Sumber Gambar

Film asing memang menjadi salah satu komoditi yang kerap kali memenuhi poster-poster bioskop Indonesia. Dengan adanya film asing, kita memiliki banyak variasi untuk menonton. Mengingat masih kurang variatif dan terbatasnya film-film yang dibuat oleh sineas Indonesia. Film Hollywood datang memeriahkan dan mengisi bagian kosong dari bioskop Indonesia.

Baru-baru ini, ada dua film yang kedatangannya menghebohkan jagat bioskop Indonesia. Hampir semua orang membicarakan kedua film ini dan menjadi tren di mana-mana. Kedua film ini adalah Barbie dan Oppenheimer. Dua film yang sangat kontras dan bertolak belakang, namun kerap kali dibanding-bandingkan di sosial media.

Film Christopher Nolan itu harus bersaing di bioskop Indonesia dengan film boneka gadis yang namanya sudah sangat terkenal di Indonesia. Siapa yang tidak kenal Barbie? Mainan anak-anak ini memberikan nostalgia bagi para gadis yang masa kecilnya dihabiskan dengan mendandani dan memakaikan baju cantik ke Barbie kesayangannya.


Sumber Gambar

Film Barbie sendiri sangat identik dengan nuansa pink dan penuh warna. Dibintangi oleh bintang-bintang besar Hollywood seperti Margot Robbie dan Ryan Gosling. Film ini rilis pada 19 Juli lalu dan disutradarai Greta Gerwig dengan distributor Warner Bros. Pictrures. Anggaran film ini sendiri tidak main-main yakni menghabiskan 145 juta dollar. Tentu angka yang tidak sedikit.

Meski Barbie sangat hype di Indonesia. Hal serupa tidak berlaku di negara tetangga kita. Vietnam menjadi negara di Asia Tenggara yang secara resmi tidak menayangkan film Barbie. Mereka membanned film boneka ini dan tidak diizinkan untuk tayang. Hal ini diumumkan langsung oleh Vi Kien Thanh selaku Direktur Jendral Departemen Sinema Vietnam.

Mereka menjelaskan bahwa alasan untuk melarang film ini tayang di bioskop Vietnam adalah karena ada adegan yang menyinggung mengenai Laut China Selatan. Dalam adegan itu, terlihat klaim China terhadap Laut China Selatan yang ditunjukkan dengan sembilan garis putus-putus saat Barbie sedang menunjukkan sebuah peta dunia.


Sumber Gambar

Hal inilah yang menyinggung Vietnam. Garis putus-putus itu adalah garis yang menunjukkan wilayah yang diklaim oleh China atas Laut China Selatan. Yang sudah jelas sangat amat ditentang oleh negara-negara ASEAN seperti Vietnam dan Filipina. Karena memasukkan wilayah sengketa ke dalam filmnya, Vietnam pun ngambek dan menolak film ini.

Kabar ini kemudian menjadi pembicaraan di mana-mana dan pemberitaan internasional. Sampai akhirnya selaku distributor film, Warner Bros pun angkat bicara. Mereka membantah bahwa adanya pesan tersembunyi atau maksud menyinggung sengketa di Laut China Selatan. Ia menjelasakan bahwa itu hanya sekedar coretan krayon anak kecil yang dibuat secara acak saja.


Sumber Gambar

Tapi meski sudah dijelaskan seperti itu, Vietnam tetap dalam pendiriannya menolak film ini dan tidak akan menayangkannya. Akan tetapi, kabar terbarunya Vietnam akan tetap menayangkan Barbie pada platform streaming Netflix Vietnam. Akan tetapi adegan yang menggambarkan Laut China Selatan itu akan dihapus dari durasi.

Ya, mungkin bagi Vietnam sangat penting mengenai adanya sembilan garis putus-putus tersebut yang dirasa menyinggung mereka. Dan secara tegas, mereka mem-banned Barbie dari negara mereka. Film yang semula kita kira fun dan menyenangkan, tapi siapa sangka bisa disangkut pautkan dengan masalah sengketa politik yang rumit ini.

Biar bagaimana pun ini keputusan mereka sebagai bentuk dari sikap menjaga integritas wilayah negara. Jadi hal ini suatu hal yang patut di-respect.



Menurut kalian, haruskah Vietnam mem-banned Barbie?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi