Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukan pasukan Rusia berfoto dengan puing rudal jelajah Storm Shadow, yang sebagian masih terlihat utuh. Tidak diketahui di mana lokasi dan kapan penemuan rudal tersebut, tapi foto-foto rudal itu dibagikam oleh akun Twitter @NOELreports pada 4 Juli 2023. Sebelumnya Rusia juga telah mendapatkan puing rudal Storm Shadow, tapi tidak dalam keadaan utuh.

Kemungkinan rudal gagal mencapai targetnya atau juga bisa rudal ini ditembak jatuh oleh Rusia, sejauh ini belum diketahui bagaimana rudal tersebut bisa berada di tangan Rusia. Rudal yang ditemukan pada bagian belakang badannya masih utuh, sementara hulu ledak tandem BROACH tergeletak di dekatnya.

Storm Shadow biasanya digunakan untuk menyerang target bernilai tinggi yang lokasinya jauh di dalam wilayah yang dikuasai Rusia, serta dijaga ketat.  Ada indikasi bahwa, kemampuan canggih lainnya telah digunakan untuk membantu memastikan kelangsungan operasional senjata berharga ini saat mencapai targetnya.

Storm Shadow menggunakan sistem pemandu GPS/INS dan terrain reference untuk navigasi, tetapi pada tahap terminal penerbangannya bergantung pada IIR (Imaging Infrared) beresolusi tinggi sertapengenalan target otomatis (ATR/Automatic Target Recognition). Sistem ini bekerja dengan mencocokkan citra yang diunggah ke dalam memori onboard-nya berdasarkan apa yang dilihat oleh sistem pencarinya saat memasuki fase serangan terminal.

Sistem komputasi onboard kemudian mencocokkan target dan mengeksekusi serangannya, menunjukkan tidak hanya struktur atau objek yang akan dihancurkan, tetapi juga di mana posisi harus menyerang targetnya. Sistem ini otonom dan tidak diperlukan kontrol man-in-the-loop, juga diklaim sangat akurat. Sistem ini juga membantu supaya rudal tidak salah dalam memilih targetnya. Selain itu, sistem ini juga kebal terhadap gangguan frekuensi radio dan alat perang elektronik RF lainnya.



Jika sensor yang disebut di atas dan elektronik onboard serta perangkat lunak yang mendukungnya dipulihkan dalam kondisi apa pun kecuali hancur, perangkat itu dapat digunakan untuk lebih memahami kemampuan dan proses penargetan serta mengeksploitasi kelemahan di dalamnya. Juga dapat digunakan untuk meningkatkan sistem yang dimiliki Rusia.

Di Ukraina, Storm Shadow diluncurkan oleh pesawat Su-24 Fencer. Untuk bisa menembakkan Storm Shadow, Fencer dipasangi pylonsenjata yang dulu dipakai pesawat Tornado RAF (Angkatan Udara Inggris). Rudal ini mulai digunakan Ukraina sejak bulan Mei 2023. Selain Tornado dan Fencer, rudal juga bisa ditembakkan oleh Typhoon.



Rusia mungkin sudah mulai bereaksi terhadap sistem pengenalan target otomatis rudal Storm Shadow, juga kemungkinan rudal Barat lain yang menggunakan pengaturan serupa dan mungkin muncul di masa depan. Yang terbaru analis perang angkatan laut independen HI Sutton telah melaporkan pekerjaan pengecatan yang diterapkan pada kapal permukaan utama Armada Laut Hitam. Skema cat tersebut digunakan menghitamkan ujung lambung, haluan dan buritan; untuk mengubah siluet kapal.

Sutton telah menyatakan bahwa, menghitamkan bagian tersebut kemungkinan akan membingungkan operator drone mengenai target apa yang mereka lihat, ini juga bisa menjadi tindakan balasan untuk membingungkan rudal berkemampuan ATR, seperti Storm Shadow dan lainnya yang mungkin akan segera hadir.

Cat khusus akan mengurangi tanda IR dan membingungkan sistem penargetan lawan. Pada dasarnya, citra yang mereka lihat tidak akan cocok dengan citra/model penargetan yang dimuat ke komputernya, sehingga tidak akan menyerang target yang dimaksud. Seberapa efektiv pemakaian cat semacam itu masih tidak jelas, tetapi Rusia telah mulai mengantisipasi ancaman rudal seperti Storm Shadow.



Storm Shadow adalah rudal yang relatif canggih, tapi telah beroperasi selama 20 tahun dan dalam pengembangan selama bertahun-tahun sebelumnya. Rusia pasti tahu sedikit tentang hal itu melalui saluran pengumpulan intelijen tradisional. Tetapi, eksploitasi melalui pengambilan langsung perangkat keras di medan perang akan memberikan wawasan berharga yang tidak dapat diperoleh melalui cara lain.

Sementara itu, media Rusia TASSmelaporkan Storm Shadow jatuh di wilayah Zaporozhye, selanjutnya rudal dikirim ke Moskow untuk diperiksa. Hal itu disampaikan Dmitry Rogozin, kepala pusat ilmiah dan penelitian "Tsar's Wolves." Rudal kemudian diserahkan ke kompleks industri militer Rusia untuk diperiksa dengan koordinasi dari Rogozin dan Wakil Perdana Menteri Denis Manturov. Menurut Rogozin, pasukan Ukraina berusaha mencegah pengambilan rudal yang jatuh dengan serangan artileri berat dan kelompok pengintai khusus. Namun, semua upaya itu segera digagalkan.

Didapatkannya Storm Shadow tentu jadi prestasi tersendiri bagi pasukan yang bertempur di garis depan, setelah sebelumnya mereka berhasil mendapatkan Leopard. Hal ini juga menunjukkan tidak semua senjata Barat selalu bekerja dengan baik seperti yang selama ini diberitakan media.








Referensi Tulisan: TheDrive.com& TASS
Sumber Foto: sudah tertera