Jakarta - Tembok rumah Bu Ami di Tebet Jakarta Selatan terdesak oleh tanah uruk tetangganya. Akibatnya, tembok Bu Ami lapuk dan rawan jebol. Bu Ami sampai harus menanggung biaya renovasi atas kerusakan yang diakibatkan tetangganya. Ini saran arsitek agar tanah uruk tidak bikin rusak tembok rumah orang.

"Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Pertama, untuk keselamatan masyarakat sekitar. Kalau tanahnya cukup labil dan tidak ada ketahanan lain, wajib diberikan perkuatan di sekelilingnya agar urukan tidak menjadi masalah untuk lingkungan," kata Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Georgius Budi Yulianto, kepada detikcom, Senin (22/5/2023).

Lahan tanah uruk itu milik tetangga Bu Ami, yakni Abdurachman. Adapun posisi rumah Bu Ami itu lebih rendah ketimbang tanah uruk, alias beda level. Bisa saja, kondisi seperti ini terjadi di lingkungan permukiman lain. Arsitek perlu memahami kondisi seperti ini agar kondisi yang dialami Bu Ami tidak terjadi lagi.

"Kalau sampai membebankan tanah uruk itu ke dinding tetangga, ya itu nggak betul," kata Budi.

Fondasi
Pertama-tama, bila Anda punya tanah uruk yang diperkirakan bakal mendesak tembok tetangga Anda, maka Anda perlu membangun fondasi di bawah tanah uruk.

"Oh iya perlu. Kalau kita mau meninggikan dengan urukan, maka di area terbuka yakni di area open cut itu perlu sloping bersudut. Kalau dia menyandar ke tempat orang, itu memang harus ada fondasi," kata Budi.

Apabila tidak ada fondasi yang memadai, tekanan material uruk itu bakal mendesak bangunan terdekat. "Ini karena dia (tanah uruk) akan mendesak bangunan di sebelahnya, belakang, atau sampingnya," kata dia.


Bangun perkuatan
Tanah uruk pada posisi seperti itu perlu diperkuat dengan struktur yang memadai. Ada tiga jenis yang disebut Budi.

1. Batu bronjong
2. Turap penahan tanah dari batu kali
3. Soldier pile yaitu struktur dinding penahan tanah yang terdiri dari rangkaian bored pile dengan jarak tertentu.

"Tergantung dari tingkat kerumitannya," kata Budi.



Jangan pakai tembok tetangga

Bila Anda hendak membangun tanah uruk dan perlu tembok pembatas, jangan pakai tembok tetangga sebagai sandaran tanah uruk Anda. Tembok tetangga adalah milik tetangga, dan lahan Anda adalah urusan Anda sendiri.

"Kalau Anda punya tembok, saya juga harus bikin tembok. Bukan saya mengandalkan tembok Anda. Nempel tidak apa-apa, tetapi harus struktur yang berbeda dengan perkuatan berbeda. Apabila ada celah, ada air masuk. Maka itu harus diberikan treatment dengan semen atau logam," kata Budi.

Detik.com