Hi sobat kaskus,

Sebentar lagi bulan Ramadhan tiba, bulan suci yang penuh berkah. Banyak umat muslim yang menantikan kedatangan bulan yang disucikan untuk membersihkan diri dari berbagai perbuatan kebaikan.

Salah satu kebaikan yang sering kita lakukan adalah memberikan nasihat dan mendengarkan nasihat, inilah yang kita lupa bahwa sebuah agama itu adalah nasihat.



“Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Agama adalah nasihat. Kami bertanya, 'Untuk siapa? ' Beliau menjawab, 'Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta bagi umat Islam umumnya.

Nasihat yang sering kita dengar adalah bentuk dari dakwah yang terus berulang, namun sudah beberapa tahun ini kenapa banyak pendakwah yang dilarang untuk ceramah, dilarang untuk memberikan nasihat?



Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa saat ini banyak dari umat muslim sendiri yang merasa jengah atas nasihat para pendakwah hingga melarang beberapa pendakwah untuk ceramah di kotanya. Dari Uatadz Abdul Somad hingga Ustadz Khalid Bassalamah, apakah mereka itu fakir ilmu?

Jawabnya tentu tidak, ilmu mereka sangat luas dan banyak kebaikan. Namun perlu di ingat kembali, terkadang ada nasihat yang disetujui banyak pihak namun ada juga nasihat yang bertentangan dengan pihak lain.



Masalah seperti ini sudah ada sejak lama, tak heran kalau cucu Rasullullah pun terbunuh, bahkan perang jamal hingga perang shiffin, sampai peristiwa Karbala terjadi.

Setidaknya kita sebagai orang awam sebagai penerima naaihat juga harus cerdas, didalam sebuah keyakinan atau kita sebut agama bukanlah harus kita telan mentah-mentah ilmu nasihat yang sudah didapat, tapi cermati, renungkan dan yakini bila nasihat itu benar. Karena setiap nasihat dari orang lain bisa benar bisa juga salah, karena sebagai manusia akan cenderung condong kepada kelompoknya.



Disinilah sering terjadi masalah, konflik agama baik itu internal atau antar agama sering terjadi karena berbagai faktor kompleks, seperti perbedaan keyakinan, budaya, sejarah, politik, ekonomi, dan sosial. Beberapa faktor yang dapat memicu konflik agama adalah perbedaan keyakinan dan pemahaman yang sangat kuat dan juga terkait dengan sejarah, kekhawatiran tentang keamanan atau kekuasaan, ketidakadilan dan diskriminasi, ketidakpuasan ekonomi dan sosial, atau ketidaksepakatan tentang sumber daya dan wilayah.

Selain itu, seringkali konflik agama sering dipicu oleh tindakan sekelompok individu atau kelompok kecil yang menyatakan diri mewakili agama tertentu, atau organisasi tertentu hingga kelompok tertentu namun bertentangan dengan nilai-nilai agama tersebut. Konflik dapat menjadi semakin kompleks ketika politik dan media memanipulasi isu-isu agama untuk mencapai tujuan politik atau kepentingan pribadi.



Namun, penting untuk diingat bahwa konflik agama secara internal tidak selalu terjadi dan banyak orang dari berbagai pemahaman agama, seperti dua organisasi NU dan Muhammadiyah dapat hidup berdampingan secara damai walau mereka punya pemahaman yang berbeda. Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, toleran, dan menghargai keragaman agama serta kepercayaan orang lain.

Ketika ada kelompok yang ekslusif dan seringkali intoleran, tentu ini akan menimbulkan masalah. Apalagi doktrin-doktrin yang membuat seseorang berbuat kritis hingga melawan pemerintahan tentu akan membuat politik menjadi tidak stabil.



Jangan sampai kita ditertawakan oleh mereka yang tak beragama, karena bisa saja mereka merasa lucu melihat kaum yang katanya beragama tapi saling bermusuhan, sedangkan mereka tidur nyenyak sambil menikmati kopi.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2, 3, 4
Pic : google