Sumber Gambar

Masa kecil hingga masa remaja memang masa-masa menyenangkan bagi kita. Karena di sinilah kita masih bebas bermain dan mengeksplor banyak hal. Berkenal dengan kawan hingga akrab dan penuh canda. Bahkan saat sedang bercanda kita kerap lupa dengan banyak hal sampai-sampai kita terlalu berlebihan.

Well, kadang hal itu wajar terjadi. Tapi kadang juga kita perlu tahu batasan, jangan sampai hal berlebihan yang kita lakukan bisa merugikan orang lain. Cukup bermain-main yang aman saja dan tidak berbahaya jika tidak mau seperti anak SMP yang mengalami nasib nahas dari Lampung ini.

Hal ini terjadi pada saat korban yang merupakan siswa SMP Al Huda ini main perang dasi dengan kakak-kakaknya. Nah, si korban ini menang tapi si kakak-kakaknya ini pada gak terima. Akhirnya dikeroyoklah korban ini sampai mengakibatkan banyak luka memar. Akibat penganiayaan ini, korban dilarikan ke rumah sakit.


Sumber Gambar

Ternyata saat di rumah sakit, kondisinya lebih parah dari yang diduga. Korban harus menjalani operasi mata karena kabarnya bola matanya bergeser akibat penganiayaan itu. Jelas kedua orang tua tidak terima anaknya dibuat begini. Ia menuntut keadilan dari pihak sekolah tapi kurang mendapat respon positif. Sekolahnya terkesan malas untuk mengurus masalah ini.

Bahkan saat diminta rekaman CCTV saja pihak keluarga tidak dapat dengan alasan rekamannya sudah terhapus. Akhirnya ia bertemu langsung dengan keluarga pelaku untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Orang tua pelaku malah mengajak patungan untuk pengobatan korban.

Ya, jadi sudah jelas dari sini bahwa senioritas di sekolah masih sangat kental. Senioritas sendiri adalah satu hal yang bisa dibilang cukup alami dan sudah pasti ada di dalam organisasi apapun. Akan tetapi, masih ada beberapa orang yang masih belum paham batasan senioritas itu sendiri. Sampai mana senioritas itu berlaku.


Sumber Gambar

Kalau sudah sampai main keroyokan sudah jelas masuk ke dalam kekerasan. Apalagi konteksnya sangat sepele, cuma main-main. Tidak sebanding dengan cedera yang harus dialami si korban. Anak-anak sekarang serem juga ya. Gimana ceritanya anak-anak SMP mukul orang sampe matanya geser. Sekeras apa pukulannya itu? Mungkin sekuat tenaga ya.

Pendidikan karakter rupanya masih sangat rendah ya. Khususnya dalam segi emosional, yang berguna agar siswa tidak mudah terpancing emosinya dan jadi pribadi yang penyabar. Tidak mudah terprovokasi sehingga pikiran pun menjadi jernih. Apakah sulit untuk sekedar menjadi seperti itu?



Bagaimana menurut kalian GanSis?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi