Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Marak Bule 'Rusuh' di Bali, Bakal Dipasang Baliho Bahasa Rusia-Ukraina


Triwidiyanti - detikBali
Sabtu, 04 Mar 2023 16:31 WIB

Foto: Bule melintas di shortcut Canggu, Badung, Bali. (dok. Triwidiyanti/detikBali)
Badung - Maraknya turis asing yang kerap membuat 'rusuh' seperti melanggar lalu lintas, berkelahi, hingga berlaku tidak sopan di kawasan suci dinilai cukup meresahkan. Untuk itu, sejumlah billboard/baliho berbahasa Rusia dan Ukraina berisi imbauan untuk wisatawan bakal dipasang di titik-titik strategis tiga kabupaten/kota.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan sebelumnya dispar berkoordinasi dengan kepolisian dan stakeholder lainnya pada Selasa (28/2/2023). Hasilnya, disepakati akan dipasang baliho besar berbahasa Rusia dan Ukraina di Kota Denpasar yaitu di Sanur, kemudian Badung meliputi Kuta, Legian, Canggu, dan Tanjung Benoa, serta di Ubud, Gianyar.

Menurut Pemayun, alasan pemasangan billboard tersebut karena data kecelakaan lalu lintas WNA cukup memprihatinkan. Terkait pemilihan bahasa Rusia dan Ukraina, belakangan turis dari dua negara tersebut kerap bikin ulah.

"Saya melihat langsung bule itu nggak pakai helm dan mereka kecelakaan," ungkap Pemayun, Jumat (3/3/2023).

Dia pun berharap pemasangan baliho bisa efektif mengurangi kejadian-kejadian yang melibatkan bule.

Pemayun menjelaskan nantinya baliho tersebut berisi imbauan agar memakai helm di jalan raya, berbusana sopan di tempat umum dan masuk ke tempat suci sesuai ketentuan, serta beberapa imbauan lain.

"Aturan/ketentuan itu harus dipatuhi baik secara nasional dan bermuatan lokal di kawasan-kawasan suci," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menekankan agar anggota PHRI ikut memberikan imbauan kepada turis yang menginap di hotelnya.

"Kalau keluar pakai motor pakai helm, kedua pakaian yang sopan. Kemudian yang viral itu misalnya ke minimarket pakai bikini saja ini kan tidak sesuai dengan budaya kita. Nanti minimarket juga pasang banner," pungkas Rai Suryawijaya.

https://www.detik.com/bali/berita/d-...rusia-ukraina.

Kelakuan Bule-bule Eropa Timur



Bule di Homestay Protes Ayam Berkokok, Warga Jimbaran Cuek

Ilustrasi ayam berkokok (Foto: Thinkstock)
Badung - Wayan Agus Juli (26) cuek menanggapi petisi sejumlah warga negara asing (WNA) yang tinggal di Homestay Anumana Bay View, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Petisi tersebut mempersoalkan kokokan ayam milik Agus lantaran dianggap berisik setiap hari.
Agus mengaku enggan memindahkan ayam jagonya yang dia taruh di sangkar bambu itu. Sebab, ia lahir dan besar di lingkungan itu.

"Saya nggak peduli. Saya lho udah dari zaman Belanda di sini kakek dan nenek saya," kata Agus tertawa saat ditemui detikBali di rumahnya di Jalan Kampus Unud, Pondok Mekar 2, Jimbaran, Kuta Selatan, Jumat (3/3/2023).

Agus menceritakan seorang bule asal Amerika Serikat di lingkungan itu juga sempat mengungkap keberatan dengan suara ayamnya yang berkokok setiap hari pada 2020. Namun, Agus tak begitu menghiraukan keluhan sang bule.

"Dia menemui saya ke rumah. Kalau dia ngomong, masuk telinga kanan keluar kiri. Saya nggak bisa bahasa Inggris, jadi cuma jawab yes no yes no," imbuh Agus.

Agus heran dengan sang bule yang tiba-tiba mengadukan suara ayamnya ke Kantor Camat Kuta Selatan melalui pemilik homestay. "Gara-gara ada ayam saya berisik jam 3 pagi katanya laporannya ke kecamatan. Namanya ayam, kita pelihara susah kan diatur," tutur pria yang sehari-hari bekerja sebagai sekuriti di Pantai Muaya, Jimbaran.


Warga pemilik ayam di Jalan Kampus Unud, Pondok Mekar 2, Jimbaran, Kuta Selatan, Jumat (3/3/2023). (Triwidiyanti/detikBali)
Saat petugas kecamatan mendatangi rumahnya, Agus sedang bekerja. Petugas kecamatan ditemui oleh sang ayah, Made Utama.

Menurut Agus, ayahnya sebenarnya bersedia memindahkan ayam peliharaan itu jauh dari lingkungan tersebut. Syaratnya, Agus agar dapat bekerja di homestay tersebut dan digaji dengan upah minimum kabupaten (UMK).

"Ayah saya minta kalau mau ayam pindah, supaya ada dua orang jadi sekuriti di homestay itu. Ya minimal saya, tapi gaji UMK," imbuhnya,

Agus mengaku bersedia menjauhkan ayamnya apabila sang pemilik mempekerjakan dirinya sebagai sekuriti di homestay tersebut. "Ya kalau dia mau bayar UMK, saya mau pindahkan ke belakang," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Satuan Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kuta Selatan mendapat keluhan melalui petisi dari 10 warga negara asing (WNA) yang tinggal di homestay Anumaya Bay View, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung. Petisi yang yang berisi keluhan suara kokokan ayam itu dilayangkan pada Kamis (2/3/2023).

"Jadi ayamnya itu berkokok setiap hari dan dia keberatan berkokoknya itu di kala subuh (pukul 4-5 pagi), siang juga berkokok," kata Kepala Seksi Trantib Kecamatan Kuta Selatan I Kadek Agus Alit Juwita, Jumat (3/3/2023).

Keluhan itu kemudian disampaikan berupa petisi oleh salah satu perwakilan bule Rusia yang datang ke kantornya. Bule Rusia datang bersama salah satu warga lokal yang merupakan orang kepercayaan Homestay Anumaya.

Petisi itu berisi penolakan keras adanya ayam yang berkokok setiap harinya di depan homestay tersebut. "Kalau komplain menurut pengakuan tamunya setiap hari. Tamu itu sudah ada sebulan menginap di homestay itu," imbuhnya.

https://www.detik.com/bali/berita/d-...jimbaran-cuek.

Bule-bule terganggu sama suara ayam emoticon-Big Grin
scorpiolama
muhamad.hanif.2
pheeroni
pheeroni dan 4 lainnya memberi reputasi
5
3.3K
83
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan