mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Diperas 300 Tahun Pemprov Babel Minta Royalti Timah 10 Persen, Ini Tanggapan Jokowi
Diperas 300 Tahun Pemprov Babel Minta Royalti Timah Naik 10 Persen, Ini Tanggapan Presiden Jokowi

Senin, 27 Februari 2023 15:05
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
zoom-inlihat fotoDiperas 300 Tahun Pemprov Babel Minta Royalti Timah Naik 10 Persen, Ini Tanggapan Presiden Jokowi
PT Timah Tbk
Ekspor timah (Diperas 300 Tahun Pemprov Babel Minta Royalti Timah Naik 10 Persen, Ini Tanggapan Presiden Jokowi)
BANGKAPOS.COM, BANGKA --Provinsi Kepulauan  Bangka Belitung merupakan daerah penghasil timah terbesar di Indonesia.

Pengerukan hasil tambang berupa timah di  Bangka Belitung bahkan sudah berlangsung selama 300 tahun lebih sejak zaman kolonial belanda.

Namun mirisnya royalti Timah yang diterima provinsi yang juga berpotensi sebagai daerah Destinasi wisata ini dari tahun ke tahun tidak berubah tetap 3 persen.

Hal ini membvuat pemerintah Provinsi mengusulkan adanya kenaikan  royalti timah dari 3 persen menjadi 10 persen.

Usulan ini sendiri sudah mendapat tanggapan positif dari presiden Joko Widodo.

Hal ini dikatakan Penjabat (PJ) Gubernur  Bangka Belitung, Babel, Ridwan Djamaluddin yang mengaku sudah menyampaikan secara langsung kepada Presiden RI Joko Widodo.

Bahkan menurut presiden Jokowi secara prinsisp usulan tersebut bagus supaya daerah dapat porsi lebih besar.

"Hal ini sudah saya laporkan kepada Presiden saat kunjungan bulan Oktober itu. Presiden secara prinsipnya, bagus itu supaya daerah dapat porsi yang lebih besar," ujar Ridwan, Senin (27/2/2022).


Suasana tambang timah yang didatangi Pol PP Bangka, Senin (14/10/2019). Tim Pol PP mengawasi lokasi penambangan karena adanya laporan masyarakat yang menyebut terjadi penutupan akses jalan. (istimewa)

Namun dibeberkan Ridwan, belum dapat dipastikan persentase angka naiknya  royalti timah itu.

"Persentasenya tidak 10 persen tetapi persentasenya akan sesuai dengan harga, kalau harga naik maka persentase akan naik," kata Ridwan.

Dia juga sudah meminta agar pembahasan naskah akademik permohonan ini agar dipercepat.

"Naskah akademiknya, kemarin kira-kira dua minggu yang lalu, saya sudah cek di ESDM, saya sudah rapat kemarin agar naskah akademiknya dipercepat saja," katanya.

Dia menambahkan memang penting Babel mendapat persentase lebih soal  royalti timah agar masyarakat bisa mendapat manfaat lebih besar lagi.

"Kalau menurut saya harus segera apalagi sekarang saat rakernas salah satu isu yang diangkat pemprov kurang merasakan manfaat dari sumberdaya alam yang ada, sejauh itu dari dana bagi hasil saja 80 persen daerah, 20 persen pusat.  Lalu bagaimana agar 80 persen itu lebih terasakan, itu sedang diupayakan," katanya.

Penggunaan dari dana bagi hasil (DBH) dari  royalti timah ini diharapkan Ridwan bisa untuk pembangunan daerah.

"Sebagian besar infrastruktur konektivitas yang masih diperlukan dan pelayanan dasar," harapnya.

Pemprov Rutin Komunikasi dengan Pusat

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah provinsi  Bangka Belitung tak menyerah, terus memperjuangkan kenaikan  royalti timah untuk daerah.

Usulan peningkatan roroyalti produksi logam timah kepada daerah penghasil ini sudah disampaikan lewat surat permohonan ditujukan ke Presiden Republik Indonesi pada tanggal 15 Februari 2021 lalu.

Dalam surat itu, pemprov ingin royalti yang saat ini 3 persen menjadi 10 persen.

Permohonan kenaikan  royalti timah ini untuk mendukung program pembangunan di daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota di Provinsi Kepulauan  Bangka Belitung.

Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda)  Bangka Belitung, Fery Insani mendapat informasi bahwa soal permohonan kenaikan  royalti timah itu sedang dalam pembahasan naskah akademik di pusat.

"Kalau menurut Dinas ESDM katanya sedang dibahas (soal usulan  royalti timah-red) naskah akademiknya di Minerba," ujar Fery beberapa waktu lalu.

Dia mengungkapkan tiga persen  royalti timah yang diperoleh  Bangka Belitung digunakan untuk pembangunan daerah.

"Jadi royalti tiga persen itu memberikan manfaat untuk Babel, karena nanti akan keluar dana bagi hasil (DBH), tiga persen itu, kita bersyukur tapi kita berupaya agar lebih lagi sehingga punya sumber dana pembangunan," katanya.

Namun pemprov merasa penting adanya kenaikan  royalti timah, bahkan berkomitmen bila ada kenaikan akan difokuskan untuk pemulihan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar area pertambangan.

"Kami kemarin juga menyampaikan bila ditambah,nambah satu persen atau tiga persen, kami juga komitmen, dana tambahan itu untuk recovery lingkungan, pemberdayaan masyarakat sekitar daerah tambang misalnya perkembangan ekonomi produktif, UMKM, fasilitas sekolah, silahkan, apa yang diinginkan pusat untuk itu, kami akan patuh.

Kenaikan royalti itu diperuntukan untuk kesejahteraan masyarakat bukan untuk aparatur," jelasnya.

Pemprov terus memantau perkembangan permohonan dari kenaikan  royalti timah itu, dan terus mempertanyakan ke pusat.

"Karena kita telah mengajukan artinya kita mengingatkan kembali pusat, kami pernah minta loh, upaya lainnya jadi kita akan intens bertanya ke pusat di beberapa kesempatan, tidak pernah bosan lah mengenai itu," kata Fery.

Perlu diketahui,  pemerintah provinsi (Pemprov)  Bangka Belitung telah meminta royalti dari PT Timah Tbk (TINS) menjadi 10 persen ini sudah diusulkan sejak lama.

Bahkan Gubernur Provinsi Kepulauan  Bangka Belitung, Erzaldi Roesman saat masih menjabat pernah mengutarakan hal ini saat melakukan audiensi di Komisi VII DPR RI, Rabu, (07/04/2021) lalu.

Dia mengatakan  Bangka Belitung sudah dieksploitasi selama 350 tahun, namun yang didapatkan daerah untuk pembangunan tidak sebanding.

"Kami harapkan ke pemerintah Indonesia untuk berikan saham sebesar 14 persen dan tambahan royalti ," ungkapnya, Rabu (07/04/2021).

Dia menjelaskan penerimaan  Bangka Belitung dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) SDA (sumber daya alam) ada dari iuran tetap, landrent, dan royalti.

Khusus untuk royalti dia menyebut masanya sudah lama dan tidak pernah berubah persentasenya.

"Dari tahun ke tahun berapa Peraturan Pemerintah (PP)-nya sering berubah tapi terhadap komoditi timah tetap saja 3%," sesalnya.

Jika dibandingkan dengan komoditas lain  royalti timah 3% sudah jauh tertinggal. Dia menyebut persentase untuk royalti batu bara besarannya 7%, bijih besi 10%, bijih nikel 10%, emas 5%, perak 3,25%, dan bauksit 7%.

"Di penghujung yang hampir habis timah ini masak pemerintah gak ada perhatian pada daerah kami yang sedang giat-giatnya bangun," pintanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya sedang membuat transformasi daerah dari pertambangan ke pariwisata. Meski demikian menurutnya bukan berarti  Bangka Belitung menolak tambang timah.

"Kalau timah gak ada lagi, dari mana sumber kami untuk membangun. Ini pertimbangan kami ketika ajukan ini secara terbuka kepada pemerintah RI," jelasnya.

Tak hanya kenaikan royalti, pemprov juga menyampaikan permohonann untuk dapat menghibahkan saham PT Timah sebesar 14 persen kepada Provinsi Kepulauan  Bangka Belitung.

(*/Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

https://bangka.tribunnews.com/2023/0...kowi?page=all.
Eh dari zaman VOC sampai sekarang Belitung cuma dapat 3 persen doang royaltinya?! Padahal banyak banget lumbang-lumbang kerusahan timah sampai jadi objek wisata dan cerita Laskar Pelangi

Senin, 27 Februari 2023 15:05
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
zoom-inlihat fotoDiperas 300 Tahun Pemprov Babel Minta Royalti Timah Naik 10 Persen, Ini Tanggapan Presiden Jokowi
PT Timah Tbk
Ekspor timah (Diperas 300 Tahun Pemprov Babel Minta Royalti Timah Naik 10 Persen, Ini Tanggapan Presiden Jokowi)
BANGKAPOS.COM, BANGKA --Provinsi Kepulauan  Bangka Belitung merupakan daerah penghasil timah terbesar di Indonesia.

Pengerukan hasil tambang berupa timah di  Bangka Belitung bahkan sudah berlangsung selama 300 tahun lebih sejak zaman kolonial belanda.

Namun mirisnya royalti Timah yang diterima provinsi yang juga berpotensi sebagai daerah Destinasi wisata ini dari tahun ke tahun tidak berubah tetap 3 persen.

Hal ini membvuat pemerintah Provinsi mengusulkan adanya kenaikan  royalti timah dari 3 persen menjadi 10 persen.

Usulan ini sendiri sudah mendapat tanggapan positif dari presiden Joko Widodo.

Hal ini dikatakan Penjabat (PJ) Gubernur  Bangka Belitung, Babel, Ridwan Djamaluddin yang mengaku sudah menyampaikan secara langsung kepada Presiden RI Joko Widodo.

Bahkan menurut presiden Jokowi secara prinsisp usulan tersebut bagus supaya daerah dapat porsi lebih besar.

"Hal ini sudah saya laporkan kepada Presiden saat kunjungan bulan Oktober itu. Presiden secara prinsipnya, bagus itu supaya daerah dapat porsi yang lebih besar," ujar Ridwan, Senin (27/2/2022).


Suasana tambang timah yang didatangi Pol PP Bangka, Senin (14/10/2019). Tim Pol PP mengawasi lokasi penambangan karena adanya laporan masyarakat yang menyebut terjadi penutupan akses jalan. (istimewa)

Namun dibeberkan Ridwan, belum dapat dipastikan persentase angka naiknya  royalti timah itu.

"Persentasenya tidak 10 persen tetapi persentasenya akan sesuai dengan harga, kalau harga naik maka persentase akan naik," kata Ridwan.

Dia juga sudah meminta agar pembahasan naskah akademik permohonan ini agar dipercepat.

"Naskah akademiknya, kemarin kira-kira dua minggu yang lalu, saya sudah cek di ESDM, saya sudah rapat kemarin agar naskah akademiknya dipercepat saja," katanya.

Dia menambahkan memang penting Babel mendapat persentase lebih soal  royalti timah agar masyarakat bisa mendapat manfaat lebih besar lagi.

"Kalau menurut saya harus segera apalagi sekarang saat rakernas salah satu isu yang diangkat pemprov kurang merasakan manfaat dari sumberdaya alam yang ada, sejauh itu dari dana bagi hasil saja 80 persen daerah, 20 persen pusat.  Lalu bagaimana agar 80 persen itu lebih terasakan, itu sedang diupayakan," katanya.

Penggunaan dari dana bagi hasil (DBH) dari  royalti timah ini diharapkan Ridwan bisa untuk pembangunan daerah.

"Sebagian besar infrastruktur konektivitas yang masih diperlukan dan pelayanan dasar," harapnya.

Pemprov Rutin Komunikasi dengan Pusat

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah provinsi  Bangka Belitung tak menyerah, terus memperjuangkan kenaikan  royalti timah untuk daerah.

Usulan peningkatan roroyalti produksi logam timah kepada daerah penghasil ini sudah disampaikan lewat surat permohonan ditujukan ke Presiden Republik Indonesi pada tanggal 15 Februari 2021 lalu.

Dalam surat itu, pemprov ingin royalti yang saat ini 3 persen menjadi 10 persen.

Permohonan kenaikan  royalti timah ini untuk mendukung program pembangunan di daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota di Provinsi Kepulauan  Bangka Belitung.

Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda)  Bangka Belitung, Fery Insani mendapat informasi bahwa soal permohonan kenaikan  royalti timah itu sedang dalam pembahasan naskah akademik di pusat.

"Kalau menurut Dinas ESDM katanya sedang dibahas (soal usulan  royalti timah-red) naskah akademiknya di Minerba," ujar Fery beberapa waktu lalu.

Dia mengungkapkan tiga persen  royalti timah yang diperoleh  Bangka Belitung digunakan untuk pembangunan daerah.

"Jadi royalti tiga persen itu memberikan manfaat untuk Babel, karena nanti akan keluar dana bagi hasil (DBH), tiga persen itu, kita bersyukur tapi kita berupaya agar lebih lagi sehingga punya sumber dana pembangunan," katanya.

Namun pemprov merasa penting adanya kenaikan  royalti timah, bahkan berkomitmen bila ada kenaikan akan difokuskan untuk pemulihan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar area pertambangan.

"Kami kemarin juga menyampaikan bila ditambah,nambah satu persen atau tiga persen, kami juga komitmen, dana tambahan itu untuk recovery lingkungan, pemberdayaan masyarakat sekitar daerah tambang misalnya perkembangan ekonomi produktif, UMKM, fasilitas sekolah, silahkan, apa yang diinginkan pusat untuk itu, kami akan patuh.

Kenaikan royalti itu diperuntukan untuk kesejahteraan masyarakat bukan untuk aparatur," jelasnya.

Pemprov terus memantau perkembangan permohonan dari kenaikan  royalti timah itu, dan terus mempertanyakan ke pusat.

"Karena kita telah mengajukan artinya kita mengingatkan kembali pusat, kami pernah minta loh, upaya lainnya jadi kita akan intens bertanya ke pusat di beberapa kesempatan, tidak pernah bosan lah mengenai itu," kata Fery.

Perlu diketahui,  pemerintah provinsi (Pemprov)  Bangka Belitung telah meminta royalti dari PT Timah Tbk (TINS) menjadi 10 persen ini sudah diusulkan sejak lama.

Bahkan Gubernur Provinsi Kepulauan  Bangka Belitung, Erzaldi Roesman saat masih menjabat pernah mengutarakan hal ini saat melakukan audiensi di Komisi VII DPR RI, Rabu, (07/04/2021) lalu.

Dia mengatakan  Bangka Belitung sudah dieksploitasi selama 350 tahun, namun yang didapatkan daerah untuk pembangunan tidak sebanding.

"Kami harapkan ke pemerintah Indonesia untuk berikan saham sebesar 14 persen dan tambahan royalti ," ungkapnya, Rabu (07/04/2021).

Dia menjelaskan penerimaan  Bangka Belitung dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) SDA (sumber daya alam) ada dari iuran tetap, landrent, dan royalti.

Khusus untuk royalti dia menyebut masanya sudah lama dan tidak pernah berubah persentasenya.

"Dari tahun ke tahun berapa Peraturan Pemerintah (PP)-nya sering berubah tapi terhadap komoditi timah tetap saja 3%," sesalnya.

Jika dibandingkan dengan komoditas lain  royalti timah 3% sudah jauh tertinggal. Dia menyebut persentase untuk royalti batu bara besarannya 7%, bijih besi 10%, bijih nikel 10%, emas 5%, perak 3,25%, dan bauksit 7%.

"Di penghujung yang hampir habis timah ini masak pemerintah gak ada perhatian pada daerah kami yang sedang giat-giatnya bangun," pintanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya sedang membuat transformasi daerah dari pertambangan ke pariwisata. Meski demikian menurutnya bukan berarti  Bangka Belitung menolak tambang timah.

"Kalau timah gak ada lagi, dari mana sumber kami untuk membangun. Ini pertimbangan kami ketika ajukan ini secara terbuka kepada pemerintah RI," jelasnya.

Tak hanya kenaikan royalti, pemprov juga menyampaikan permohonann untuk dapat menghibahkan saham PT Timah sebesar 14 persen kepada Provinsi Kepulauan  Bangka Belitung.

(*/Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

https://bangka.tribunnews.com/2023/0...kowi?page=all.
Eh dari zaman VOC sampai sekarang Belitung cuma dapat 3 persen doang royaltinya?! Padahal banyak banget lumbang-lumbang kerusahan timah sampai jadi objek wisata dan cerita Laskar Pelangi
areszzjay
aldonistic
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
3.1K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan