Sujud sangat identik dengan kerendahan hati dan penyerahan diri seseorang yang "lemah" dan "kecil" kepada individu atau sosok lain yang dianggap "kuat" dan "besar". Tidak hanya itu, dalam berbagai budaya sudut malah diidentikkan sebagai tanda syukur atas apa yang telah diperolehnya.

Dalam Islam misalnya, sujud merupakan salah satu dari rukun shalat, ibadah paling wajib dan paling utama dalam ritual Islam. Di dalam sujud, terkandung berbagai makna mendalam berupa pengakuan atas kelemahan diri manusia dan rasa terima kasih atas anugerah yang sudah Tuhan berikan padanya.

Berbicara tentang sujud, menarik rasanya untuk melewatkan satu sosok pejabat publik ini. Dia kerap kali melakukan gerakan tersebut diberbagai kesempatan. Entah apa maksudnya tetapi jika dipandang dari sisi positif, sosok pejabat ini memang menunjukkan etika yang baik di masyarakat.

Adalah mantan Walikota Surabaya yang kini telah menjabat sebagai Menteri Sosial, Tri Rismaharini, kerap kali tertangkap kamera melakukan gerakan sujud dalam berbagai kesempatan. Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini pernah digadang-gadang sebagai calon kuat dalam berbagai kontestasi Pemilu.

Terbaru, Bu Risma (panggilan akrab Tri Rismaharini), melakukan gerakan sujud syukur di depan pengajar (Guru) Sekolah Luar Biasa A Padjajaran, Bandung. Gerakan sujud itu dilakukan setelah berdebat lama dengan seorang guru SLB mengenai janji hibah dan perbaikan bangunan Sekolah Luar Biasa. Setelah melakukan audiensi yang lama, secara tiba-tiba Bu Risma menghampiri guru penyandang tuna netra itu dan bersimpuh dihadapannya. Sontak saja hal itu mengundang respon yang beragam dari publik. Ada yang pro dan tentu saja ada juga yang nyinyir. Maklum aja, segala hal yang dilakukan oleh pejabat publik memang bakal menuai sorotan. Namanya juga pejabat, yeekaan.

Gerakan sujud yang dilakukan oleh Bu Risma kali ini rupanya bukan merupakan yang pertama kalinya dilakukan. Hal serupa juga telah dilakukan oleh Bu Risma pada kesempatan-kesempatan lain sebelumnya.

Berdasarkan jejak digital yang terekam oleh media dan netizen, tercatat Bu Risma ini sudah melakukan hal itu sebelumnya sebanyak lebih kurang 3 kali. Sebagaimana dilansir oleh Tempo.co, gerakan sujud yang dilakukan Bu Risma diantaranya di depan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi), sujud di depan Takmir Masjid saat Surabaya mengalami teror bom dan sujud saat mendapat bantuan dari PT Astra Indonesia.

Apa yang dilakukan oleh Bu Risma ini sih sebenarnya baik. Hanya saja perlu dilihat juga apakah itu memang benar-benar spontanitas atau sebenarnya sudah direncanakan demi sebuah pencitraan di depan publik. Semua itu nantilah biar publik yang menilai. Semua tindakan pejabat memang tidak bisa dilepaskan begitu saja dari upaya membangun citra, apalagi Bu Risma juga seorang politisi.

Kalau cuma sekedar sujud dan terus sujud sih gak perlu jadi pejabat dulu ya. Sholat 5 waktu saja sudah 17 kali tuh sujudnya dalam sehari. Apalagi kalau sujud yang dilakukan itu tidak kemudian dibarengi dengan perbaikan kinerja, ya gak ada gunanya ya GanSis.

Well apapun itu segala sesuatu yang dilakukan oleh pejabat negara memang perlu dikritisi dan diliat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Jangan sampai terbuai dengan pencitraan dan kemudian lupa menilainya secara objektif.

Bagaimana nih pendapat GanSis semua? Kalian setujukah dengan TS atau punya pendapat lain? Silahkan berikan komentar kalian di bawah ini ya. Terima kasih sudah membaca. See you on the next thread.

Narasi : Ulasan Pribadi

Sumber Referensi :

https://nasional.tempo.co/read/16944...i-depan-publik

Copyright © @albyabby912023