Saya merasa sangat kaget ketika ada seseorang yang saya segani mengirimkan WA berisi sebuah teori konspirasi bahwa gempa besar di Turki diakibatkan oleh serangan Amerika melalui senjata mereka yg disebut HAARP. (*HAARP*: High frequency Active Auroral Reseach Program).

Dan sebagai cocokologi karena kapal perang Amerika yang pertama datang untuk memberikan pertolongan.
Padahal kapal perang Amerika memang berada dimana mana. Hal ini menimbulkan kontroversi yang begitu dahsyat ditengah suasana duka yang menimpa saudara-saudara kita di Turko dan Suriah. Hal ini menjadi preseden buruk, yang mana jangan sampai menimbulkan kesan dan kita jadi berfikir bahwa orang yang pertama datang menolong justru dianggap sebagai biang keladi bencana. Akhirnya orang akan ketakutan memberikan pertolongan.

Apa mungkin lebih baik begitu ya?
Orang orang yang gemar mempercayai dan menyebarkan ketakutan dengan teori konspirasi kalau terkena bencana tidak perlu ditolong? Karena, apapun pertolongan yang diberikan akan di respons dengan kecurigaan dan permusuhan.

Tetapi kemanusiaan seharusnya tetap menjadi prioritas sikap dan tindakan orang beradab. Kalau prediksi gempa bisa dilakukan dengan ilmiah, maka satu-satunya bangsa yang paling siap melakukannya adalah Jepang. Itu semua untuk kepentingan nasionalnya. Dan ternyata mereka juga belum bisa memprediksi apalagi memanipulasi gempa.

Bagi penggemar Teori konspirasi, perlu difahami, Manusia belum secanggih itu.
Memang tiga hari sebelum terjadinya gempa di Turki dan Suriah, ada seorang ilmuwan Belanda yang meramalkan akan adanya gempa dahsyat dari posisi bulan dan benda langit lain yang gaya gravitasinya berpengaruh terhadap Bumi (seperti posisi Bulan, Mars, Yupiter, Venus dan Mercurius). Dari model pengaruh gravitasi ini, bahkan dia bisa memperkirakan dimana gempa akan terjadi. Itu semua dia lakukan 3 hari sebelum gempa. Teorinya bukan rahasia, tetapi berupa metode yang bisa dipelajari secara logis.

Yang hampir pasti, semua gempa bumi besar terjadi disekitar bulan purnama, atau pertengahan bulan Jawa /bulan Qomariyah. Silahkan lihat data datanya!

Para ahli geologi bahkan mengkhawatirkan akan kemungkinan terjadinya gempa besar di pantai barat Amerika. Karena di daerah itu dari kajian geologi dizaman dahulu sering terjadi gempa besar dan tsunami (dilihat dari singkapan tanah yang secara berkala ada lapisan pasir lautnya), tetapi sudah lama tidak terjadi gempa gempa besar. Jadi kemungkinan besar sudah terjadi penumpukan energi. Kapan akan terjadinya gempa? Tidak ada yg tahu! Tetapi dengan metodologi ilmiah, gempa dapat diprediksi dan dimitigasi. Sekali lagi, itu hanya proses mitigasi. Bukan sebuah kepastian.

Mereka bahkan sudah memikirkan bagaimana caranya untuk melepaskan energi yang terkumpul secara perlahan - lahan sehingga tidak lepas sekaligus dalam jumlah yang besar.

Ada teori yang difikirkan untuk melepas gempa bumi secara terkontrol maka sudah difikirkan langkah langkah:

1. Harus didata daerah yang telah terjadi akumulasi energi yang paling besar dan dengan tegangan yang paling tinggi.

2. Harus diidentifikasi ketebalan lapisan yang siap bergeser. (Bisa puluhan kilometer dalamnya).

3. Di bor banyak lubang (bisa puluhan sumur, bahkan ratusan) kelapisan batas itu dan disuntikkan air dalam jumlah besar sebagai pelumas agar lapisan bisa segera bergerak. Masalahnya tidak bisa di perkirakan apakah gempa akan terjadi perlahan lahan, atau tetap berupa lonjakan dahsyat.

4. Sampai saat ini belum ada alat pengeboran yang bisa mengebor lubang sampai sedalam puluhan kilometer. Kalau ada, akan perlu struktur yang sangat besar dan pipa bor dari bahan yang sangat kuat yang tidak terputus ketika ditarik dari kedalaman itu. Padahal, setiap akan membuat sambungan, maka diperlukan untuk ditarik keluar dahulu agar bisa dilepas dan diselipkan pipa tambahan diselanya..

Masalah gempa bumi ini tidak sesederhana apa yang dipikirkan oleh orang-orang yang gemar dengan "Pseudo Science", yang mana gempa bisa diaktifkan dengan HAARP. Kedengarannya hebat, tetapi belum terbukti, masih khayalan. Masa iya kapal datang dan memberi getaran terus puluhan atau ratusan kilometer lempeng benua bisa bergerak? Ya yg rasional sajalah. Memang berbahaya kalau ada orang-orang yang gemar menakut-nakuti orang lain dengan cara mematikan akal sehat. Semoga kita tidak mudah terjebak dibawah kendali manusia-manusia seperti itu. Kita harus tetap mempertahankan sikap skeptis dan menjaga rasionalitas berpikir. Jika tidak, hidup kita akan selalu dibayangin imajinasi dan kemalasan berpikir.

Narasi : Ulasan Pribadi (Dikembangkan Dari Postingan Mustafa Husin Baabad)

Sumber Referensi :
https://www.google.com/amp/s/www.cnn...gan-kosong/amp

https://www.cnnindonesia.com/teknolo...-bulan-purnama

https://www.google.com/amp/s/www.ine...rbaik-di-dunia

Copyright © @albyabby912023