Sumber Gambar

Semakin ke sini, dunia hiburan kita semakin diramaikan oleh banyaknya artis-artis dan para seniman yang berkarya di negara ini. Mulai dari komedian hingga penyanyi. Menariknya lagi, kini untuk menjangkau para audiensnya para artis ini sudah memiliki banyak platform seperti sosial media dan lain sebagainya sehingga untuk terkenal, seseorang tak perlu masuk TV.

Salah satu komedian yang cukup menghibur adalah Ebel Kobra. Pria dengan nama asli Ahmad Najmi Hidayat ini merupakan komedian kesukaan TS untuk saat ini. Gayanya yang absurd dan konyol sukses membuat orang tertawa sambil terheran-heran, kok ada ya orang seperti ini? Kini ia kerap diundang di berbagai konten bahkan televisi, dan namanya kian dikenal orang.

Tapi dibalik itu semua, rupanya Ebel memiliki masa lalu yang bisa dibilang cukup sulit untuk dilalui. Sebelum sesukses sekarang Ebel pernah merasakan hidup susah. Perjuangannya di Jakarta bukan setahun dua tahun, tapi hampir 10 tahun lamanya.


Sumber Gambar

Ebel adalah orang asli Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Ia bisa dibilang merantau ke pulau Jawa tanpa memiliki pengetahuan apa-apa. Hanya berbekal uang secukupnya yang merupakan simpanan neneknya yang sudah meninggal. Sedangkan orang tuanya entah berada di mana. Untuk menyebrang ke pulau Jawa pun ia sampai menjadi penumpang gelap di sebuah kapal.

Kapal itu bersandar di Surabaya, lalu dari kota pahlawan itulah dirinya naik kereta menuju Jakarta. Sampai di ibukota, hidupnya semakin berat. Kehidupan di Jakarta amatlah keras. Bahkan saat baru keluar dari Stasiun Gambir, ia mengaku dipukul oleh seorang pemilik warung karena dikira maling.

Mencari pekerjaan di Jakarta tidaklah susah. Apalagi bagi Ebel yang tidak punya saudara dan kenalan di sana. Untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya, ia melakukan berbagai pekerjaan. Baik pekerjaan yang aman sampai pekerjaan yang bisa dibilang agak berbahaya. Ia pernah menjual koran, mengamen, bahkan menjadi tester obat, ikut komplotan perampok dan menjadi kurir obat terlarang.


Sumber Gambar

Semua ia lakukan demi bertahan hidup di kontrakan yang sempit di kawasan Cawang. Bahkan ia sempat putus asa dan memukul seorang anggota polisi agar bisa masuk penjara dan makan gratis. Tapi pda akhirnya, ia kembali bangkit dan mulai mencari pekerjaan apapun yang ada di Jakarta. Yang terpenting, ia bisa makan.

Hingga pintunya mulai terbuka saat dirinya bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Jakarta Pusat. Kemudian ia mulai mencoba peruntungan dengan mengikuti SUCA 4 dan siapa sangka, ia menjadi finalis dan menempati posisi ketiga kompetisi tersebut. Hingga kini, hidup Ebel sudah jauh lebih baik. Ia punya rumah sendiri, mobil dan sudah memiliki seorang istri yang ia nikahi pada tahun 2021 lalu.

Dari sini kita bisa melihat kemampuan adaptasi Ebel yang luar biasa. Ia bisa menyesuaikan dirinya di berbagai situasi yang membuatnya bisa tahan di kehidupan Jakarta yang keras. Bahkan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bisa dibilang berbahaya, tapi sampai sekarang ia masih baik-baik saja.


Sumber Gambar

Dalam salah satu filosofi China Kuno, yang juga ajaran Lao Tzu yang mengajarkan bahwa hidup harus seperti air. Karena air bisa beradaptasi di segala situasi. Ketika dia masuk ke gelas, dia akan membentuk gelas, ketika masuk ke kolam dia akan membentuk kolam. Air itu tidak kaku, bahkan celah terkecil pun masuki untuk menuju tempat yang lebih besar.

Terakhir, funfact bahwa setiap melawak di hadapan public Ebel jarang menyiapkan materi seperti komika pada umumnya karena ia kesulitan menghafal. Hal ini juga diamine oleh Raditya Dika, Ebel hanya melawak secara spontan (plis gak usah pake ‘uhuy’).



Jadi, gimana pendapat kalian soal Ebel Cobra?

Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi