Sejak beberapa tahun terakhir, banyak konten di Youtube yang menyajikan alur cerita film. Yaitu jenis video yang menampilkan rangkuman sebuah film yang diberikan narasi. Caranya adalah si pembuat konten menonton film tersebut paling tidak dua kali dan membuat rangkumannya lalu merekam narasi, mengunduh film dari bajakan lalu mengeditnya dan upload di Youtube.

Dengan bermodalkan clickbait, konten-konten seperti ini sukses mendapatkan jutaan views. Tapi apakah ini fair dan legal? Apakah ini termasuk pembajakan? Apakah ini bisa disebut sebagai konten yang kreatif?

Apakah Pembajakan atau Legal?


Selama Youtube membiarkan video tersebut tayang dan monetize, berarti konten tersebut dianggap legal. Di Youtube terdapat fair usage atau penggunaan wajar footage yaitu sepersekian detik. Nah, para pembuat konten ini mengakalinya dengan melakukan editing sedemikian rupa agar lolos dari pemeriksaaan Youtube.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah, dari mana para pembuat konten ini mendapatkan video film-filmnya sehingga bisa diedit? Netflix dan sejenisnya tidak mungkin bisa diunduh lalu dedit karena sudah dienkripsi kecualu mengunduhnya secara ilegal. Dari ini bisa disimpulkan sendiri dari mana mereka mengunduh film-filmnya.

Apakah ini Konten Kreatif?


Tergantung seperti apa kontennya, kalau hanya membaca sinopsis dari awal sampai akhir dengan diselingi lawakan-lawakan garing maka sangat tidak kreatif dan tidak bisa disebut sebagai konten kreator. Lain halnya dengan menambahkan nilai jual dalam video tersebut, seperti misalnya review film tersebut, sejarah film yang sedang dibahas, analisa mendalam tentang filmnya termasuk membahas easter egg yang ada dan lain sebagainya. Namun, kebanyakan penonton di Indonesia tak peduli dengan ulasan dan hanya ingin didongengkan saja.

Kenapa Masyarakat Indonesia Suka Nonton Konten yang Seperti Ini?


Pertama karena masih banyak yang tidak mau mengakses film dengan cara yang legal ataupun malas menonton full film yang ilegal jadinya ya menonton ringkasannya di Youtube. Efeknya jadi banyak orang yang lebih suka nonton di Youtube daripada menonton filmnya secara langsung. Orang Indonesia lebih suka didongengin daripada nonton langsung, maka tak heran banyak yang percaya hoax.

Namun, sebenarnya konten seperti ini juga berguna bagi orang yang sudah menonton filmnya namun ingin melihat lagi secara ringkasan penjelasan di mana ada bagian-bagian adegan atau cerita yang bisa saja kurang dimengerti.

Jika ditanya apakah konten seperti ini merugikan si pembuat film khususnya film Indonesia? Ya, sudah jelas merugikan karena lebih banyak orang ingin nonton gratis di Youtube daripada menontonnya langsung secara legal.

Nah, kalau menurut agan gimana nih?

Sumber Referensi