Predator anak, sampai saat ini masih menjadi ancaman bagi keselamatan anak-anak karena pelaku bisa dari berbagai latarbelakang pendidikan maupun profesi bahkan tidak luput orang-orang yang melabeli diri mereka suci pun menjadi pelaku kejahatan seksual pada anak.

Pemberitaan tentang kasus kejahatan seksual yang dilakukan oleh tokoh pemuka agama, guru pendidik, bahkan pengurus tempat ibadah, kerap sekali muncul di media sosial dan beberapa dari kasus-kasus tersebut melibatkan banyak anak sebagai korban kejahatan seksual.

Belakangan ini tengah viral pemberitaan dimana puluhan orang tua melapor ke Kantor Polisi karena anak mereka menjadi korban kejahatan seksual oleh seorang pelatih rebana. Puluhan anak menjadi korban kebejatan seorang guru pelatih rebana yang dapat dikatakan mungkin tidak pernah diduga sebelumnya bahwa bisa menjadi seorang predator anak.

Dilansir dari akun Instagram @memomedsos disampaikan bahwa belasan warga dari Kelurahan Proyonanggan Utara, Kecamatan Batang berbondong-bondong mendatangi Mapolres Batang pada hari Kamis, 5 Januari 2023 kemarin.

Alasan para orang tua ini datang ke Mapolres Batang didampingi oleh Kepala Desa dan Babinkamtibmas yaitu untuk melaporkan seorang pelatih rebana berinisial MD (25 tahun) yang diduga telah melakukan tindak kejahatan seksual menyodomi puluhan anak usia 8 sampai 9 tahun di desa Proyonanggan tersebut.

Menurut penjelasan dari RW setempat, terdapat setidaknya kurang lebih 25 anak laki-laki di bawah umur yang menjadi korban kebejatan dari terduga pelaku MD.

Menurut informasi yang beredar di media berdasarkan penjelasan dari Turmugi yang merupakan RW setempat, pelaku MD sebenarnya sudah pernah terbongkar sebelumnya, hanya saja pada kasus yang pertama masih diselesaikan secara kekeluargaan dan pelaku berjanji untuk tidak mengulanginya kembali, tetapi ternyata janji tersebut diingkari dan MD kembali melakukan aksi bejatnya kepada anak-anak yang menjadi muridnya belajar rebana.

Dari kejadian ini tentu sudah dapat diambil kesimpulan GanSis, bahwa adanya kejadian yang berulang tersebut sedikit banyak juga dapat terjadi karena kecerobohan dari para orang tua dan aparatur desa setempat.

Sebagaimana kita ketahui bahwa predator anak atau pelaku kejahatan seksual akan sangat sulit untuk meninggalkan kebiasaan buruknya jika memang tidak mendapatkan sanksi yang membuat mereka jera dan tidak cukup hanya dengan meminta maaf kepada korban atau keluarganya.

Saat memang telah benar-benar terjadi sebuah tindak kejahatan seksual apapun itu bentuknya, maka korban dengan didampingi keluarga sebaiknya segera untuk melaporkan tindak kejahatan tersebut kepada aparat yang berwajib agar pelaku segera ditangkap agar tidak ada anak lain yang ikut menjadi korban.

Berikut tadi GanSis sekilas tentang pemberitaan mengenai tindak kejahatan seksual yang dilakukan oleh seorang pelatih rebana kepada anak-anak muridnya.

Kejadian ini tentu sudah sepantasnya juga wajib untuk dijadikan sebagai pelajaran bagi para orang tua, untuk lebih waspada lagi dalam menjaga buah hati dari kemungkinan menjadi korban kejahatan seksual karena predator anak bisa mengintai dari mana saja bahkan pelaku tidak menutup kemungkinan dari orang-orang sekitar yang tidak pernah diduga sebelumnya.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan ada pelajaran baik yang bisa Agan Sista ambil.