Zombies, atau mayat hidup, merupakan karakter fiksi yang sering diangkat dalam cerita horor dan film. Mereka biasanya ditampilkan sebagai orang-orang yang telah mati, tetapi kemudian bangkit kembali dengan kemampuan untuk bergerak dan berfungsi seperti manusia normal, meskipun biasanya tanpa kesadaran atau kemampuan untuk merasakan. 

Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung keberadaan zombie dalam kehidupan nyata. Jadi, tidak mungkin ada zombie yang benar-benar ada dalam dunia nyata.

Awal mula ada gagasan zombie?

Gagasan zombie telah ada sejak lama dalam mitologi dan budaya tradisional di beberapa negara, terutama di Karibia. Di sana, zombie dikenal sebagai orang yang dibangkitkan dari kematian dengan bantuan sihir atau obat-obatan tertentu yang diberikan oleh seorang tukang sihir atau "bokor". 

Gagasan ini kemudian menjadi populer di Barat melalui cerita-cerita dan film-film horor yang mengambil tema dari budaya Karibia.

Salah satu film horor yang menampilkan zombie pertama kali adalah "White Zombie" yang dirilis pada tahun 1932. Film ini merupakan film horor yang paling sukses pada masa itu dan memperkenalkan gagasan zombie kepada audiens Barat. Sejak itu, zombie telah muncul dalam banyak film, serial TV, dan komik, serta menjadi salah satu elemen penting dalam genre horor.

Bila zombie benar-benar ada di sekitar kita

Zombie ada di sekitar kita, hanya saja zombie bukan berupa manusia. Sebagian orang mungkin menggunakan istilah "zombie" untuk merujuk pada orang-orang yang terlihat seperti tidak memiliki kemampuan untuk merasakan atau bereaksi terhadap lingkungan di sekitarnya, seperti orang yang terlalu sibuk dengan gadget atau orang yang terlalu terobsesi dengan sesuatu. 

Namun, ini bukan merujuk pada zombie seperti yang dikenal dalam cerita horor atau film-film yang menampilkan mayat hidup yang dibangkitkan dari kematian. 

Fakta yang ada, contohnya adalah jamur Ophiocordyceps, yang mengambil alih pikiran dan tubuh serangga. Yaitu Jamur Ophiocordyceps adalah jenis jamur yang dapat menginfeksi serangga dan mengendalikan perilakunya dengan cara yang unik. 

Jamur ini mengeluarkan sejenis ragi yang masuk ke dalam tubuh serangga dan memanipulasi sistem sarafnya. Setelah itu, jamur ini mengendalikan gerakan serangga dengan cara yang sesuai dengan kepentingan jamurnya sendiri, seperti mengarahkan serangga ke tempat yang sesuai untuk pertumbuhan jamur atau menghasilkan spora. 

Namun, jamur Ophiocordyceps tidak dapat mengendalikan manusia atau makhluk lain seperti yang terjadi pada zombie dalam cerita horor. Jadi, tidak mungkin ada jamur atau makhluk lain yang dapat mengendalikan manusia atau makhluk lain seperti zombie dalam cerita horor.

Contoh lain adalah orang yang berpenyakit dan dagingnya membusuk namun masih hidup, seolah-olah adalah zombie.
Jika seseorang memiliki penyakit yang membuat dagingnya membusuk atau mengalami necrosis (nekrosis), maka itu merupakan tanda bahwa orang tersebut sakit parah dan membutuhkan perawatan medis segera. 


Necrosis adalah proses kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kekurangan pasokan darah dan oksigen ke jaringan tersebut, yang dapat menyebabkan jaringan tersebut membusuk atau terkikis. Necrosis biasanya terjadi pada jaringan yang sakit atau terinfeksi, seperti pada luka bakar atau infeksi bakteri. Necrosis juga dapat terjadi pada jaringan-jaringan lain dalam tubuh, seperti pada hati atau ginjal, yang dapat menyebabkan kematian. 

Namun, tidak mungkin seseorang yang memiliki necrosis atau daging yang membusuk masih dapat hidup dan bergerak seperti zombie dalam cerita horor.

Kesimpulannya, tidak mungkin secara biologis zombie itu ada di sekitar kita.

Referensi tulisan: The Fact Site