letakkanAvatar border
TS
letakkan
Polisi Junior Tikam Polisi Senior, Satu Tewas, Satu Kabur

Ilustrasi



Bagaimana pun akhir kisah ini adalah, menang ditangkap kalah pulang ke Rahmatullah. Tak ada untungnya, berlarut dalam selisih paham maka memang harus diselesaikan dengan kepala dingin, mediasi bukanlah dengan kekerasan. Terlebih hal itu terjadi pada orang terdekat seperti keluarga, Teman atau rekan kerja. Namun, memang tak dapat dipungkiri, lingkungan sangatlah mempengaruhi sikap seseorang untuk melakukan hal yang bisa memicu emosinya lantaran tidaklah biasa dihadapinya.

Ts mencontohkan sedikit disini, jika kamu terbiasa di rumah, lingkungan keluargamu tuh terbiasa santun, tidak pernah ada kata-kata laknat dan jahanam yang keluar ataupun bahasa kebun binatang terlontar dalam percakapan.

Nah saat kamu bersosialisasi dengan lingkungan yang ada diluar rumah mu, tentu saja kamu akan menghadapi banyak hal. Karakter dan sikap orang diluar sana beragam, ada yang mudah tersinggung dan ada juga yang sukanya menyinggung. Namun untuk menyikapi ini semua kembali kepada kepribadian masing-masing aja. Ts hanya menerka, jika lingkungan itu besar pengaruhnya untuk perubahan sikap seseorang.

Kembali ke pembahasan dari judul yang ts buat diatas. Baru-baru ini institusi Polri kembali bermasalah. Dari pemberitaan yang beredar, di media eletronik dan online membahas pembunuhan yang dilakukan oleh seorang oknum polisi kepada rekannya sendiri hanya lantaran masalah salah paham

foto: Istimewa


Akibat kejadian itu, seorang Polisi bernama Aiptu RS mengalami luka tusukkan hingga merenggang nyawa (tewas). Sedangkan Pelakunya, Bripka WF yang merupakan Juniornya, bertugas di sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau. Melarikan diri usai menusuk Korban dengan Sangkur hingga bersimbah darah di ruang piket Propos.

Dari Berita yang Ts baca, menyebutkan permasalahan tersebut bermula dari cecok antara keduanya sejak Selasa 20 desembrer 2022 menjelang Apel Pagi. Namun percecokkan itu sempat terhenti. Tak disangka, Ternyata Bripka WF kembali menemui Aiptu Rs ke ruang jaga propos di Polda Riau, dan kembali menantang Aiptu RS. Hingga terjadi kembali keributan diantara mereka.

Diluar dugaan Aiptu Rs, ternyata Bripka WF mengeluarkan Sangkur yang dibawanya lalu menghujamkannya ke araha dada bagian kiri Aiptu RS hingga dinyatakan Tewas ditempat. Polisi masih memburu pelaku yang kabur dan lalu menjelaskan bahwa motif dari insiden tersebut bermotifkan salah paham.

Diduga, Pelaku merasa tersinggung saat ditanya tidak ikut Apel oleh Aiptu RS. Lalu dijawab dengan alasan diminta berjaga oleh seorang perwira di penjagaan. Kemudian Bripka WF diminta untuk Push Up. Namun ditolaknya.

Nah dari kejadian diatas kita bisa menilai untuk menghargai rekan kerja dan mencari tahu terlebih dahulu permasalahan. Jika alasan itu benar.

Maka disini sikap Senioritas di negara wakanda sepertinya telah mendarah daging apalagi di dalam pendidikan dunia militer. Pertanyaannya apakah sikap itu bisa diganti dengan yang lebih bermanfaat?


emoticon-I Love Indonesia

Ditulis Oleh (Ts): Letakkan

Referensi :



Diubah oleh letakkan 21-12-2022 17:41
eyefirst2
screamo37
kakinotane
kakinotane dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.7K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan