Kisah-kisah heroik penyamaran petugas keamanan memang seringkali menjadi perbincangan publik. Cerita mengenai intel yang menyamar dan menjadi pelaku berbagai profesi menghiasi pembicaraan bahkan oleh kalangan yang tidak tahu-menahu perihal dunia pengintaian.

Dunia intelijen sendiri merupakan sebuah profesi yang sangat dibutuhkan oleh negara. Tugas-tugas intelijen sangat penting untuk mengumpulkan berbagai informasi tertentu terkait kondisi di masyarakat yang diperlukan untuk kegiatan penyelidikan atas kasus tertentu. Biasanya objek atau daerah yang akan diintai atau dimata-matai akan terlebih dahulu dipelajari hingga betul-betul paham dan mendalami keadaan dengan baik.

Nah agan dan sista, berbicara mengenai dunia per-intel-an ini, ada sebuah berita menarik yang menjadi perbincangan netizen di media sosial. Ada seorang anggota Kepolisian di Blora, Jawa Tengah, bernama Iptu Umbaran melakukan penyamaran untuk kepentingan tugasnya sebagai polisi. Dalam penyamaran tersebut, anggota polri yang kini berpangkat dua balok tersebut mengambil profesi sebagai Wartawan TVRI. Tidak tanggung-tanggung dia menjalani profesinya itu selama satu dekade lebih, atau sekitar 12 tahun.

Menurut penuturan Dirut TVRI, Iptu Umbaran yang meskipun bukanlah seorang pegawai tetap tetapi melaksanakan tugasnya dengan baik selama menjadi kontributor di daerah Blora. Umbaran juga rajin mengirimkan berita-berita secara rutin ke TVR Jateng. Selama penyamaran tersebut, pihak TVRI sama sekali tidak mengetahuinya. Identitas Umbaran disembunyikan demi kepentingan tugas intelijen yang diembannya dan kepolisian.

Iptu Umbaran belakangan diketahui ternyata adalah seorang anggota polisi saat dia harus dilantik menjadi Kapolres di salah satu daerah di Blora. Sebelumnya, Umbaran telah mengajukan pengunduran diri sebagai wartawan terhitung sejak bulan Oktober 2022 lalu. Meski belakangan ada isu tentang pencopotannya dari jabatan Kapolsek, namun hal tersebut ditepis oleh pihak Polda Jateng. Dirinya hingga kini masih tetap menjabat sebagai Kapolsek.

Dari peristiwa diatas dapat disimpulkan ternyata isu mengenai intel yang menyamar dengan berbagai profesi adalah benar adanya. Mereka bisa menggeluti berbagai macam pekerjaan, mulai dari yang levelnya tinggi sampai pada yang levelnya rendah. Bahkan tak jarang banyak pula yang jadi pedagang. Makannya ada yang mengatakan tukang bakso dan tukang siomay itu sebenarnya bisa jadi ada yang jadi intel dan bawa HandyTalkie. Jadi hati-hati, jangan sembarangan ngomong sama mereka. Jangan melihat profesi orang rendah, eh gak tahu ternyata dia adalah intel.

Jadi gimana nih agan dan sista, udah berapa tukang bakso dan somay yang lewat depan rumahmu hari ini?

Sumber:

Ulasan pribadi diolah dari berita media

https://www.google.com/amp/s/news.de...i-kapolsek/amp