Belum lama ini warganet dihebohkan dengan selingan berita yang mengabarkan kenaikan pangkat ataupun rotasi jabatan pejabat Polisi dalam institusinya. Seperti yang diberitakan oleh Media Nasional pada umumnya menceritakan kisah seorang Polisi yang selama ini bertugas menyamar sebagai seorang Wartawan.

Hal itu terjadi di Polres Blora. Serah terima jabatan oleh Kapolres Blora AKBP Fahrurozi pun menjadi sorotan. Pasalnya, seperti dikabarkan, Pria bernama Umbaran Wibowo lebih dikenal sebagai wartawan Kontibutor Televisi di stasiun TVRI. Siapa sangka, tiba-tiba dilantik menjadi Kapolsek.

Bahkan kiprahnya melakoni dunia Jurnalistik sudah belasan tahun terhitung dari peberitaan yang beredar menyebutkan sudah kurang lebih 14 tahun lamanya. Terenyata Umbaran merupakan Seorang Polisi berpangkat Perwira saat ini pangkatanya Inspektur Satu (Iptu) dan merupakan anggota Polisi jebolan Polda Jateng.

Namun, ada yang patut dipertanyakan dalam penyamaran tersebut. Kenapa harus menjadi Wartawan. Bukankah Wartawan adalah sebuah Profesi yang dilindungi undang-undang sehingga tidak semaunya orang bisa mangaku menjadi Wartawan atau memang wartawan adalah pilihan aman untuk menyamar?.

Ada yang menilai itu wajar saja bisa terjadi. Namun demikian belum ada tanggapan Dewan pers untuk menanggapi hebohnya pemberitaan tersebut. Dilansir dari Muria News Ternyata Umbaran tergabung juga dalam anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Dalam pemberitaan itu, salah satu anggota Dewan Pers Atamji Sapto Anggoro akan melakukan Pencabutan keanggotaan Polisi tersebut sebagai anggota PWI. Apabila memang masih tercatat sebagai Anggota PWI atau Wartawan maka akan segera dicabut.

Rasa penasaran Ts pun menuju kepada pengecekan nama wartawan yang terverifikasi di dewan Pers. Sehingga Ts mengunjungi Halaman Dewan yang beralam pada WWW.DEWANPERS.OR.ID.

Setelah memasukkan nama Umbaran Wibowo, Data yang dihasilkan ditemukan. Berarti Umbaran terdaftar sebagai Wartawan Resmi.


Wartawan adalah profesi sebagai penyampai kabar sehingga tidak sulit untuk menjadi seorang wartawan asal mampu menulis dan menggunakan kamera dan menghasilkan laporan yang ada, maka jadilah berita dan tentunya harus ada konfirmasi dari pemberitaan atau orang yang bersangkutan. Sehingga kedepannya jika ada oknum yang mengaku wartawan bisa langsung di cek keanggotaannya di Dewan Pers. Kalau Memang Wartawan mereka setidaknya telah memegang lisensi sebagai Wartawan Muda. Dan terverifikasi di Dewan Pers.


Nah Gansis, ternayata untuk menyamar bukan hanya menjadi tukang bakso atau pun seroang Ojol. Polisi bisa semaunya dia menjadi apa saja yang dirasa cukup aman untuk menyembunyikan identitas mereka. Bahkan seperti di Film-film seorang polisi yang menyamar bisa masuk kedalam kompolotan Bandit ataupun mafia untuk menggali informasi yang lebih detil dalam menyelesaikan misinya.

Ts hanya ingin mengucapkan selamat kepada Iptu Umbaran Wibowo yang sudah sukses menjalankan misinya sebagai Intel yang menyamar menjadi Waratawan dan kini telah mejabat sebagai Kapolsek. Ya selamat tu aja...

Penulis (Ts(: Letakkan

referensi:
1/2