xianying21Avatar border
TS
xianying21
Kenapa ya Film Action Indonesia Belum Maju dan Belum Ada yang Seperti The Raid?


Pernah enggak sih agan berpikir kenapa film action Indonesia belum bisa benar-benar maju. Belum ada lagi film action Indonesia yang seperti The Raid yang bisa mendunia dan mengharumkan nama Indonesia di kancah perfilman internasional. Setelah The Raid memang ada beberapa film Indonesia bergenre action namun belum ada yang benar-benar "wah" atau minimal seperti The Raid dan sekuelnya.

Kalau dipikir-pikir, kita butuh regenerasi aktor laga lokal agar ketika aktor seperti Yayan Ruhiyan, Iko Uwais, dan Joe Taslim sudah menua, akan ada penggantinya dan juga bisa menembus Hollywood seperti mereka.

Lalu, kenapa film action Indonesia belum maju dan belum ada yang seperti The Raid lagi ya?

Bikin Film Action itu Sulit


Membuat film drama jauh lebih mudah dan murah dari film action. Begitu juga dengan film horor. Film drama hanya tinggal mengandalkan akting dan cerita, horor tinggal bagaimana membangun keseraman. Sementara film action perlu effort yang lebih seperti adegan yang sulit dilakukan dan biaya yang lebih mahal.

Membuat para sineas pikir dua kali untuk membuat film action. Karena ketika dirilis, film action membutuhkan lebih banyak penonton untuk bisa balik modal dan mendapatkan keuntungan.

Dua film The Raid digarap oleh Gareth Evans dengan sangat ciamik lewat adegan yang sulit dilakukan. Ini pernah "ditiru" oleh Timo Tjahjanto lewat The Night Come for Us dan hasilnya tidak segereget The Raid walaupun penuh dengan adegan brutal.

Pasar Indonesia Bukan Film Action

Harus diakui kalau pasar perfilman Indonesia didominasi oleh drama dan horor. Film horor akan mendapatkan ratusan ribu bahkan jutaan penonton walaupun filmnya biasa saja. Sementara film action Indonesia masih dipandang sebelah mata oleh kebanyakan penonton.

Ini dikarenakan kebanyakan yang datang ke bioskop adalah penggemar film horor dan drama dan kurang menyukai film action lokal. Ibaratnya sama saja kita jualan nasi goreng di tempat yang mayoritas seleranya makan soto ayam, otomatis yang datang untuk makan nasi goreng akan lebih sedikit.

Masih dibayangi Hollywood


Coba deh, setiap kali sineas Indonesia bikin film superhero pasti langsung dibanding-bandingkan dengan Hollywood dan dituduh plagiat. Film action Indonesia pun kerap kali dibandingkan dengan film Hollywood yang punya budget CGI yang jauh lebih besar dan lebih canggih. Ekspektasi berlebihan seperti ini menjatuhkan harapannya sendiri karena terlalu tinggi. Membuat sineas Indonesia semakin kesulitan untuk membuat film action yang sesuai dengan harapan penontonnya.

Nah, gan gimana, ada yang mau nambahin alasan lainnya? emoticon-Leh Uga

Sumber Referensi
Diubah oleh xianying21 22-11-2022 06:06
pennynoss
darkwilliam00gg
azhuramasda
azhuramasda dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.6K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan