Pada 9 November 2022, TNI AU memensiunkan C-130B Hercules; yang menarik nih gan; pada tanggal yang sama Hercules milik USAF melakukan uji coba peluncuran rudal jelajah. Peluncuran yang sukses tersebut membuat Herky kini tampak lebih garang alias sangar.

Menurut artikel The War Zone, rudal yang diluncurkan Herky adalah AGM-158 JASSM (Joint Air-to-Surface Standoff Missile) ER (Extended Range). Peluncuran rudal jelajah itu dilakukan oleh US Air Force Special Operations Command Europe (SOCEUR), pada 9 November 2022. Untuk lokasi peluncuran ada di lepas pantai utara Norwegia, pada uji coba tersebut rudal AGM-158 JASSM sukses diluncurkan memakai sistem Rapid Dragon.

Sistem Rapid Dragon sendiri berwujud palet, di mana palet tersebut bisa dijejaali hingga 4 rudal jelajah. Dalam uji coba baru-baru ini oleh Herky, pesawat membawa total empat palet yang dilengkapi dengan parasut. Peluncuran palet dilakukan dengan membuka pintu kargo Herky, kemudian palet akan dijatuhkan, agar tepat sasaran parasut kemudian akan mengembang untul memperlambat jatuhnya sistem rudal tersebut.

Sementara untuk proses peluncuran rudal jelajah AGM-158 JASSM, posisi hidung rudal akan mengarah ke bawah, setelah rudal meluncur; sayap rudal terbuka. Kemudian motor penggerak roket menyala, dan rudal terbang menjelajah pada rute yang telah ditentukan.



Untuk unit yang bertugas meluncurkan Rapid Dragon adalah 352nd Special Operations Wing memakai pesawat MC-130J Hercules, pesawat ini berbasis di RAF Mildenhall, Inggris. Sementara itu sistem Rapid Dragon dapat memberikan dukungan udara yang cepat dan tepat waktu kepada sekutu Amerika, karena sistem yang mobile dan dapat dengan cepat diangkut oleh pesawat kargo. Dan setelah diluncurkan, Rapid Dragon dapat memutuskan untuk melepaskan semua muatan rudal atau satu per satu. Hercules sendiri bisa membawa 45 rudal AGM-158 JASSM dalam sistem Rapid Dragon.

Sekilas tentang Rudal AGM-158 JASSM, merupakan jenis air launched cruise missileyang buat oleh Lockheed Martin. Ada dua varian rudal yang telah dioperasikan USAF, yaitu AGM-158A JASSM dan AGM-158B JASSM-ER (Extended Range). Kedua rudal ini punya dimensi yang sama, tapi kemampuannya tidak sama. Kedua rudal punya panjang 4,27 meter; lebar bentang sayap 2,4 meter dan bobot 1 ton.

Versi AGM-158A mulai diproduksi Lockheed pada 1998, rudal ditenagai mesin turbojet Teledyne CAE J402-CA-100. Untuk jarak jejalah AGM-158A adalah 370 km. Sementara rudal AGM-158B diproduksi tahun 2006, ditenagai mesin turbofan Williams International F107-WR-105. Untuk jarak jelajah AGM-158B adalah 925 km.



Di sisi lain, pihak Lockheed tidak menyebutkan detail kecepatan rudal; akan tetapi beberapa analis menyebut jika kedua varian rudal AGM-158 versi A dan B mampu melesat di kecepatan subsonic dan dilengkapi hulu ledak WDU-42/B penetrator seberat 450 kg. Untuk harga, AGM-158A JASSM dihargai per unit US$850 ribu, sementara AGM-158B JASSM-ER per unitnya dijual US$1,32 juta.

Banyak pihak menyebut jika uji coba rudal ini ditujukan untuk menekan Rusia, meski begitu pihak USAF membantahnya. Tetapi jika dilihat dari lokasi uji coba Rapid Dragon yang berada di lepas pantai utara Norwegia, sebenarnya lokasi ini secara geografis dekat dengan Semenanjung Kola. Tempat pangkalan perawatan kapal selam utama milik Rusia.






Referensi Tulisan:
Sumber Foto & Ilustrasi: USAF