Dalam dunia kerja, pasti ada kompetisi antar rekan kerja. Kompetisi atau persaingan bisa berbentuk kinerja. Ada persaingan keras saling menjatuhkan dengan berbagai cara demi mendapat posisi terbaik di perusahaan. Nah, setiap perusahaan juga sudah memiliki standarisasi untuk menghadapi persaingan para karyawan. Diantaranya memberi penilaian kerja sesuai dengan kualitas.



Untuk itu, karyawan harus berkualitas irreplaceable dan compatible dengan perusahaan dan tiap perubahannya. Irreplaceable berarti tidak tergantikan. Sebuah pekerjaan dipegang oleh si A, hasilnya sangat baik, cepat dan memuaskan. Hasil yang sama tidak bisa diraih ketika digantikan oleh orang lain. Si A memiliki sesuatu yang tidak dipunyai oleh yang lain di perusahaan/tempat dimana ia bekerja. Sesuatu itu tidak selalu tentang keahlian. Bisa jadi ia memiliki sifat atau karakter yang berbeda, bisa membikin nyaman yang lain. Misal ia tidak mudah marah, mudah berkordinasi, dan semacamnya.

Agak berbeda dengan pengertian compatible. Si karyawan memiliki kemampuan bisa bekerja di mana saja, dengan siapa saja, dan hasilnya bagus. Karyawan seperti ini biasanya orangnya terbuka dengan hal-hal baru, punya proses belajar yang cepat, termasuk tidak pilih-pilih pekerjaan. Baginya, apa pun pekerjaannya akan dikerjakan dengan sebaik dan semaksimal mungkin.

Baik irreplaceable dan compatible amat tergantung pada personal seseorang. Setiap orang memiliki sifat yang unik. Boleh jadi by system tiap karyawan bisa dibuat sama dan seragam. Tapi respon dari tiap orang bisa berbeda sesuai karakter dan out put kematangan karakter yang berbeda pula. Lalu perusahaan akan memilih yang mana? Tentu tergantung kebijakannya. Perusahaan yang ingin SDM multitasking, tentu membutuhkan orang yang jenis compatible. Tapi bila yang diinginkan keahlian khusus, seperti akunting atau auditor, perusahaan akan mencari karyawan yang jenis irreplaceable. Termasuk bidang-bidang yang membutuhkan jam terbang tinggi dan kemampuan khusus, yang tidak sembarang orang menguasainya.

Orang dengan dua jenis itu tidak serta merta kelihatan kemampuannya. Ia akan muncul seiring waktu. Karena itu, perusahaan perlu mencoba beberapa hal untuk memunculkan karakter dan kemampuan masing-masing. Untuk memunculkan karakter compatible, bisa dicoba memutasi dari satu pekerjaan/tempat ke pekerjaan/tempat lain. Atau dicoba dari satu proyek ke proyek yang lain. Termasuk tim yang terlibat bisa dirubah-rubah, bergantian. Dari situ akan bisa dilihat apakah seorang karyawan memiliki kemampuan compatible dengan yang lainnya. Orang orang compatible memiliki kemampuan berhubungan dengan orang lain itu baik, sehingga saat terjadi persoalan, ia bisa menghandle dan hasil kerjanya bagus, sesuai harapan perusahaan.



Kalau irreplaceable bisa disetting dari perusahaan. Ketika perusahaan membutuhkan seseorang dengan keahlian tentang perpajakan, ia bisa menjadikan seseorang ahli pajak. Diajari, ditugasi, dikursuskan, dan sebagainya hingga mencapai mahir. Hasil polesan sedemikian rupa itu nantinya akan memunculkan seorang karyawan dengan kemampuan khusus yang “hanya” dia dan tidak sembarang orang bisa mengerjakan tugas-tugas spesifik dari perusahaan.