- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Razia di Sekolah Zaman Old yang Tak Terlupakan, Sekarang Guru Tidak Bisa Sembarangan
TS
Kokonata
Razia di Sekolah Zaman Old yang Tak Terlupakan, Sekarang Guru Tidak Bisa Sembarangan
Menempuh pendidikan di sekolah negeri menjadi pilihan sebagian orang tua karena biayanya terjangkau. Ada subsidi dari pemerintah dan bantuan lainnya. Namun siswa-siswi juga harus ikut aturan pemerintah, dalam hal ini kemendikbud.
Satu cara untuk menegakkan aturan di sekolah negeri adalah razia! Agan dan sista yang pernah bersekolah di SD, SMP, dan SMA negeri pastilah pernah kena razia, kan, ya?
Berbagai Macam Razia di Sekolah
Berikut beberapa razia di tahun 1990-2000 di sekolah yang pernah ane alami. Agan dan Sisita mungkin pernah juga tertangkap basah saat razia.
1. Razia rambut. Rambut tidak boleh gondrong, diwarnai atau model potongan aneh-aneh.
2. Razia seragam, terutama rok pendek. GanSis mungkin pernah mengalami atau melihat siswi yang pakai rok pendek sekalian dirobek, biar nggak bisa dipakai lagi.
3. Razia atribut, mulai dari topi, dasi, lokasi sekolah, nama, logo osis, dan sabuk
4. Razia sepatu. Warna sepatu harus hitam. Modelnya standar, misalnya sneaker yang disebut sepatu basket.
5. Razia majalah, novel dan bacaan selain buku pelajaran yang (kata guru) dapat mengganggu siswa-siswi belajar di sekolah.
6. Razia rokok. Masih sekolah sudah merokok itu perbuatan buruk karena belum berpenghasilan sudah bakar-bakar uang, eh rokok.
7. Razia kosmetik.Anak sekolah dianggap masih kecil. Belum pantas pakai kosmetik. Siap-siap dikasih label genit kalau pakai kosmetik ke sekolah.
8. Razia isi tas.Ada benda-benda ‘ajaib’ yang disimpan dalam tas. Maka guru pun merazia isi tas para murid.
Tambahan buat angkatan di atas tahun 2000.
9. Razia ponsel. Beberapa sekolah menganggap siswa-siswi belum pantas punya ponsel sendiri. Berani bawa, siap-siap disita.
Razia Zaman Now
Anak sekolah saat ini lebih kritis karena keterbukaan informasi, orang tua yang sudah belajar ilmu parenting dan lainnya. Mereka tidak akan diam saja apabila merasa dizalimi oleh guru. Siap melawan bahkan bawa-bawa orang tua ke sekolah untuk menghadapi guru yang dianggap telah merugikannya.
Ponsel juga sudah menjadi perlengkapan sekolah. Siswa dan siswi dapat merekam pertistiwa di sekolah dan menyebarkannya ke media sosial sehingga viral. Orang yang tidak tahu duduk perkara sebenarnya dapat berkomentar macam-macam sehingga merusak nama baik sekolah.
Maka dari itu sekolah saat ini lebih hati-hati melakukan razia. Kalaupun terpaksa harus merazia para murid, guru cenderung melakukannya secara baik-baik. Main asal potong rambut seperti zaman old, sang guru siap-siap bakal kena masalah besar.
Terlepas dari baik dan buruknya, momen razia menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi siswa-siswi. Satu cerita yang selalu dibahas saat reuni sekolah. Bahkan ada semacam kebanggaan kalau pernah bahkan langganan kena razia. Si murid mendapat perhatian dan sorotan guru dan murid lainnya.
Agan dan Sista sendiri gimana, pernah punya kenangan kena razia saat sekolah dulu?
Sekadar opini pribadi
Sumber foto 1, 2, 3, 4
Diubah oleh Kokonata 02-08-2022 06:26
kapyong dan 17 lainnya memberi reputasi
18
10K
150
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan