albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
Cerita Kelam Dari "Bisnis Legit" Prostitusi Dunia Maya Yang Menggiurkan
Cerita Kelam Dari "Bisnis Legit" Prostitusi Dunia Maya Yang Menggiurkan
Konten Sensitif

Beberapa bulan lalu saya menyempatkan diri untuk menjumpai kawan lama. Seorang leting SMA yang sudah lama tidak saling kontak. Selain karena sibuk dengan aktivitas masing-masing, jarak kami juga terlampau jauh untuk saling jumpa atau sekedar nongkrong di kafe. Kami tinggal di dua kota yang berbeda. Singkat cerita, setelah saling chatting di FB aku meminta nomor WA nya. Saling tukaran nomorlah kami dan setelah cukup lama bercengkerama via chat WA, kami memutuskan untuk menyempatkan waktu bertemu langsung. Setelah hari dan jam yang ditentukan tiba, bertemulah akhirnya kami di sebuah taman yang cukup terkenal sebagai tempat berkumpulnya anak muda di kota ku.

Setelah say hello dan sedikit basa-basi dan melepas rindu ( biasalah soalnya kan udah lama gak ketemu dan pertemuan itu pertama kali setelah beberapa tahun ), aku mulai bertanya soal aktivitasnya sekarang. Dia menjelasakan panjang lebar dengan cukup santai. Katanya sih sekarang bekerja tidak sesulit dulu lagi. Kita telah terbantu banyak oleh perkembangan teknologi digital terlebih dengan berkembangnya media sosial. Intinya sih dia sekarang berkecimpung di bidang marketing. Dia menawarkan semacam jasa lewat media online.

Disebabkan oleh rasa penasaranku yang tinggi dan oleh penjelasannya yang kedengaran begitu menarik, aku memutuskan untuk mengelaborasi percakapan tersebut lebih dalam. Usut punya usut aku tersentak saat dia mengatakan bahwa jasa yang dia tawarkan atau bisa dibilang dia jual tersebut adalah jasa menyediakan cewek yang dipekerjakan sebagai PSK. Dia menyebutnya "bisnis legit". Entah kenapa disebut begitu, mungkin karena hal tersebut berhubungan dengan aktivitas para pemuas libido ini yang dikonotasikan legit seperti makanan atau camilan.

Dia melanjutkan obrolanya dengan bercerita soal bagaimana awal mulanya sehingga dia bisa terjun ke dunia prostitusi tersebut. Beberapa tahun lalu tepatnya pada 2016 dia mengalami kesulitan keuangan untuk melanjutkan kuliahnya. Kawan aku ini memang berasal keluarga dengan latar belakang ekonomi kurang mampu. Dia berusaha memutar otak agar dapat meneruskan hidup di kota yang keras dan menyelesaikan kuliahnya. Dalam satu kesempatan, bertemulah dia dengan seseorang yang kemudian menawarinya untuk bekerja di sebuah kafe. Karena memang pada saat itu dia sangat membutuhkan pekerjaan, tentu saja dengan senang hati diterimanya tawaran itu. Setelah beberapa bulan bekerja dia mulai akrab dengan pemilik kafe tempatnya bekerja. Kebetulan pemilik kafe tersebut seorang duda keturunan Chinese yang istrinya meninggal beberapa tahun lalu. Awalnya sang pemilik kafe ini hanya mengeluh soal rumahnya yang sunyi. Tetapi lama kelamaan curhatannya mulai mengarah kepada kehidupan pribadi. Bahwa dia merasa sangat ingin memenuhi hasrat biologisnya tetapi tidak tahu harus bagaimana. Dia juga tidak mau menyewa PSK yang bekerja di lokalisasi karena takut tidak steril dan tempatnya juga tidak nyaman. Maka tanpa sengaja, teman saya ini kemudian menawarkan sebuah aplikasi (warna hijau) yang saat itu sudah mulai marak digunakan untuk transaksi prostitusi. Rupanya pemilik cafe ini sangat tertarik dan merespon dengan antusias. Tetapi kendala baginya adalah dia tidak tahu bagaimana menggunakan aplikasinya. Teman saya kemudian mengajarinya dan mulai mencoba mencarikan cewek buat bosnya sang pemilik kafe tersebut.

Keadaan ini berjalan cukup lama dan karena sudah keseringan sang pemilik kafe ini menjadi ketagihan. Tidak peduli siang, pagi atau bahkan tengah malam jika sudah ingin dia akan langsung memesan via aplikasi hijau yang sudah bisa dia gunakan sendiri. Nah rupanya si pemilik kafe ini melihat dengan kejeliannya bahwa ada peluang bisnis dalam praktek prostitusi berbasis aplikasi ini. Dia kemudian mulai mengajak teman saya untuk berbisnis prostitusi tetapi dibalut dengan kafe. Jadi aparat tidak akan curiga karena yang kelihatan secara tampak adalah kafe, bukannya PUB atau BAR. Sang pemilik kafe ini kemudian memutuskan untuk menyewa sebuah tempat yang kemudian dijadikan asrama untuk menampung para penjaja kenikmatan ini. Meski tetap menggunakan aplikasi hijau untuk bertransaksi, tetapi mereka juga melayani transaksi ditempat saat para calon customer berkunjung ke kafe miliknya. Usaha mereka kini makin besar dan sudah mulai menambah asrama sebanyak dua bangunan lagi. Sungguh usaha yang tidak ada matinya karena yang ditawarkan adalah kepuasan yang juga tidak ada matinya.

Obrolan kami kemudian berakhir sebab hari sudah mulai larut malam. Kami memutuskan untuk saling berpamitan dan berjanji akan ketemu lagi nanti jika ada kesempatan.

Dari cerita teman saya tadi, saya dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa teknologi adalah salah satu alat yang ampuh untuk mempermudah pekerjaan tetapi di sisi yang sama juga sebagai alat untuk mempermudah kemaksiatan. Bagaimana menurut GanSis semua? SIlahkan tambahkan POV anda di kolom komentar di bawah yaa.

See You On The Next Thread !

***

Swararuri
gramediapubl701
penikmatbucin
penikmatbucin dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.9K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan