Mata panah yang membawa semua perasaan cinta itu, bisa saja tertuju pada seseorang yang masih berada di patah hati terdalam tentang kisah sebelum ini, yang belum juga selesai.



Pertanyaan mendasar dari semua ini, akan sampai kapan? Sekuat apa hati ini bisa mempertahankan dilema tentang bertahan atau meninggalkan? Menerima dia dan segala cerita masalalunya?

Sementara, kamu punya trauma masa lalu yang beratnya pun sangat sulit untuk memikulnya sendiri kan? Dan kamu baru selesai dengan segala pengkhianatan dan patah hatimu sendiri. Haruskah kamu menjalani dan meneruskan hubungan yang lebih berat lagi? Ataukah kamu memilih menjadi tabah dan membiarkan cerita baru tumbuh. Cerita cinta yang jauh lebih hebat.

Begini.

Dalam sebuah laman yang kubaca, peringatannya sangat tegas. "Jangan Mengharapkan Cinta dari Seseorang yang Belum Selesai dengan Masa Lalunya"

Sebenarnya,.

Kamu tidak punya kewajiban untuk mengobati dan menyembuhkan luka hati seseorang.Persoalan masa lalu dirinya, bukan bagian darimu. Tidak untuk hari ini. Bahkan di masa depanmu pun tidak.

Berselesai dengan kisah percintaan masa lalu adalah pilihan. Kamu juga melakukannya kan? Aku yakin, kamu sudah memilih selesai dengan kisah masa lalu itu. Makanya, kamu membaca tulisanku hari ini. Ups.

Sebuah kalimat klasik bilang "Seseorang tidak akan berubah, jika dia tidak menginginkannya."



Kamu harus mengerti dan sadar bahwa ternyata mencintai seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya adalah sebuah perjuangan, pengorbanan dan luka bagi dirimu sendiri.Artinya, kamu memilih untuk patah hati (lagi). Dan apakah kamu mampu menyembuhkan lukamu, sementara kamu berusaha menjadi penyembuh untuk cintamu (yang masih kesulitan melupakan masa lalunya).

Kamu tidak bisa memaksa kehendakmu agar dia melupakan kisah lalunya. Tidak akan berhasil hanya dengan menghapus semua memori di galeri atau apapun yang masih terlihat mata. Sebab jauh di dalam hatinya, perasaan itu masih tumbuh dan hangat. Perasaan itu masih hidup. Lalu, kamu ada di bagian mana dalam dirinya, hidupnya dan hatinya? Kamu tau?

Untuk mendapatkan cinta tulus seseorang dan menjalin hubungan yang sehat, di dalam kisah dan prosesnya memang harus memiliki perasaan yang sama. Memaksakan hubungan hanya akan merugikan diri sendiri.

Semoga, kita bisa mencintai dan dicintai seseorang yang sudah siap jatuh cinta, bukan yang memaksa dirinya untuk jatuh cinta.

Bagaimana menurutmu? Apakah kisah cinta seperti ini membuatmu bahagia? Menjadikanmu seseorang yang lebih tabah? Atau kamu kamu sedang mengorbankan kebahagianmu?

-