Cangkeman.net - Membaca novel merupakan salah satu hobi yang populer, apalagi di kalangan remaja. Namun, masih banyak orang yang memandang sebelah mata pada hobi yang satu ini. Sebagian dari mereka menganggap kalau orang suka baca novel itu pasti picisan, menye-menye, dan sebutan-sebutan lainnya yang sejenis. Padahal genre novel itu banyak, ada horror, fantasi, action, sains fiction, romance, dan lain-lainnya. Jadi, nggak bisa disamaratakan kalau semua pembaca novel itu menye-menye, dong. 

Tak sedikit pula yang berfikir kalau membaca novel hanyalah kegiatan yang membuang waktu sia-sia, sebab segala yang ada dalam buku tesebut hanyalah omong kosong hasil imajinasi penulis yang tidak bermanfaat di kehidupan nyata.

Eits, tapi kalian para pencinta novel jangan sedih dulu. Sebab, tidak ada hal yang tidak bermanfaat di dunia ini. Meski banyak yang memandang negatif, ternyata terdapat banyak pembelajaran yang dapat kita petik dari hobi membaca novel ini, yang tentunya nggak bisa diremehkan begitu saja.

Pelajaran tentang siklus kehidupan
Layaknya alur kisah dalam novel yang diawali dari prolog, klimaks, anti klimaks, hingga penyelesaian, seperti itu pula manusia menjalani setiap babak kehidupan. Tanpa sadar selalu ada pemicu masalah, berada pada puncak masalah, kemudian penyelesainnya. Jadi nggak perlu terlalu mengeluh kenapa hidup kita banyak masalah atau nggak seberuntung orang lain. Sebab, akan selalu ada waktunya untuk bahagia. Kalo kata quotes dari google sih, hidup itu kayak roda, kadang di bawah kadang di atas.

Melihat kehidupan dari berbagai sudut pandang
Dari novel, kita nggak hanya tau macam-macam sudut pandang dalam sastra, tetapi juga tentang menerapkan berbagai sudut pandang tersebut dalam kehidupan. Karena terbiasa menilai perbuatan tokoh dan menyikapi konflik di dalam novel dari banyak sisi, kita jadi bisa lebih bijak dalam menilai orang lain. Yang terlihat buruk belum tentu sebenarnya buruk, begitupun sebaliknya. Malah terkadang, orang yang suka membaca novel cenderung tidak sejalan dengan cara pandang yang digunakan kebanyakan orang. Mereka lebih suka melihat dunia dari sisi lain, yang tentunya lebih unik.

Lebih bijak dalam menghadapi masalah dan tidak mudah menghakimi
Ini masih ada kaitannya dengan poin nomor 2 di atas. Semua orang pasti memiliki latar belakang berbeda. Perbuatan yang dilakukan pun pasti memiliki alasan dan sebab dibaliknya, entah baik atau buruk. Oleh karena itu, orang yang paham tentang hal tersebut tidak akan gegabah dalam menyelesaikan persoalan yang ada dan berujung pada penghakiman pihak tertentu. Mereka akan mengamati terlebih dahulu, melihat masalah dari banyak sisi dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang terjadi.

Menambah wawasan
Ada pepatah yang mengatakan “belajar bisa dari mana saja”. Salah satunya yakni menambah wawasan melalui novel. Misalnya novel yang mengangkat tema psikologi, tentang kepribadian ganda. Tanpa harus membaca buku psikologi yang sangat tebal, kita tau apa itu kepribadian ganda dan seluk-beluknya. Nggak hanya dari temanya, latar tempat yang ada dalam novel juga bisa menambah wawasan kita terkait tempat-tempat, maupun suasana kota-kota yang ada di berbagai belahan dunia. Selain itu, pengetahuan mengenai budaya atau tradisi, teknologi, sejarah dan lain-lainnya juga bisa kita temukan dari membaca novel. Dari sini dapat dikatakan bahwa membaca novel menjadi sebuah cara belajar yang menyenangkan.


Tulisan ini ditulis oleh Nurul Fatin Sazanah di Cangkeman pada tanggal  29 Mei 2022