Kabar berita luar negeri hari ini cukup mengejutkan, rupa-rupanya Rusia sudah memperlebar musuhnya hingga kepada siapapun yang tidak mau tunduk atas keputusannya harus diputus sumber daya gasnya.

Kita semua tahu, kalau Putin bilang putus ya putus, kalau bilang buka ya buka!



Hal ini yang membuat perusahaan energi utama Rusia Gazprom Export, tidak lagi mengirimkan lagi gasnya ke trader Belanda, GasTerra mulai 31 Mei 2022.

Itu semua diakibatkan Belanda tidak mau membayar gas dalam bentuk Rubel, bahkan Rusia juga melakukan hal yang sama pada Bulgaria, Polandia, dan Finlandia, bahkan Denmark juga mengalami hal serupa.



Paman Putin ini nampaknya tidak main-main, karena pentingnya gas bagi eropa terlebih untuk masak kopi dan menghangatkan ruangan, bisa-bisa masuk musim dingin bisa membeku itu masyarakat eropa gara-gara hipotermia.

Eropa barat sepertinya sedang goyang, gara-gara Rusia yang melakukan counter attack sesudah di embargo sana sini. Sangat menarik dan tidak bisa ditebak masa depan akan seperti apa.



Melihat eropa barat mulai melemah, mereka mencari sumber daya baru. Mereka teringat dengan kongsi dagang yang sukses di dunia pada masanya, terutama Belanda dengan mendirikan VOC dan mulai berdagang dengan wilayah-wilayah yang mempunyai sumber daya yang melimpah.

Mencari kontrak gas baru selain Rusia yang lebih mudah akan sulit, karena gas disana disalurkan lewat transmisi nordstream mirip PDAM di sini. Jadi gak repot-repot beli LPG 3 kg kayak disini.



Apa mungkin mereka akan memanfaatkan listrik sebagai sumber daya baru, butuh biaya yang besar dan waktu yang lama untuk prosesnya.

Cara singkat, mencari sumber daya baru yang murah dan juga ekonomis akan cukup sulit. Tapi ada Indonesia yang menjadi negara penyokong ekonomi Belanda dimasa lalu bisa jadi adalah tujuan untuk mencari sumber daya yang baru.



Lalu ada netizen Indonesia bertanya, apa VOC akan bangkit dan bekerjasama dengan Indonesia? Kalau urusan perdagangan dan keuntungan, tentunya dendam masa lalu akan sirna. Tapi VOC tidak akan bangkit lagi atau namanya bukan lagi VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) tapi memakai nama yang lain alias nama brand masing-masing perusahaan, karena Unilever, Lux, Frisian Flag, dan Phillips adalah perusahaan Belanda yang cukup besar berada di Indonesia. Jadi tidak ada masalah gas pun, Indonesia sudah bekerjasama dengan Belanda lagi sejak dulu.

Apakah GasTerra akan ikut ambil bagian dalam kerjasama? Sebab ada banyak perusahaan yang ingin bekerjasama dengan Indonesia seperti Unilever, Friesland Campina, Phillips, Van Oord, Royal Boskalis, Royal Haskoning, Damen, Thales, Rabobank, KPMG, Royal Dutch Shell, Port of Rotterdam, Van Drie, ING, Enza Zaden Beheer, Heineken dan KLM.



Karena GasTerra sudah mengantisipasinya dengan membeli gas dari provider lain, apakah Indonesia menjadi salah satu negara yang dituju? Entahlah.

Tapi bisa saja mereka membelinya ke Amerika, karena sebagai negara penghasil gas alam terbesar di dunia. Lalu masih ada Iran, Qatar, Canada baru China.

Sepertinya harga gas di Belanda bakal naik nih, karena biaya transport akan cukup besar dibandingkan membeli ke Rusia. Ya, salam.

Jadi inget perusahaan Belanda yang diambil oleh RI, karena kalah perjanjian.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3, 4
Pic : google