Memilih jodoh yang tepat seringkali menimbulkan polemik dalam diri. Perihal profesi bagi sebagian orang menjadi pertimbangan besar. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi Dewi Pobo.

Di Indonesia, masih ada sebagian yang lebih mengutamakan memilih pasangan yang bekerja sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil atau PNS. Jaminan masa depan yang stabil menjadi poin plus seorang PNS di mata calon istri atau suami.

Tapi tidak demikian bagi Dewi. Ia mengatakan pernah berpacaran dengan seorang calon PNS yang sekarang sudah menjadi pegawai. Hubungan mereka tidak berjalan lama. Ia putus dengan kekasihnya tersebut lantaran ada banyak pertimbangan.

“Karena saya tidak mau punya suami PNS. Bukan merendahkan, karena orangtua saya juga PNS Abdi Negara. Saya akhirnya putus dengan dia, ada yang mengganjal,” Katanya.

“Ada perang batin. Karena menjadi istri PNS itu berat sekali tantangannya bagi saya, meski memang hidup terjamin sebagai istri PNS. Tapi ada beban moral bagi saya yang berat sekali,” kata Dewi.

Usai dari calon PNS tersebut, ia melabuhkan hatinya ke seorang pilot. Dia berdarah Spanyol dan tinggal di Jakarta. Pacarnya ini mengajaknya ke hubungan yang lebih serius. Saya pun bertanya pada diri saya sendiri. Sanggup enggak menjadi istri seorang pilot?,” ujar Dewi. Hatinya kembali ragu sebab menikah membutuhkan persiapan mental yang memadai.

“Karena saya memutuskan menikah itu bukan agar hidup saya terpenuhi oleh suami. Tapi lebih kepada mempersiapkan diri saya, bisa enggak saya mendampingi suami saya,” imbuhnya.

Awal mula pertemuan Dewi dengan sang suami sungguh seru. Dewi mengatakan bertemu dengan sang suami, Nacho, saat berada di Lombok. Nacho berasal dari Spanyol. “Saya ketemu Nacho itu di Lombok. Suatu hari Nacho itu mau pindah hotel. Terus waktu itu saya pulang kerja, mau nemenin dia. 

Waktu isi form, Nacho itu nulisnya adalah bus driver. Oke sopir bus,” kata Dewi.
Nacho sendiri tidak pernah mengakui pekerjaan aslinya, hanya menulis sopir bus setiap kali harus mengisi formulir.

Dewi mengatakan dirinya memilih Nacho terlebih karena lebih nyaman dan lebih asyik saat berkomunikasi dengannya. Nacho sendiri memilih tampil sederhana walau sebenarnya termasuk orang berada.


"Banyak hal dari kami yang sefrekuensi. Akhirnya dialah pelabuhan terakhir saya,” katanya. “Akhirnya saya memutuskan untuk menikah dengan sopir bus, yaitu suami saya, Nacho. Nacho orangnya asyik dan saya enggak pernah tanya kerjanya apa, gajinya berapa,” papar Dewi. Ia mengakui Nacho adalah orang luar yang dekat dengannya namun dengan materi terbatas.

Meski demikian, Dewi tetap mantap memilih Nacho dan meyakini rezeki dari Allah SWT akan selalu ada untuk kehidupan rumah tangga mereka berdua.

Sumber: Perempuan Dinikahi Sopir Bus Ini Bagikan Kisah Cinta Tanpa Pandang Profesi