rifanishereeAvatar border
TS
rifanisheree
Aneka Senjata yang Digunakan Saat Perang Menerjang

Tentara sedang memegang senjata (Foto: Youtube/В Поисках Клада от Влада).

Membahas seputar perang yang dapat menimbulkan berbagai macam kerugian dari segi personal maupun internasional.

Pemakaian senjata-senjata mematikan pun menjadi peranan penting dalam sebuah medan perang untuk mewujudkan kepentingan atau tujuan yang diinginkan, senjatanya pun dari biologis dan non biologis.

Berikut senjata-senjata yang telah dipergunakan saat perang terjadi:

    
1. Mayat atau Jasad Manusia



Mayat atau jenazah (Ilustrasi: Wesbsite/AlurNews).

Sebelum manusia bertemu dengan ajal atau kematian pasti dirinya pernah hidup dan memiliki berbagai kenangan-kenangan indah maupun sedih selama di dunia.

Namun, ketika meninggal dirinya sudah tidak bisa mengendalikan atas raga atau badan dengan kemauan diri sendiri, hal itu lah yang membuat segelintir orang menjadikan senjata dalam medan perang.

Salah satu, perang yang menjadikan mayat manusia sebagai senjata yaitu, pada tahun 1347 dimana saat itu pasukan Mongolia melontarkan mayat-mayat yang telah terinfeksi wabah mematikan kepada pihak lawan dengan menggunakan ketapel raksasa ke kota Kaffa.

Akibat hal itu, para ahli pun meyakini bahwa fenomena tersebut menjadi cikal bakal terjadinya wabah black death di daratan Eropa yang memakan 25 juta korban jiwa.

 
2. Anthrax


Bakteri bacillus antharics (Ilustrasi: Website/pidjar).
    
Dengan mendengar nama satu ini pasti yang terlintas dalam benak pikiran adalah penyakit yang menyerang hewan-hewan ternak seperti sapi, domba maupun kambing.

Namun siapa sangka penyakit ini pernah dikembangkan oleh negara Uni Soviet pada 2 April 1979 dengan tujuan dijadikan senjata biologis.

Hal ini pun terungkap dengan terlepasnya bakteri dari laboratorium dan menewaskan korban sebanyak 66 orang.

Anthrax sendiri merupakan sebutan dari bakteri bacillus antharics yang dapat menyerang manusia dengan tidak terlihat, menular, dan tidak berbau.

Selain itu, anthrax menjadi salah satu senjata biologis yang fleksibel dan efektif ketika kedua belah negara mengalami konflik.

    
3. Bom Kalajengking

Konten Sensitif


Bom kalajengking (Ilustrasi: Website/indozone).

Hewan yang identik memiliki ekor seperti lebah berfungsi untuk menyengat mangsa dan dua ekor capit ini ternyata memiliki sejarah sebagai senjata perang pada jaman dahulu kala oleh para kerajaan.

Salah satunya ialah kerajaan kecil gurun yang terdapat dalam benteng Hatra dengan menjadikan hewan kalajengking sebagai senjata untuk mengusir para tentara profesional Romawi yang hendak menyerang mereka.

Berhamburannya kalajengking dari bom tembikar memberikan efek yang mengerikan dari sisi psikologis tentara Romawi seperti gelisah, makan tidak tenang, bahkan tidur pun tak nyenyak selama 20 hari lamanya.

Hal itu pun membuahkan hasil dengan memukul mundur para tentara Romawi dari tanah yang bergurun tersebut, walaupun sengatan sang kalajengking tidak terlalu mematikan bagi manusia akan tetapi dari sisi psikologis mampu membuat ketakutan ataupun gelisah.

 

4. Botulinum



Bakteri clostridium botulinum (Ilustrasi: Website/indozone).
     
Botulinum merupakan suatu racun yang diproduksi oleh bakteri bernama clostridium botulinum.

Namun siapa sangka, nama lainnya merupakan botox yang mungkin sudah familiar di telinga para penikmat dunia kecantikan saat ini dengan memanfaatkan sebagai penghilang kerutan diwajah.

Terlepas dari efek positif yang ditimbulkan oleh bakteri botulinum, bakteri satu ini merupakan senjata biologis yang telah digunakan dalam medan perang sejak perang dunia II.

Lalu, menimbulkan efek negatif seperti melemahkan jaringan otot dan saluran pernapasan, racun ini pun mudah atau fleksibel dibawa kemana-mana.

 
5. Agent Orange


Pesawat Agent Orange (Foto: Twitter/@lehoai1).

Mungkin bagi penikmat sejarah perang nama agent orange sudah tidak asing lagi ditelinga, dimana hal tersebut merupakan senjata biologis yang digunakan oleh Amerika Serikat.

Ketika, berperang melawan Vietnam di tahun 1961 hingga 1971 dengan melepaskan herbisida dan defolian yang bertujuan untuk menggagalkan hasil panen pangan serta menghancurkan pepohonan agar terlihat tempat persembunyian tentara musuh.

Namun siapa sangka, bahwa Amerika Serikat juga menyebarkan zat-zat berbahaya yang bernama dioksin saat masa peperangan.

Hal itu, menimbulkan dampak buruk yang berkelanjutan bagi kesehatan masyarakat Vietnam bahkan setelah masa peperangan berakhir.

Zat dioksin sendiri merupakan golongan senyawa paling beracun yang dapat menimbulkan berbagai penyakit tipe kanker dan cacat genetik.

   

Spoiler for Referensi:
Diubah oleh rifanisheree 27-04-2023 10:51
darmawati040
nomorelies
screamo37
screamo37 dan 15 lainnya memberi reputasi
14
4.4K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan