Sejarah Perang Dunia 2 takkan ada habisnya untuk dibahas. Beberapa waktu yang lalu sempat ada pemberitaan tentang Museum Holocaust di Sulawesi Utara dengan segala kontroversi yang ada. Holocaust atau pembantaian terhadap kaum Yahudi semasa Nazi Jerman memang benar adanya walaupun jumlah orang Yahudi yang terbunuh masih terus diperdebatkan.

Masa Nazi Jerman di bawah komando Adolf Hitler memang menjadi mimpi buruk Yahudi di Jerman dan sekitarnya. Mereka diburu, dikumpulkan ke kamp konsentrasi. Enam tahun yang kelam bagi Yahudi dan ras lainnya yang dianggap harus dibersihkan oleh Hitler, walaupun kasta terbawah adalah Yahudi, Hitler juga menganggap rendah orang Slav dan Rom (Gipsi).

Dalam masa yang penuh dengan kegelapan bagi Yahudi, ada seorang pengusaha bernama Oskar Schindler yang menyelamatkan lebih dari seribu orang Yahudi, siapa dia?

Oskar Schindler


Oskar Shindler lahir pada 28 April 1908 di Austria-Hongaria yang kini merupakan bagian dari Republik Ceko. Oskar lahir dari keluarga yang kaya raya dan ketika beranjak dewasa dia mencoba menjadi pebisnis dan ketika memasuki masa awal Perang Dunia 2, karir bisnis Oskar mulai moncer. Sifatnya yang oportunis dan ambisi terhadap bisnis membuatnya membeli sebuah bangunan yang dijadikan pabrik di Kota Krakow, Polandia.

Pabrik itu diberi nama Deutsche Emaillewaren-Fabrik dan dibeli dengan harga yang sangat murah, Oskar mungkin ingin mengeluarkan modal minim dan keuntungan besar.

Oskar dengan taktiknya sengaja memperkerjakan para budak Yahudi dengan alasan awal dia tak mau mengeluarkan gaji yang besar. Dibantu dengan rekan Yahudinya yang bernama Izhak Stern, Oskar mulai merekrut orang-orang Yahudi untuk bekerja di pabriknya.

Dekat Dengan Nazi


Oskar Schindler dikenal sebagai pebisnis yang dihormati oleh perwira Nazi karena pengaruhnya yang cukup besar. Ya, dia banyak uang dan dalam film Schindler's List Oskar digambarkan suka memanjakan para perwira Nazi.

Dengan previlege tersebut, Oskar dengan leluasa bisa memilih siapa saja Yahudi yang ikut bekerja di pabriknya.

Menyelamatkan Yahudi


Awalnya hanya memanfaatkan situasi dengan tujuan keuntungan pribadi, namun Oskar Schindler justru tersentuh hati nuraninya ketika ia melihat dengan mata kepalanya sendiri di mana para Yahudi diburu dan dibunuh seperti tikus got. Dia lalu meminta bantuan Izhak Stern untuk merekrut lebih banyak para pekerja Yahudi.

Sekitar 1100 orang Yahudi ia pekerjakan, Oskar juga menyogok para tentara Nazi supaya bisa merekrut nama-nama tertentu dari kamp konsentrasi.

Oskar berdalih akan memproduksi amunisi perang yang lebih banyak dan membutuhkan banyak Yahudi di pabriknya. Ia juga sengaja membuat amunisi yang buruk agar para tentara Jerman kepayahan.

Akhir Perang


Ketika Perang Dunia 2 berakhir, Oskar membebaskan para Yahudi yang bekerja di pabriknya. Dia meminta maaf kepada para Yahudi tersebut karena seharusnya bisa lebih banyak lagi nyawa yang diselamatkan karena banyak nyawa melayang begitu saja di kamp konsentrasi.

Oskar kemudian bermigrasi ke Argentina untuk mengindari kejaran Soviet. Ia bangkrut dan kembali ke Jerman pada 1958. Oskar Schindler meninggal pada 9 Oktober 1974.

Nama Oskar Schindler dihormati pada peringatan Yad Vashem untuk Holocaust di Israel. Oskar juga diberikan kehormatan untuk menanam pohon di Avenue of the Righteous.

Novel dan Film


Kisah Oskar Schindler dalam melakukan penyelamatan diangkat ke dalam novel yang ditulis oleh Tom Keneally dan kisahnya berdasarkan buku yang ditulis oleh orang yang selamat dari holocaust bernama Poldek Pfefferberg.

Novel itu kemudian diangkat ke layar lebar oleh Steven Spielberg pada 1993 dengan format hitam putih. Film tersebut dibintangi oleh Liam Neeson yang berperan sebagai Oskar Shindler, Ben Kinglsey sebagai Itzhak Stern, dan Ralph Fiennes sdbagai Amon Goeth.

Film Schindler's List mengantarkan Steven Spielberg meraih Piala Oscar sebagai sutradara terbaik.

Nah gimana gan. Udah nonton filmnya belum?