Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

abumudaAvatar border
TS
abumuda
Atomic Habbit: Menyatakan dan Menumpuk Kebiasaan
Sebelumnya, perkenalkan, nama benda ini adalah power twister.

Kalian bisa browsing untuk melihat bagaimana cara memainkannya.

Jadi, begini …

***

Tiap malam, bahkan hampir selalu setiap malam, saya sering sekali bergumam, meniatkan untuk melakukan “sesuatu”. Dan sesuatu itu adalah, benar, seperti yang disebutkan pada awal tulisan: bermain power twister.


Nanti malamaku akan bermain power twister … “

Kurang lebih seperti itulah bunyi gumam saya, yang hampir selalu saya lakukan setiap malam.

Namun, apa yang terjadi sepertinya sudah bisa ditebak. 

Ya, saya malah hampir sama sekali tidak pernah melakukannya, padahal sudah selalu “diniatkan”.

Lama-lama, saya seolah sedang mem-bullshit-kan diri. Terus mengajak, tapi kemudian meninggalkannya begitu saja.

Seringnya, yang terjadi adalah sebuah penundaan. 

Ketika kita sudah berkata di dalam hati “Nantiaku akan … “, begitu pula dengan hasilnya: “Ah, nanti saja, lah.” Terus demikian hingga akhirnya kita tidak jadi mengerjakannya.


Iya, ‘kan? emoticon-Big Grin

Menarik memang—sekaligus menjengkelkan. Seakan tidak ada habisnya. Terus saja berputar seperti itu.

Barulah kemudian, entah karena suatu dorongan atau hal lainnya—saya sendiri juga tidak ingat—saya membeli buku ini:




Saya tidak pernah berencana membelinya. Bahkan, meski sudah tahu bahwa saya punya kebiasaan “meniatkan” sesuatu tapi tidak melakukannya, hal itu juga tak lantas menjadi sebab saya membeli buku ini. 


Akhirnya, bagaimanapun, buku itu tetap saya beli.

Dua Panduan yang Efektif


Buku ini menakjubkan. 

Justru karena isinya yang sangat menarik dan begitu “menggebrak”, saya sengaja tidak berniat untuk cepat menyelesaikannya. 

Berbeda dengan novel, yang barangkali kita lebih sering membacanya dengan cepat. Buku ini, tiap kali kita melewati satu bab mengenai sebuah panduan, kita secara spontan akan tertantang untuk mencobanya dan membuktikan, apakah ia benar-benar akan berhasil.

Dan pada saya, itu berhasil.


***

Jika dulu, tiap malam saya hanya berniat “Nantiaku akan … ”, buku ini menjelaskan bahwa kita sebenarnya tidak pernah kehilangan motivasi ataupun tujuan. Kita hanya kurang jelas.

Maksudnya?

Dalam kasus saya tadi, saya sebenarnya sama sekali tidak malas atau bahkan lupa untuk bermain power twister. Saya hanya tidak menyatakan dengan jelas, kapan dan di mana saya akan melakukannya.


Buku itu menyebutkan, petunjuk paling umum agar kita selalu teringat untuk memulai sebuah kebiasaan baru adalah waktu dan tempat.

Quote:

Kebiasaan baru yang hendak kita bangun adalah push-upsebanyak dua puluh kali; dan yang kita butuhkan selanjutnya adalah waktu dan tempat yang jelas sehingga kita bisa benar-benar terikat dengan kebiasaan baru yang ingin kita bangun tersebut.


Dari pernyataan yang jelas itulah, kita seperti diingatkan, bahwa bila sudah tiba waktu sekian, kita akan melakukan ini, di tempat itu

Kita seolah baru saja membuat jadwal perjanjian yang harus ditepati.

***

Itu baru cara pertama, mengenai menyatakan kebiasaan dengan jelas (spesifik).


Yang selanjutnya lebih menarik lagi.

***


James Clear, sang penulis, menyebutkan cara kedua: menumpuk kebiasaan.

Jadi, kebiasaan kita yang sudah ada, ditumpuk dengan sebuah kebiasaan baru yang akan kita bangun.


Alurnya seperti ini: 

“Sebelum/sesudah [kebiasaan lama], aku akan [kebiasaan baru].”

Quote:

Apa yang saya sebutkan barusan—membaringkan badan—sebenarnya lebih merupakan sebuah rutinitas harian yang pasti dilakukan, daripada sekadar sebuah “kebiasaan”. Namun, dari pengalaman saya pribadi, cara ini (menumpuk kebiasaan baru dengan sebuah rutinitas), jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan menumpuknya dengan sebuah kebiasaan biasa, seperti menyisir rambut, misalnya.

Bagaimana hasilnya?


Efektif. Sangat efektif. Bahkan, saya sudah berhasil melakukan kebiasaan baru ini selama satu bulan lamanya. Dan sebatas yang saya tahu, kita hanya butuh waktu tiga mingguuntuk membangun sebuah kebiasaan baru.

Lalu, bagaimana saya melakukannya?

Hari itu, selepas membaca dua panduan tersebut, saya langsung mengubah “tekad” saya dari yang tadinya hanya “Nanti malam aku akan …“, menjadi sebuah tekad sungguhan—dan terlaksana.


Saya mengubahnya menjadi:

Sebelum membuka laptop, aku akan bermain power twister sebanyak 25x, dalam dua set, di samping meja belajar.”

Saya menyebutkan dan menumpuk kebiasaan baru yang hendak saya bangun, sekaligus. Tak hanya menyatakan, tapi juga memperjelasnya. Sampai ke detail terkecil.

Karena dalam satu hari saya bisa membuka laptop sebanyak 3–5 kali, saya memilih “rutinitas” tersebut (bukan “kebiasaan”) sebagai sesuatu yang akan saya tumpuk dengan kebiasaan baru saya (bermain power twister). Dan itu berhasil.


Di awal kali mencoba, saya selalu berkata dalam hati, bergumam seperti tadi. Perlahan, berjalan kurang lebih satu minggu, saya tak pernah lagi menggumamkannya. Saya secara otomatis, langsung, begitu membuka laptop dan menekan tombol power, saya akan mengambil power twister, lalu memainkannya dengan jumlah yang sudah “disepakati”.

Itu sangat berhasil. Semakin sering dilakukan, saya semakin tidak bisa meninggalkannya karena hal itu sudah menjadi kebiasaan yang makin melekat erat. Rasanya seperti ada yang kurang bila tidak mengerjakannya.

Padahal, coba perhatikan ketika saya belum menerapkan panduan tersebut. Saya tidak pernah melakukannya, hanya membual di dalam hati. Terus begitu, dan kemudian berbalik 180 derajat begitu saya menerapkannya.


***

Karena melihat cara tersebut berhasil, saya tertantang untuk membangun kebiasaan baru lainnya.

Iseng, saya mencoba ini:

Sebelum keluar dari kamar mandi, aku akan melakukan squad sebanyak delapan kali di depan cermin.”

Lucunya, ini pun berhasil. emoticon-Big Grin


Keluar dari kamar mandi tentu bukan merupakan sebuah “kebiasaan”, itu jelas sesuatu yang pasti kita lakukan (ya kali mau ndongkrokterus di situ). Maka dari itulah, saya memilihnya sebagai sesuatu yang akan saya tumpuk dengan sebuah kebiasaan baru, yaitu squad.

***

Sampai hari ini, dua kebiasaan baru tersebut masih terus berjalan. Namun, tidak dengan melanjutkan membaca bukunya. Saya masih ingin memantapkan kebiasaan saya ini dan juga mengulang kembali apa yang telah saya baca dari buku tersebut, terutama pada bab “Bagaimana Kebiasaan Membentuk Identitas Anda (dan Sebaliknya)”. Ke depan, bila sudah lanjut membaca lagi dan menerapkan panduan-panduan berikutnya, insyaAllah saya akan membagikan hasilnya di sini.


Tampaknya, pepatah yang berbunyi “peristiwa besar berawal dari perubahan-perubahan kecil”, rasanya bukan lagi omong kosong belaka, ya? Hahaha …

***

Nah, bagaimana, tertarik mencoba? emoticon-Big Grin

Besok-besok, kalau sudah berhasil, coba bagi ceritanya di kolom komentar, ya! 
emoticon-Jempol

***


Kalian bisa membeli buku ini di Gramedia online.


Diubah oleh abumuda 05-03-2022 14:40
belibeli69
zulfitrahrama
evywahyuni
evywahyuni dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.1K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan