ansaralfansyahAvatar border
TS
ansaralfansyah
Setelah 61 Tahun, Pemakaman Sadis Tsar Nicholas II Akhirnya Terungkap
Spoiler for Setelah 61 Tahun, Pemakaman Sadis Tsar Nicholas II Akhirnya Terungkap:


Nicholas II dan keluarganya menunggu dengan sabar di ruang bawah tanah. Hampir sepanjang tahun 1918, keluarga Romanov menjadi tawanan Bolshevik. Bolsheviklah yang menggulingkan Nicholas II, napas terakhir Kekaisaran Rusia, dalam Revolusi Rusia.

Karena sering berpindah tempat, Nicholas II tidak menyadari bahwa saat itu mereka telah mencapai tempat tujuan terakhir. Tiba-tiba, preman bersenjata menyerbu masuk. Yakov Yurovsky, seorang revolusioner yang memimpin polisi rahasia Bolshevik, memberi tahu Nicholas bahwa mereka akan dieksekusi.

Belum sempat membela diri, pembunuhan seluruh keluarga Kekaisaran Rusia pun dilakukan. Namun eksekusi ini hanyalah permulaan dari kekejaman Bolshevik.

Mayat kaisar terakhir Rusia, istrinya Alexandra, dan lima anak mereka akan melakukan perjalanan yang akan berlangsung selama bertahun-tahun. Ini memicu kontroversi dan desas-desus liar di masyarakat.

Pemakaman keluarga Romanov sama mengerikannya dengan eksekusi mereka

Pembunuhan keluarga kekaisaran bukanlah urusan sederhana. Butuh beberapa upaya dan waktu 20 menit untuk membunuh setiap anggota keluarga. Yakov Yurovsky harus menggunakan gagang senjata, bayonet, pisau, dan pukulan untuk menghabisi anak-anak Romanov serta pelayan setianya.

Setelah itu, Bolshevik menutupi pembunuhan keji tersebut. Kekacauan terjadi saat Yurovsky dan anak buahnya membawa mayat-mayat itu ke hutan. Mereka menelanjangi, menyita perhiasan dan permata yang tersembunyi di pakaian, dan mengubur keluarga Romanov.

Dalam proses penguburan, Bolshevik menutupinya dengan asam dan menguburnya. Akan tetapi kuburan, yang terletak di tambang, terlalu dangkal. Saat orang-orang itu mencoba meruntuhkan tambang dengan granat, kuburan itu porak-poranda. Mereka menggali kuburan-kuburan itu dan dengan panik mencari lokasi yang baru.

Akhirnya, kuburan dangkal lainnya digali dan semuanya dikuburkan, kecuali dua anak. Kedua anak itu—kemungkinan Maria dan Alexei—dibakar. Sisa-sisa tubuh mereka dikubur di kuburan lain yang terpisah di dekat sana.

Bolshevik mengaku membunuh Nicholas II, tetapi menutupi pembunuhan seluruh keluarganya

Beberapa hari kemudian, partai Bolshevik mengumumkan pembunuhan tsar kepada dunia. Partai tersebut menggunakan momen ini untuk mengonsolidasikan kekuatan politik mereka. Surat kabar dan komunikasi partai menghina kelemahan Nicholas dan mencela monarkinya sebagai kejahatan.

“Nicholas Romanov pada dasarnya adalah sosok yang menyedihkan,” seperti tertulis pada Pravda, surat kabar resmi partai. Editorial itu menyebut tsar sebagai “personifikasi dari pemilik tanah barbar, orang biadab yang haus darah.” Rakyat Rusia tidak lagi menggunakan monarki, tegas partai tersebut.

Partai ini juga dengan resmi mengumumkan bahwa istri dan keluarga tsar dirawat di lokasi yang dirahasiakan. Namun desas-desus tentang apa yang terjadi pada Alexandra dan anak-anaknya pun mulai beredar di  masyarakat.

Baca Juga: Heboh Penampakan Bentuk Tengkorak Perempuan Mirip Alien dari Rusia

Masalah tidak berhenti sampai di sana. Kaum Bolshevik kembali melakukan pembunuhan besar-besaran. Mereka membunuh semua anggota keluarga Romanov dan kerabatnya. Dua puluh tujuh lainnya tewas dalam 84 hari berikutnya. Hanya sedikit dari sisa-sisa mereka yang pernah ditemukan; sisanya dibuang di kuburan massal atau dibakar tanpa bisa dikenali.

Ketika Rusia menjadi Uni Soviet, monarki menjadi kambing hitam untuk segala kekacauan. Para pendukung Romanov bergerak di bawah tanah dan menahan pendapat ketika iklim politik semakin menindas.

Tahun demi tahun berlalu, desas-desus tentang kemungkinan orang yang selamat pun beredar. Banyak penipu yang mengaku-aku sebagai seorang Romanov.

Pencarian lokasi makam keluarga kaisar terakhir mulai dilakukan

Setelah eksekusi sadis, makam Tsar Nicholas II disembunyikan selama 61 tahun. Dan dibutuhkan waktu lebih lama lagi untuk menemukan jasad Alexei dan Maria. Keduanya ditemukan pada tahun 2007.

Seorang ahli geologi bernama Alexander Avdonin mendengar desas-desus tentang situs makam Romanov sepanjang hidupnya. Pada tahun 1970-an, ia mulai mengumpulkan informasi tentang lokasi peristirahatan terakhir sang Kaisar dan keluarganya.

Pada tahun 1979, dengan bantuan putra Yurovsky, ia akhirnya menemukan kuburan di dekat lokasi mansion di Yekaterinburg. Ini merupakan tempat keluarga tersebut dipenjarakan terakhir kalinya. Mereka mulai menggali tulang belulang dari situs tersebut.

Namun khawatir akan mendapatkan hukuman dari pemerintah Soviet, mereka mengubur kembali tulang-tulang yang sudah ditemukan itu. Akan tetapi pada tahun 1988, setelah Uni Soviet mulai melonggarkan pandangannya soal Romanov. Avdonin pun mendekati pemerintah Gorbachev dan meminta penyelidikan dilakukan.

Penelitian akhirnya dilakukan pada tahun 1991, setelah runtuhnya Uni Soviet. Tim investigasi negara bagian menemukan ribuan tulang dan peninggalan lain dari keluarga kekaisaran. Analisis DNA mengonfirmasi bahwa mereka adalah keluarga Romanov.

Jenazahnya dimakamkan di katedral St. Petersburg pada tahun 1998. Lengser dan mati dengan tidak hormat, Romanov akhirnya dinyatakan sebagai santo di gereja Ortodoks Rusia.

Semua jenazah ditemukan kecuali Maria dan Alexei. Ini tentu memicu desas-desus bahwa mereka mungkin berhasil kabur dan masih hidup. Pada tahun 2007, ketika Sergei Plotnikov menemukan pecahan tulang. Plotnikov adalah anggota tim pencari Romanov. Pecahan tulang yang ditemukan itu adalah Maria dan Alexie.

"Jelas, mereka tidak mati dengan damai," ujar Plotnikov.

Gereja Ortodoks Rusia membantah identifikasi itu bahkan ketika tes DNA mengonfirmasinya

Tampaknya penemuan Romanov yang hilang akan menghilangkan rumor dan misteri yang beredar selama puluhan tahun. Namun hal itu tidak terjadi. Meskipun DNA mengonfirmasi tulang-tulang itu adalah Alexei dan Maria, gereja Ortodoks Rusia tidak mengakui penemuan itu. Para sejarawan khawatir jika ini adalah perselisihan politis, bukan historis.

Tidak jelas mengapa gereja turut campur. Namun beberapa sejarawan percaya itu adalah upaya gereja untuk mengadili Vladimir Putin dan pemerintahnya. Pemerintahan itulah yang menyarankan untuk merehabilitasi monarki Romanov.

Pada 2015, jenazah Nicholas digali untuk pengujian lebih lanjut dan pada 2018, tes DNA baru menguatkan temuan DNA asli.

Sayangnya, jenazah Alexei dan Maria masih disimpan di arsip negara Rusia. Keduanya tidak dikubur bersama anggota keluarga lainnya. Tidak jelas kapan penguburan itu akan dilakukan, bahkan setelah hasil DNA baru keluar.

Satu abad setelah pembunuhan tragis keluarga Romanov, kisah mereka tetap misterius dan sarat politik. Sama seperti hari ketika mereka dieksekusi.
Diubah oleh ansaralfansyah 13-02-2022 05:12
wilkes13
supriatnayana
judogal
judogal dan 9 lainnya memberi reputasi
0
1.8K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan