Di tengah pengiriman pasukan serta alutsista Rusia menuju wilayah perbatasan Ukraina, AS dan sekutunya kemudian merespon dengan pengiriman berbagai jenis senjata untuk memperkuat pasukan Ukraina. Setelah pada thread sebelumnya TS sudah mengulas NLAW dan Javelin yang kini sudah tiba di Ukraina, kini TS akan membahas secara keseluruhan senjata blok Barat yang sudah berada di tangan Ukraina.




Dan dimulai dari nomor urut pertama TS mulai dari rudal anti tank Javelin, mari scroll ke bawah gan




Nama lengkapnya adalah FGM-418 Javelin, di mana banyak orang yang lebih suka memanggilnya Javelin. Termasuk jenis rudal anti tank yang dikirimkan oleh Paman Sam untuk menghadapi tank tempur utama Rusia, jika negara itu hendak melancarkan invasi. Senjata ini dirancang bersama oleh Lockheed Martin dan Raytheon. Javelin terdiri dari perangkat CLU (Command Launch Unit) dan rudal, dan memiliki berat sekitar 6,4 kg. CLU juga dilengkapi alat bidik optik siang hari yang terintegrasi dan pencitraan termal. Rudal Javelin dilengkapi dengan hulu ledak High-Explosive Anti-Tank (HEAT) yang mampu menembus armor dengan ketebalan 600 hingga 800 mm RHA.

Sistem rudal Javelin sendiri dioperasikan oleh dua awak. Rudal Javelin memiliki kemampuan fire-and-forget yang berarti bahwa rudal tidak memerlukan panduan lebih lanjut setelah peluncuran. Sistem pengunci sasaran Javelin mampu mengirimkan perintah ke seeker yang mengunci sasaran. Setelah rudal meluncur, seeker section di bagian depan rudal akan mengambil alih seluruh kendali rudal dan mengarahkannya ke sasaran. Seeker dapat mengunci kendaraan yang bergerak sampai batas kecepetan 150 meter per detik atau 540 km per jam. Artinya mobil balap Formula 1 masih bisa dikunci Javelin. Untuk jarak tembak maksimumnya 4.500 meter dan jarak tembak efektifnya 2.000 meter.





FIM-92 Stinger adalah sistem rudal Man Portable Air Defence System (MANPADS) yang dirancang dan diproduksi oleh Raytheon Missile Systems. Rudal Stinger menyediakan pertahanan udara jarak pendek terhadap target udara ketinggian rendah. Unit peluncuran rudal FIM-92 Stinger berisi rudal AIM-92. Stinger efektif melawan helikopter, kendaraan udara tak berawak, dan pesawat observasi dan transportasi.

Rudal "fire-and-forget" Stinger FIM-92 menggunakan pemandu inframerah pasif untuk mencapai target udaranya. Hulu ledaknya adalah tipe hulu ledak hit-to-kill dengan berat 3 kg dilengkapi dengan impact fuze dan timer penghancur otomatis. Rudal Stinger dapat menjangkau target yang terbang pada ketinggian 3.500 m dan memiliki jarak tembak sekitar 8 km. Rudal Stinger menggunakan sensor IR/UV pasif. Rudal mencari cahaya inframerah (panas) yang dihasilkan oleh mesin pesawat target dan melacak pesawat dengan mengikuti panas tersebut.




Senjata yang biasa disebut sebgai NLAW ini dieancang oleh manufaktur asal Swedia, yakni Saab. NLAW adalah sistem rudal fire-and-forget portabel yang terdiri dari rudal anti-tank yang disimpan dalam tabung peluncur kaliber 150 mm yang dibuat dari bahan komposit. Peluncur dilengkapi dengan penglihatan optik, perangkat peluncuran lipat, pegangan dan mekanisme penembakan, paket baterai, tali pengikat, dan perangkat dukungan penembakan.

Rudal tersebut telah dioptimalkan dari awal untuk menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja lainnya. Rudal NLAW memiliki panjang 1,02 m dan memiliki berat 12,5 kg. Rudal dilengkapi dengan hulu ledak High-Explosive Anti-Tank (HEAT), hulu ledak munisi ini efektif untuk menghancurkan tank dari jarak 20 sampai 600 meter. Untuk jarak tembak maksimumnya adalah 1.000 meter.

Hulu ledak single shape charge milik rudal NLAW mampu menjebol lapisan baja setebal 400 mm. Sementara tandem HEAT pada hulu ledaknya bisa menjebol lapisan ERA (explosive reactive armor) yang jadi perisai andalan tank tempur utama. NLAW dirancang sebagai senjata sekali pakai dan tidak dapat diisi ulang. Munisi NLAW tersebut memiliki jangkauan efektif 600 m terhadap target statis dan 400 m terhadap target bergerak. 





Senjata ini juga diproduksi oleh Saab dari Swedia, di lingkungan US Army senjata ini juga sering disebut sebagai M3E1. Senjata ini merupakan varian terakhir dari keluarga Carl Gustaf. Termasuk jenis rudal anti tank, Carl Gustaf terdiri dari tabung peluncur dengan peredam recoil Venturi, dengan dua pegangan di dekat bagian depan, dudukan bahu, dan optik penglihatan yang dipasang di sisi kiri senjata.

Carl Gustaf M4 mampu menembakkan berbagai amunisi kaliber 84 mm termasuk amunisi anti-armor, anti-struktur, multi-peran dan anti-personel. Amunisi HEAT (High-Explosive Anti-Tank) dapat menembus hingga 400 mm lapis baja homogen. Amunisi ini memiliki jangkauan efektif hingga 400 m terhadap tank dan 700 m terhadap bangunan dan target stasioner. Beberapa jenis amunisi juga memiliki pendorong roket untuk memperluas jangkauan hingga 1.000 m.




M141 BDM (Bunker Defeat Munition) adalah peluncur roket anti-struktur sekali pakai buatan AS yang dirancang untuk menghancurkan perkubuan (bunker) lawan. Awalnya senjata BDM (Bunker Defeat Munition) diproduksi oleh McDonnel-Douglas, namun kini diproduksi perusahaan Finlandia Nammo. SMAW-D beroperasi berdasarkan prinsip bahwa, recoil yang terjadi akibat peluncuran roket dilawan oleh "ledakan balik" dari gas hasil pembakaran propellant roket yang ditembakkan dari bagian belakang senjata.

Tabung peluncur M141 BDM perlu ditarik sebelum senjata dapat digunakan. Dalam kondisi peluncur tertutup, panjang senjata ini adalah 812 mm, jika peluncur dikembangkan, panjang keseluruhannya mencapai 1.372 mm. Senjata yang punya berat 7,2 kg ini dapat dioperasikan pada suhu -45 sampai 70 derajat celcius.

M141 BDM dibekali roket dengan hulu ledak High Explosive Dual Purpose (HEDP). Hulu ledak diaktifkan oleh saklar pada moncong proyektil M420 yang mampu membedakan target keras dan lunak. Untuk target lunak seperti karung pasir, ledakan akan tertunda sampai proyektil tertanam dalam target. Sementara utnuk target keras seperti beton, hulu ledak akan segera meledak saat kontak dengan permukaan yang keras.

Hulu ledak HEDP efektif untuk menembus bunker beton serta kendaraan lapis baja ringan. Proyektilnya mampu menembus ketebalan beton hingga 200 mm, ketebalan bata 300 mm, serta 2,1 meter karung pasir. Kecepatan luncur proyektil roketnya adalah 220 meter per detik dan efektif menghantam target pada jarak 250 meter dan maksimum 2.000 meter. Semasa di Afghanistan senjata ini juga digunakan untuk menghancurkan goa persembunyian Taliban melalui Operasi Tora Bora.