Penipuan zaman dulu tuh memang terlihat sederhana aja tapi banyak yang kena/tertipu. Semakin berjalan waktu penipuan seperti sms minta kirimkan pulsa, minta transfer uang, dan hal-hal lain yang sejenis memudar karena orang-orang sudah mulai pintar dan bijak dalam mengenali mana modus penipuan, mana permintaan beneran.

Nah zaman sekarang penipuannya tetap sama sederhananya. Bahkan yang minta-minta kirimkan pulsa atau transfer uang itu masih ada. Ane sering soalnya dapat sms yang begituan. Tapi modusnya lebih meluas. Merambah ke sosial media. Disamping modus lewat sms ya. Misalnya pemberian hadiah atau giveaway yang minta data diri, terus bantuan dana, kuota, dan macam-macam lainnya yang melalui sosial media seperti instagram, twitter dan facebook.



Seperti yang baru-baru ini viral, penipuan modus challenge. Jadi ada challenge di instagram yang membuat semacam kolom isian. Nah tajuk challenge ini macam-macam kayak isi nama panggilan, nama gadis ibu kandung, bahkan nih ya sampai isi data diri di KTP. Kan udah gak jelas ya ini challenge. Yang buat challenge ini patut dicurigai kalau udah sampai minta data diri segala.

Memang terlihat sederhana aja. Berupa challenge. Nah bagi kita yang aware tentunya gak akan ikutan kayak gini dan nganggap 'bego si penipu'. Modus kok ya terang-terangan. Mbok ya kalau memang niat mau nipu, buatlah aplikasi-aplikasi kayak pinjol itu upss hehe.

Bego nya penipu itu, lebih bego lagi yang tertipu. Masak iya challenge nya disuruh ngisi hal-hal yang jelas bisa disalahgunakan kayak nomor ktp, nama, alamat, dan selfie KTP gitu tetap diikuti sih. Itu jelas-jelas minta data diri loh. Dan tau apa yang bisa dipakai dengan selfie KTP dan nomor KTP?
Ya buat daftar kaskus lah hehe. Enggak-enggak maksud ane bisa dipakai buat pinjaman online yy meresahkan itu. Emang mau tiba-tiba ada pemberitahuan pembayaran utang yang bahkan kita gak utang?



Inilah pentingnya literasi digital gaes. Karena zaman sudah apa-apa digitalisasi, maka sebisa mungkin hati-hati terhadap data diri kita. Jangan sampai ada korban-korban dari ke-begoan penipu seperti ini. Oh ya yang tertipu emang bego, tapi muara bego nya kan dari si penipu ya. Maka dari itu ane akan ceritakan kesaksian warga twitter yang berhasil bikin penipu malah tertipu hehe.

Mbak dita di Twitter cerita bahwa temennya baru aja ngalamin dampak dari challenge itu. Jadi, dia iseng ikutan trend tersebut. "Apa nama panggilan kamu ketika di rumah?" Nah, temennya ini ngejawab dengan nama ngasal. Dia pake nama "Sutiyem". Niatnya cuma buat seru2an hehehe oke oke. Terus tiba-tiba dia dapet telepon dari nomor tak dikenal. Singkat cerita, pihak pinjol penipu ini terus mendesak. "Ibu Sutiyem punya tagihan bulanan sebesar 13jt. Kalau ibu tidak bisa setor dalam waktu 2 hari, maka data pribadi ibu akan kami laporkan." Terus temennya nanya, "Data yang mana ya Mas?" Pihak penipu nya terus ngirim foto ini.



Temennya baru ngeh, kalo beberapa waktu yang lalu dia sempat ngirim foto nenek tapasya untuk jail & ngikutin trend tadi. Tapi atas namanya diganti menjadi "Sutiyem" hahaha. Eh ternyata si pinjol penipu tadi nggak tau kalo itu adalah foto dari nenek tapasya pemeran serial film india uttaran wkwk.

Hadeh hadeh penipu magang nih kayaknya haha. Yang terpenting hati-hati ya gaes sama data diri kita. Jangan sampai hanya karena ngikutin tren tapi malah kena modus penipuan tempe kayak gini. Oke segitu dulu untuk thread ane kali ini, thread ini sifatnya entertainment yang bersumber dari keresahan ane di sosial media aja ya gan. Ingat bijaklah dalam menggunakan sosial media. Kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi. Kalau menyinggung ya mohon maaf. Terimakasih udah baca. Jumpa lagi di thread ane selanjutnya.

Referensi: Opini pribadi & [URL=https://S E N S O ReXfUAZXIfZ]tweet[/URL]
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2021