renistyAvatar border
TS
renisty
NOVEL Romance Tentang Hamil Di Luar Nikah
Judul: Anak Ibu
Author: Renisty

Eldo menanti akhir pertemuan Dicky dan Sonia dengan gusar. Ia bahkan sudah menyampah, dengan dedaunan yang terus dipetik dari pohon kerdil di sisi kiri tempat duduknya. Meskipun ia masih bisa menangkap sosok mereka, namun ketidaksabaran terus menggelitik hatinya. Laki-laki ini terus berdiri dan kembali duduk. Ia hanya melakukan gerakan yang sia-sia, hanya untuk mengiringi kegelisahannya.

“Apa maksudmu, denganku? Kerutan dahi Dicky menggambarkan rasa tidak enak yang menyusup.

“Aku mau kamu jadi pacarku. Andai kamu bersedia, maka tidak hanya informasi yang akan aku berikan. Tapi, tubuhku ini juga akan jadi milik kamu.” Sonia mengangkat dagu mangsa yang diincar dengan jari lentiknya.

“Morgan, bagaimana dengannya?” Dicky menanggapinya. “Bukankah kalian saat ini telah mengikat hubungan?”

“Aku pasti akan membuangnya, janji!” Sonia meyakinkan laki-laki yang diharapkannya. “Lagipula, aku hanya menganggapnya sebagai mainan saja. Jika sudah ada yang baru, untuk apa bertahan dengan yang lama?” Ia membersihkan ujung-ujung kukunya yang tidak tampak kotor.

“Jangan buang dia! Aku setuju dengan syaratmu. Aku akan jadi pacarmu, tapi ada perjanjian yang tidak bisa kamu langgar.” Dicky menatap Sonia dengan sangat serius.

“Sebutkan saja! Tidak ada yang gak bisa aku lakukan.” Senyum cerah mengiringi jantung Sonia yang sedikit berseriosa. “Apalagi untuk mendapatkan pria seperti kamu.” Ia menyentuh wajah laki-laki yang bersedia menjalin ikatan dengannya.

Dicky mengambil tangan Sonia, lantas menjatuhkannya. “Jangan menyentuh wajahku!” sentaknya. “Aku mau kamu tetap menjalin hubungan dengan Morgan, lantas cari tahu segala yang menyangkut dia dan Adel. Aku juga tahu ini tugas yang mudah untukmu, karena kamu punya banyak mata di kampus ini. Jangan pernah secuil pun juga kamu menyakiti Adel! Kemudian yang terpenting, aku tidak mau kamu bersikap seperti p*lacur di depanku. Jangan menggodaku, aku sama sekali tidak tertarik dengan gunung palsumu.” Dicky mengeraskan genggaman tangan pada kedua lututnya. “Yang terakhir, jangan sampai ada yang tahu, bahwa kita telah menjalin ikatan!”

“Menggaet cowok populer memang gak mudah ternyata. Tenang saja, aku bisa melakukan semua yang kamu minta.” Sonia memamerkan senyum culasnya. Kemudian menyangkal dalam hati, lihat saja nanti, mau sampai kapan kamu akan sanggup menolak tubuhku yang menggairahkan ini?

“Jika sudah ada titik temu, maka kita telah sepakat. Sekarang, ceritakan semua yang kamu ketahui mengenai mereka!” Dicky memberi perintah.

“Ok, ok! Morgan memberi tahuku mengenai perselingkuhan Adel dengan Alvin. Kamu kenal dengan Alvin, kan? Cowok miskin yang satu jurusan dengan mereka.” Sonia berdecak. “Aku tidak mengerti, kenapa Adel bisa menyia-nyiakan cowok setengah tajir seperti Morgan dan hanya demi beralih pada laki-laki tak berduit serupa Si Alvin itu? Gadis itu–”

“Jangan banyak berbelit! Lanjutkan ceritamu!” Kalimat Dicky memangkas deretan kata yang hendak dilontarkan oleh gadis tersebut.

“Iya, iya, sabar dong!” Sonia menggerakkan lehernya dengan genit. “Gadis yang kamu bela itu, diam-diam telah menjalin hubungan dengan sahabat pacarnya. Jadi, pacarku itu mengakhiri hubungan dengan sepupu kamu. Tetapi baru-baru ini Adel mengakui, bahwa ia yang telah membuang Morgan. Aku sendiri tidak tahu, siapa yang benar di antara mereka? Lagipula, aku tidak perduli, entah Morgan masih berstatus atau pun sudah jomblo! Aku hanya ingin menggerogoti uangnya saja. Sekaligus melampiaskan kekesalanku pada gadis yang selalu mencuri perhatianmu dariku.”

“Adel bukan tipe gadis seperti itu. Kamu jangan coba-coba bohong padaku!” Sorot mata bengis mewakili keterkejutan Dicky mendengar informasi tersebut. “Meski tidak ada Adel sekali pun, aku tidak berhasrat untuk memperhatikan gadis sepertimu. Kamu bukan tipeku.” Dicky sedikit melempar celaan pada gadis itu, tanpa memperdulikan raut masam yang menghiasi wajah lawan bicaranya.

“Jangan munafik! Aku tahu, kamu suka sama sepupumu sendiri. Lagipula, terserah dengamu! Mana yang kamu percaya, antara ucapanku atau pemikiranmu tentangnya?!” Sonia merasa tidak senang dengan tuduhan yang ia terima.

“Jangan sok ngerti tentangku!” sentak Dicky. “Selain itu, apalagi yang kamu tahu?”

“Apalagi ya?” Sonia menendang-nendang kerikil kecil dengan ujung sepatunya. “Ah, aku ingat! Aku dengar Adel sering muntah-muntah di kosnya.” Ia merasa bersemangat. “Jangan-jangan? Gadis ini mengisyaratkan dengan gerakan tangan menirukan perut yang membesar. “Aku yakin telah terjadi tabrakan yang menghasilkan.” Ia terkekeh.

“Kamu jangan menyebarkan gosib sembarangan. Awas saja, kalau sampai kamu berani membohongiku!” Dicky mengancamnya.

“Aku selalu jujur padamu, Sayang. Memang seperti itulah yang telah dikatakan Morgan padaku.” Sonia menyipitkan matanya. “Dan yang pasti, aku juga percaya dengan informanku yang ….” Ia bertingkah seperti orang yang ingin memuntahkan isi perutnya. “Sepertinya itu benar.”

Baca kelanjutan kisahnya:
http://h5.mangatoon.mobi/contents/de...e=id&_app_id=2
kaniarf
kaniarf memberi reputasi
1
3.2K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan