Saat ini aku tengah berada di sebuah cafe yang memang nama nya cukup terkenal di kalangan anak muda.Aku sengaja memilih tempat ini agar tidak terlalu jauh dari kantor ku berada.

"Maaf menunggu lama pak" seorang pria paruh baya tiba di hadapan ku

Aku tersenyum maklum,yah mungkin aku nya yang datang lebih awal.karena aku memang tak bisa tidur malam tadi,aku selalu memikirkan tentang siapa yang akan ku bawa saat pernikahan aldo nanti.

"Sudah terkumpul semua nya?" tanya ku kepada pak rendra,pria paruh baya yang sudah duduk anteng di kursi nya

"Belum semua nya pak,saya masih harus meyakinkan perusahaan satra companiy yang memang susah untuk di ajak kerja sama dengan kita" jelas pak rendra sambil sesekali membaca catatan nya

Oh sial! Perusahaan itu memang selalu ingin menang sendiri.

"Kalau boleh saya tahu pak,kenapa bapak ingin sekali mengajak kerja sama dengan satra companiy? Bukan nya perusahaan itu tidak pernah mau bekerja sama dengan perusahaan kita?" tanya beliau sopan

Aku mengambil nafas panjang, "ya memang,perusahaan itu tak pernah mau di ajak kerja sama dengan kita.tapi jika kita berhasil mengajak kerja sama dengan perusahaan satra companiy,kita akan meraup banyak keuntungan.karena kita juga tahu,bahwa perusahaan satra companiy adalah perusahaan terbesar di negara ini."

Ku lihat pak rendra tampak mencerna perkataan ku sebentar,

"Yah anda benar pak,kita bahkan bisa memperoleh 50% dari saham nya satra companiy" ah ini! Aku selalu suka saat pak rendra menghitung dengan sangat cepat dan akurat

Aku menganggukan kepala dan tersenyum sopan. "Dan jika kita bisa mencapai tujuan utama,perusahaan kita bisa mengambil alih kedudukan satra companiy"

Pak rendra nampak ternyum,aku melihat bibir nya yang berkedut samar.jangan tanyakan kenapa aku begitu jeli melihat raut wajah seseorang.

Lalu setelah nya kita hanya mengobrol ringan sebelum akhirnya pak rendra memutuskan untuk kembali ke kantor.

"Kalau begitu saya duluan ya pak" pamit beliau sopan sambil menjabat tangan ku

"Ah iya pak"

Aku kembali memikirkan rencana apa yang akan aku lakukan untuk membuat perusahaan satra companiy mau bekerja sama dengan perusahaan ku.tapi bayangan akan ucaoan aldo kembali berputar dalam benak ku.

Persetan dengan urusan kantor! Lebih baik aku mencari seorang gadis yang mau aku ajak jadi kekasih sewaan.yah itu jauh lebih baik untuk saat ini.

Aku pun berdiri dari duduk ku,

'Duukk'

Damn it! Kemeja ku kotor seketika,dan panas-

"Ma-maaf tu--tuan saya ti-dak se-nga-ja" kulihat di depan ku berdiri seorang pelayan cafe yang sedang menunduk ketakutan

Jujur saja,aku kesal! Tapi bagimanapun aku tak ingin membuat pelayan itu kehilangan pekerjaan nya hanya karena menumpahkan kopi ke arah ku,walau itu tak sengaja.

Jadi aku hanya menanggapi nya dengan mendengus kasar

"Yah tidak apa-apa,lain kali kau harus lebih berhati-hati nona" aku menasihati nya lembut

Pelayan itu sedikit kaget saat aku tak memarahi atau memaki nya.lalu setelah nya ia tersenyum lebar dan menundukan kepala nya lagi'

"Terima kasih tuan" ucap pelayan itu tulus

Aku terperangah awal nya saat melihat wajah cantik milik pelayan itu.apalagi senyuman manis nya,ah kenapa aku ini?

Saat itu juga aku teringat ancaman aldo yang menyuruhku untuk membawa kekasih.aku menimang-nimang sejenak pikiran ku,dan akhirnya aku memutuskan untuk

"Nona,bisakah anda membantu saya?"

Pelayan wanita itu terlihat bingung,ketara sekali dari dahi nya yang terlipat-lipat.

"Duduk dulu,nanti akan saya jelaskan" pinta ku lagi

Aku tahu dia gugup dan ingin menolak nya,tapi entah mengapa ia mengikuti ucapan ku juga.

"Tapi saya tak bisa lama-lama tuan,masih banyak yang harus saya kerjakan" mohon pelayan itu sopan

Aku mengangguk saja,lalu berdeham sesikit untuk mengusir rasa tegang ku yang tiba-tiba saja muncul,aneh!

"Nona,perkenalkan sebelum nya nama saya theo,dan yah karena saya tak mau membuang waktu saya hanya ingin meminta tolong,agar nona mau membantu saya untuk menjadi kekasih pura-pura saya" aku langsung to the point

Pelayan itu terkejut,yah memang siapa yang tidak terkejut saat ada seseorang yang meniminta mu untuk di jadikan kekasih,padahal baru bertatap muka?

"Tenang saya akan membayar nya" aku melanjutkan ucapan ku

Pelayan itu melongo dan saat tersadar ia berdeham kikuk

"Maaf tuan,tapi saya gak minat" jeda sejenak
"Lagi pula saya bukan cewek jalang yang setiap di sewa di bayar mahal" ucapan sarkas itu membuat ku terbelalak

What? Apa dia bilang?

"Tapi saya benar-benar membutuhkan anda"

Biarlah hari ini harga diri ku runtuh di hadapan seorang wanita.persetan aldo!

"Eh? Tapi kenapa saya?" pelayan itu bingung

Aku tau akan begini jadi nya,jadi aku akan menjelaskan awal mula permintaan konyol bin aneh ini.

'Awas lu aldo,gua potong alat berharga lu'

"Jadi gini" aku mulai menjelaskan nya dari awal hingga akhir,dan pelayan itu hanya mengangguk-anggukan kepala nya paham

"Oh iya nama anda siapa?" aku sampai luoa untuk bertanya nama pelayan ini,masa iya aku menyebut nya pelayan terus.

"Inayyah tuan" jawab nya lembut

Dasar! Aku jadi deg-deg an gini saat dengar suara lembut nya.

"Oke inayyah,kamu mau kan membantu saya?" pinta ku lagi dengan nada memohon

Inayyah tampak sedang berpikir untuk menjawab pertanyaan ku.sebelum akhirnya ia tersenyum dan—