HOW AM I

Kisah cinta ini berawal saat aku bertemu dengannya pada saat di toko buku. Aku jatuh cinta pada saat pertama kali aku melihatnya. Wajahnya yang tampan, pipi tirus menjadikannya tampak gagah. Dulu aku berfikir bahwa ini hanya obsesi semata karena aku tak percaya cinta pada pandangan pertama. Tapi beberapa minggu kemudian aku bertemu dengannya kembali di halte, aku tak menyangka bahwa orang yang duduk bersama ku di halte adalah dia

Saat itu halte sangat sepi, karna hari sudah sore. "Mbak, boleh pinjam handpon nya gak. Handpon saya mati soalnya, mau menghubungin saudara." Saat aku menoleh ke sumber suara, aku tak menyangka bahwa dia adalah orang yang aku temui di toko buku minggu lalu. "Eh eh giman mas." Aku menjawabnya dengan grogi. " Mau pinjem handpon boleh mbak?" Tanya dia dengan ragu. Aku pun dengan senang hati meminjamkan handponku kepadanya. "Ini mbak makasih ya" aku pun tersenyum sebagai tanda 'iya sama-sama'[CENTER]

[CENTER]Beberapa menit kemudian pun mobil avansya putih berhenti di halte. Ternyata mobil tersebut menjemput dia. Dia pun menawariku untuk pulang bersama, tentu aku menolaknya. Bagaimana aku mau nerima kita aja gak kenal, tar kalo di apa-apin siapa yang mau tanggung jawab. Tapi dia memaksaku untuk pulang bersama sebagai tanda terima kasihnya karena aku meminjamkan handpon ku. Akhirnya aku menerimanya, dan ternyata dia tetangga baru ku. Waktu itu aku perfikir apakah ini yang namanya jodoh

Seiring berjalannya waktu kita pun menjadi sangat dekat. Saat aku ada masalah dia akan dengan senang hati memberi solusi dan mendengarkan keluh kesah ku, hari-hari yang penuh dengan tangisan luka pun menjadi lebih berwaran.

4 september 2015 dia mengajak ku berparan, aku pun menerimanya. Setiap hari selalu ada tawa di antara kita, jika ada kesalahan atau kesalahpahaman kita akan langung menyelesaikannya.
16 juli 2016dia bilang bahwa dia mendapatkan beasiswa ke luar negri, sungguh saat itu aku sangat marah. Orang yang kusayangi akan meninggalkan ku, aku takut nanti dia akan berselingkuh disana. Karna menurutku LDR hanya untuk orang-orang yang kuat. Tapi aku harus menyetujuinnya, bagaimana pun juga aku hanya pacar bukan istrinya

Bulan pertama hubungan kita masih baik-baik saja. Bulan kedua pun masih baik-baik saja. Saat bulan ke tiga dia sudah jarang memberiku kabar, aku pun memakluminya karana perbadaan waktu. Lalu beberapa bulan berikutnya dia tak memberi ku kabar sama sekali. Aku selalu mengirimnya pesan tapi tak pernah dia balas. Aku berfikir mungkin dia sudah melupakan ku, dan mendapat cewek yang lebih cantik dariku.

TIGA TAHUN KEMUDIAN

Aku masih setia menunggunya walaupun tak ada kabar darinya dari dulu. Aku berharap dia kembali ke indonesia dan melamarku. Aku tak bisa melupakannya. Dia sangat berharga bagi ku, dan aku tak ingin ke hilangannya.

24 januari 2020
Ibu menyuruhku memberikan kue kepada tetangga baru ku. Saat aku sudah di depan gerbang rumah tetanggaku, betapa terkejutnya aku melihat dia menggendong anak kecil. Anak itu memanggilnya "AYAH." Akhirnya aku tau bahwa dia ternyata sudah menikah dengan wanita lain. Aku hancur saat mengetahuinya, sekarang aku mengerti bahwa mengharapkan sesuatu yang tidak pasti itu menyakitkan.