Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joko.winAvatar border
TS
joko.win
Digarap Jepang Sejak 2017, Proyek Kereta Cepat India Malah Mandek
jpnn.com, NEW DELHI - Pembangunan Koridor Jaringan Kereta Cepat sepanjang 508 km dari Mumbai ke Ahmedabad di Negara Bagian Gujarat, India barat, terhenti karena rendahnya partisipasi dari perusahaan Jepang.

Surat kabar Indian Express mengatakan pihak India saat ini memperkirakan bahwa proyek tersebut akan dikerjakan sepenuhnya pada Oktober 2028, alih-alih sesuai rencana awal pada Desember 2023.

Krisis COVID-19 yang tengah berlangsung telah menghambat pembukaan sembilan tender pekerjaan sipil yang diluncurkan tahun lalu, kata sejumlah pejabat seperti dikutip laporan berita Mint.

"Kami tidak dapat mengatakan bagaimana pandemi akan memengaruhi proyek ini dan berapa lama itu akan berlangsung," kata Mint mengutip pernyataan Achal Khare, Direktur Pelaksana National High Speed Rail Corporation Limited, badan pelaksana proyek tersebut.

Pembangunan proyek koridor kereta cepat itu dilakukan melalui 80 persen pinjaman dari Jepang.
Namun terdapat indikasi penyelesaian proyek senilai 14,3 miliar Dolar Amerika ini akan mundur 5 tahun dari Desember 2023 ke 2028.

Dilansir dari Railjournal, Srinand Jha menjelaskan keterlambatan ini terjadi karena tersendatnya pembebasan lahan di Maharashtra. Pada proyek dengan skema kerja sama antara India dan Jepang ini terdapat syarat pekerjaan sipil baru akan dimulai setelah 80% lahan telah dibebaskan.

Akan tetapi, National High Speed Rail Corporation Ltd (NHSRCL) baru dapat membebaskan 23% dari 432 Ha lahan yang dibutuhkan di Maharashtra hingga Februari.

Perubahan tenggat waktu proyek ini sendiri berimplikasi pada perubahan biaya yang saat ini belum dikalkulasi. Ditambah lagi terdapat ketidaksepakatan antara India dan Jepang terkait revisi biaya dan keterlibatan kontraktor domestik.

Konsultan perkeretaapian India Sudhanshu Mani mengatakan jika selanjutnya diambil langkah pengoperasian parsial, ia menilai langkah tersebut “tak akan bermakna”. Ia mengatakan 80% okupansi yang diprediksi akan berada pada Mumbai-Gujarat. Jika kereta cepat ini beroperasi secara parsial dengan menghubungkan dua-tiga kota di Gujarat terlebih dahulu, ia menilai pendapatan pengguna takkan menutupi biaya operasional.

Sebagai informasi, proyek kereta cepat India sendiri telah resmi dimulai dari 2017 lalu. Kala itu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri India Narendra Modi bersama-sama meletakkan batu pertama proyek ini. Sedangkan untuk armada yang digunakan rencananya adalah armada Shinkansen seri E5 yang disesuaikan dengan iklim lokal. 
Baca juga: Ditolak Indonesia, Jepang bidik kereta cepat India

https://www.google.com/amp/s/m.jpnn....a-malah-mandek

pilotugal2an541
muhamad.hanif.2
radjevic
radjevic dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.7K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan