dr.perbaikanAvatar border
TS
dr.perbaikan
Viral Fenomena Langit 'Aurora' di Tumpeng Menoreh Jogja, Begini Penjelasan Ahli

Fotografer ini tangkap penampakan mirip aurora di Tumpeng Menoreh, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa, 29 September 2021. /Instagram/@jhodytography



Belum lama ini viral sebuah foto fenomena langit yang bersinar hijau di langit Tumpeng Menoreh Jogja.

Foto tersebut pertama kali diunggah oleh seorang fotografer yakni @jhodytography_ yang mengabadikan langit di perbukitan Menoreh Yogyakarta menggunakan kamera handphone pada 28 September 2021.

Dalam foto itu, langit pada malam hari terlihat jelas sinar hijau yang berpendar seperti aurora di kutub bumi.

Lantas mengapa fenomena itu bisa terjadi di Indonesia?

Ahli menyebut fenomena di langit Menoreh Jogja terjadi karena Gelombang Gravitas Atmoster (GGA).

Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer-BRIN, Dr. Erma Yulihastin menjelaskan, langit berwarna kehijauan ini merupakan fenomena yang disebut dengan langit glowing.

"Langit glowing dicirikan oleh warna kehijauan pada langit di malam hari yang terjadi karena keberadaan Gelombang Gravitas Atmosfer," kata Erma dalam keterangan resminya, Senin 4 Oktober 2021.

GGA adalah gelombang gravitas yang terdapat di atmosfer dengan skala planet yang dapat terbentuk karena suatu gangguan di atmosfer pada suatu lokasi tertentu sehingga mengganggu lapisan-lapisan di atmosfer dari permukaan hingga lapisan yang paling tinggi di atmosfer seperti lapisan mesosfer.

Gangguan di atmosfer permukan atau yang terjadi di lapisan troposfer yang diketahui dapat membangkitkan GGA adalah aktivitas konvektif yang menghasilkan awan konveksi yang tinggi (deep convection).



Foto satelit Badai Skala Meso di Selat Karimata /LAPAN


Apa yang terjadi di langit Menoreh Jogja?

Munculnya langit glowing atau seperti aurora di langit Menoreh ternyata berkaitan dengan badai skala meso di Selat Karimata.

Pengamatan terhadap data dari Satellite-Based Disaster Early Warning System (SADEWA)-BRIN menunjukkan badai skala meso yang kuat dan meluas terbentuk di atas lautan berjarak sekitar 200 km dari lokasi, di Selat Karimata sebelah barat Kalimantan.

Badai skala meso ini sepanjang hari bergerak seperti pendulum, pada awalnya terbentuk di Sumatra pagi hari lalu menuju timur ke arah Kalimantan melintasi laut Tiongkok Selatan hingga sore hari.

"Pada malam hari badai ini bergerak kembali dari Kalimantan menuju ke laut dan menetap di sana hingga tengah malam," terang Ema.



Fenomena langit Glowing di Argentina dan Menoreh (Indonesia) /dok Lapan


Aktivitas badai skala meso yang bergerak bolak-balik seperti pendulum ini kemungkinan yang menganggu lapisan-lapisan di atmosfer sehingga terbentuklah GGA yang sangat kuat dan penampakannya dapat dilihat di perbukitan Menoreh.

"Pengamatan citra terhadap langit glowing ini seharusnya dapat dikumpulkan dari berbagai arah atau sudut sehingga membentuk citra langit glowing GGA yang lengkap, sebagaimana yang dilaporkan oleh Smith dkk. (2020) di Argentina," ungkap Ema.


https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/...an-ahli?page=3
Judess
SunDaimond
gargantuar89
gargantuar89 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.1K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan