ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Menabung Itu Baik Atau Buruk?


Apa yang Anda pikirkan saat membaca judul diatas? Mungkin Anda akan berpikir saya gila karna menanyakan sesuatu yang sudah jelas seperti itu. Tentunya sejak kita kecil kita selalu diajarkan oleh orangtua kita untuk menabung sebagai bekal di masa depan. Di sekolah pun kita diperkenalkan dengan pepatah 'Hemat Pangkal Kaya' yang diukir diatas papan dan digantung di dinding dengan banyak hiasan indah (kalau dipikir-pikir semua hiasan itu sebenarnya pemborosan).

Namun di thread ini saya ingin memandang kegiatan menabung dari sisi negatif yang mana mungkin tidak akan cocok dengan pemikiran beberapa orang. Karnanya ingatlah selalu bahwa semua yang akan saya tulis dibawah hanyalah pemikiran dari sudut pandang negatif semata jadi jika ada yang tidak sesuai dengan pemikiran Anda maka jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar.

Mari mulai dengan sebuah contoh kasus. Kemarin saya pergi ke Gramedia dan membeli 3 buku pengembangan diri yang mana ketiganya memiliki kandungan yang amat bagus untuk otak saya. Total uang yang saya habiskan untuk itu adalah 255 ribu rupiah yang mana jika digunakan dengan hemat akan cukup untuk makan selama 2 minggu.



Tentunya jika ada yang bertanya mana yang lebih penting antara makanan dan buku maka jawabnya adalah makanan karna makanan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok. Andai kata saya memilih 'menabung' agar uang tersebut bisa saya pergunakan untuk makan maka saya akan kenyang selama 2 minggu namun setelahnya saya akan tetap lapar juga. Dengan saya menghabiskan uang tersebut untuk membeli buku maka saya akan kelaparan saat itu juga namun dengan perbedaan bahwa saya memiliki 3 buah buku yang bisa saya baca untuk menambah pengetahuan saya.

Dua pengandaian ini memiliki hasil keluaran yang sama yakni rasa lapar. Hal yang membedakan adalah kapan rasa lapar itu datang dan apa hal lain yang Anda dapatkan selain rasa lapar. Dengan menabung Anda mungkin berhasil menunda rasa lapar Anda selama 2 minggu namun selain itu Anda tidak mendapatkan hal lain. Di pilihan lain, Anda mendapatkan 3 buah buku yang isinya bisa saja merubah kehidupan Anda sekaligus mendapat tantangan untuk bertahan hidup sampai Anda selesai membaca ketiga buku tersebut.

Banyak anak diajarkan untuk menabung namun tidak diajarkan untuk berinvestasi. Seorang anak yang menggunakan uang jajannya untuk membeli lebih banyak buku tentu akan jadi lebih cerdas dibandingkan seorang anak yang menyimpan seluruh uang jajannya di dalam celengan dan baru akan membukanya saat lulus sekolah. Anak yang menabung uangnya memang akan memiliki lebih banyak uang namun untuk apa dia menggunakan uang tersebut? Apakah dia bahkan tahu cara menggunakan uang dengan baik?



Sebaliknya, anak yang menggunakan uang jajannya untuk membeli buku akan memiliki lebih banyak pengetahuan yang mana pengetahuan ini bisa digunakan dalam kehidupan dan tentunya pengetahuan tidak bisa hilang, pengetahuan itu akan ada di dalam diri Anda selamanya dan itulah investasi yang Anda tanamkan pada diri Anda sedari dini.

Menabung (atau istilah lainnya menyimpan uang dengan aman) sebenarnya bukanlah tindakan yang bagus untuk ekonomi masyarakat. Jika seluruh masyarakat di suatu daerah gemar menabung maka pedagang sate, tukang cendol, penjual buku hingga badut pesta tidak akan memiliki uang untuk diri mereka sendiri karna barang/jasa yang mereka tawarkan hanyalah kebutuhan sekunder yang jarang dibeli oleh orang-orang yang gemar menabung. Uang yang mengendap di celengan itu pun akhirnya menghambat perputaran uang dan berpotensi menyebabkan deflasi yang mana akan merugikan para produsen di negara ini.

Ini memang fenomena yang aneh. Banyak diantara kita yang diajarkan untuk tidak menghabiskan uang untuk hal yang tidak terlalu penting. Kebiasaan ini pun menyebabkan banyak orang mencoba memenuhi hasrat konsumtifnya tanpa perlu mengeluarkan terlalu banyak uang dan karnanya pembajakan di negeri ini pun tumbuh subur.

Tak ingin menghabiskan uang untuk pergi ke bioskop membuat seseorang mencari film bajakan di internet. Tak ingin keluar uang untuk membeli buku cetak membuat seseorang mencari versi pdf gratis di internet. Tak ingin tampil jelek di sosmed membuat seseorang rajin belajar photoshop dibanding membeli kosmetik. Meski harga tiket bioskop maupun buku sebenarnya tidak semahal harga kopi di starbucks namun kebanyakan orang lebih memilih menghabiskan uangnya di starbucks dibandingkan membeli buku pelajaran. Haduhh… emoticon-Cape d...

Kembali ke persoalan menabung, sejujurnya bagi saya menyimpan uang begitu saja tanpa dipergunakan adalah hal yang kurang mengenakkan. Di jaman ini dimana trading forex dan reksadana semakin menggila keputusan untuk menyimpan uang di celengan maupun di bank adalah keputusan yang bodoh. Ada banyak aplikasi yang menawarkan diri untuk mengolah uang Anda demi mendapatkan lebih banyak uang sehingga berinvestasi bisa dilakukan dari mana saja.



Namun sekali lagi investasi terbaik adalah investasi pada diri sendiri. Kembali pada kasus pertama dimana saya memilih menghabiskan 255 ribu untuk membeli buku dibanding mengenyangkan perut selama 2 minggu, saya percaya bahwa buku yang saya beli akan memberi sesuatu yang lebih dibandingkan rasa kenyang selama dua minggu. Mungkin saja disana saya akan mendapat ilmu yang akan menghasilkan ratusan juta rupiah perbulan atau ilmu untuk mendapatkan istri yang solehah. Siapa yang tau kan?

Jadi kesimpulannya, menabung itu buruk bagi Anda dan juga ekonomi di lingkungan Anda. Jika Anda punya uang lebih maka gunakan sebagai modal untuk mendapat lebih banyak uang atau belilah sesuatu yang berguna bagi diri Anda sendiri. Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
Diubah oleh ih.sul 02-10-2021 10:56
riodgarp
alifrian.
EriksaRizkiM
EriksaRizkiM dan 28 lainnya memberi reputasi
23
5.5K
118
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan