Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mataduniawiAvatar border
TS
mataduniawi
Marak Minta Sumbangan Pakai Amplop. Benaran atau Penipuan?
Sudah lama TS memperhatikan praktik ini. Tapi selama ini cuma memperhatikan dan tanpa banyak komentar. Karena sepertinya rada sensitif dan khawatir dengan pihak-pihak tertentu yang dikhawatirkan tersinggung. Namun akhirnya berani bikin thread ini karena di sekitaran lingkungan TS marak terjadi. Tidak berlebihan menggunakan kata 'marak' sebab pada nyatanya di jalan utama perumahan TS yang ada minimarketnya pasti ditemui mereka yang minta sumbangan pakai amplop. Di depan ATM juga ada. Di SPBU juga ada.

Bagi yang belum tahu gini TS ceritain dikit. Mereka ini akan memberikan kita amplop kosong saat kita mau masuk ke minimarket atau ATM, ada juga yang ngasih amplop kosong di saat antrian SPBU sebelum kita mengisi BBM. Nah setelah urusan kita selesai, petugas akan meminta kembali amplop itu. Jujur saja ya ada rasa gak enak kalau balikin amplop kosong. Setidaknya ya kita pasti tergerak hati untuk mengisi selembar uang dua ribu atau pecahan seribu paling sedikit. Karena kalau mau ngisi receh rada gimana gitu masukin koin ke dalam amplop.

Pertanyaan sederhana yang muncul di benak TS adalah apakah mereka benar meminta sumbangan untuk diberikan ke panti asuhan, atau pembangunan tempat ibadah? TS tidak bisa memastikan itu benaran atau penipuan karena tidak bisa juga digeneralisir, bisa jadi benar bisa jadi memang penipuan. Cuma saja praktik ini mencurigakan terlebih sudah ada kejadian yang terbukti melakukan penipuan dan diamankan polisi. Nih sumbernya.


Karena model minta sumbangan seperti ini masih meragukan, menurut TS ya lebih pilih cari aman dan pasti aja. Kalau mau nyumbang ke panti asuhan atau tempat ibadah mending datang ke tempatnya langsung. 

Lalu TS punya sarannih buat pemerintah, ada baiknya dibuat regulasi buat pihak yang mau minta-minta sumbangan wajib melapor ke instansi terkait munkin dinsos ya kali. Mereka wajib mengantongi surat izin dan bisa dicheck keaslian suratnya pakai barcode. Syukur-syukur bisa lebih canggih dengan memfasilitasi QRIS untuk pembayarannya biar menguangi peredaran uang fisik. Sebelum mengeluarkan surat izin, tentu saja perlu dilakukan verifikasi beberapa data. Lebih joos lagi kalau sampai disurvey ke lapangan untuk memastikan kebenarannya. Kayaknya memungkinkan ya, karena kan ada pihak kelurahan dan RT/RW. Pasti gampanglah kalau cuma cari info kebenaran suatu hal di wilayahnya.


Lalu entah kenapa TS rada kepikiran suatu hal prihal meminta sumbangan ini. Kalau untuk menggalang dana kenapa tidak dilakukan dengan berusaha-bisnis. TS tahu sebuah panti asuhan, yayasan itu punya ternak lele dan usaha warung makan. Hasilnya untuk mencukupi operasional panti asuhan. Mungkin bisa dicontoh.

Sekian dulu ya. Monggo bercuap-cuap kalau ada yang juga pernah lihat atau memperhatikan hal ini. Barangkali ada sudut pandang lain. Terima kasih


sumber referensi di sini
sumber ilustrasi di sini
Aramina
jiresh
EriksaRizkiM
EriksaRizkiM dan 17 lainnya memberi reputasi
16
8.9K
140
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan