Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

valkyr9Avatar border
TS
valkyr9
Fenomena Warga RI Ramai Terbang ke AS, Ini Fakta-faktanya


Jakarta, CNBC Indonesia - Ada fenomena baru yang terjadi di Indonesia. Bukan hanya warga negara asing yang meninggalkan RI, tetapi juga ramai-ramai warga RI yang terbang ke Amerika Serikat (AS).

Hal ini terungkap lewat laporan ABC News, Minggu (18/7/2021). Lalu apa saja fakta-faktanya:


1.Alasannya

Dalam artikel itu disebutkan beberapa kalangan memutuskan untuk pergi ke Paman Sam guna kepentingan mendapat vaksin AS. Negeri Paman Sam sendiri memberikan layanan suntikan vaksin Pfizer/BioNTech, Moderna dan Johnson & Johnson.

"Tidak ada yang salah dengan mendapatkan suntikkan di luar negeri, semuanya kembali ke preferensi pribadi, saya kira," kata seorang warga RI yang pergi ke AS.

"Saya punya anak yang belajar di sini. Kami sudah membuat rencana untuk mengunjungi mereka, dan AS kebetulan menawarkan vaksin gratis. Jadi saya berpikir, Mengapa kita tidak melakukan keduanya?"

"Preferensi saya adalah Pfizer, tetapi kami tidak tahu kapan bisa mendapatkannya di Indonesia sampai kami memutuskan kesempatan ke AS."

Razak sendiri disebut telah mendapatkan suntikkan kedua Pfizer. Ia dan keluarganya dikatakan akan kembali ke Indonesia lagi dalam dua minggu mendatang.

2. Memang Bisa Vaksin di AS?

Sebenarnya, wisata vaksinasi di AS ini diketahui sudah dimulai pada Mei lalu dan diatur oleh beberapa travel agent. Tapi apakah benar AS mengizinkan vaksin gratis untuk pendatang?

AS, memang mengizinkan suntikan vaksin ke orang-orang yang memegang visa negara itu. Bahkan mereka bisa mendapat vaksin secara gratis.

Di Guam, misalnya, program vaksin dengan nama Air V&V. Ini dilakukan untuk mendorong orang Amerika yang tinggal di Asia Timur untuk datang dan disuntik.

Namun ini juga membuka pintu bagi kembali menggeliatnya wisata di wilayah itu. Pelancong bisa datang dan mendapat vaksin.

Namun mereka memang harus memenuhi sejumlah syarat. Di antaranya, mereka yang datang harus membayar biaya penginapan di hotel karantina hingga satu minggu.


Mereka bisa memilih antara vaksin Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson, dan tergantung pada vaksin mana yang dipilih. Wisatawan vaksin dapat berada di pulau hanya selama tiga hari, atau lebih dari sebulan.

3. Harga Paket

Di Indonesia travel agent setuju justru mengiklankan ini dalam brosur terbaru. Di RI misalnya, biro perjalanan menyebut antusiasme WNI untuk pergi ke AS cukup tinggi.

Antusiasme ini nyatanya sudah dimulai pada Mei lalu. Rata-rata tur akan dilakukan Juni hingga November

"Antusiasmenya sangat tinggi, kami mendapat banyak pertanyaan, karena mereka mengincar vaksin yang belum ada di Indonesia, seperti Pfizer atau Moderna," kata kepala pemasaran ATS Travel Josephine Nathania Lienardi, dalam artikel ABC News.

Dari ATS sendiri, dalam iklan yang dilihat CNBC Indonesia, paket perjalanan vaksinasi ke AS dimulai dengan banderol Rp 14 juta. Fasilitas ini mendapatkan penginapan selama tiga malam di Los Angeles, tes PCR di Los Angeles, dan tiket pesawat pulang pergi kelas ekonomi.

Namun ini hanya untuk penerima vaksin Johnson & Johnson.

Sementara itu ATS juga menawarkan paket yang lebih lama, yakni selama 27 hari untuk penerima vaksin Pfizer. Paket ini dibanderol dengan harga 28 juta.

Dengan harga ini, peserta turdapat memperoleh fasilitas penginapan selama 24 malam di Los Angeles, tiket pesawat pulang pergi kelas ekonomi, dan tes PCR sebanyak satu kali.

4. Diminati Warga Asia Lainnya

Bukan hanya RI, wisata vaksin seperti ini juga menarik minat warga asing lain. Seperti Taiwan dan Thailand.

Warga Taiwan dilaporkan beramai-ramai datang ke Guam, untuk mendapatkan vaksin. Mereka bahkan datang dengan pesawat carter sejak Juni.

Lion Travel, salah satu operator tur terbesar di Taiwan mengatakan sudah ratusan orang membeli paket wisata ke Guam. Bahkan 439 slot ke Guam mulai 6 Juli sudah ludes terjual.

"Paket mencakup penerbangan dan hotel, dengan harga mulai dari US$2.040, tidak termasuk biaya tes Covid," kutip media itu.

Di Thailand, orang kaya pergi ke AS karena 'menghindari peluncuran vaksin yang ceroboh'. Saat Thailand mencapai 3.000 kasus baru per hari, para crazy rich termasuk Selebriti ramai-ramai terbang mencari vaksin.

"Beberapa lagi enggan menunggu. Karena vaksinasi harus membuat janji di pusat vaksinasi besar yang didirikan di stasiun kereta api, pusat perbelanjaan, stadion olahraga dan bandara. Membingungkan dan rumit," tulis media itu lagi.


Di negara itu, paket satu kelompok dijual US$ 8.300. Ini sudah termasuk kunjungan ke lokasi wisata serta apotek untuk mendapatkan vaksinasi, dengan durasi yang cukup lama.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...kta-faktanya/1

Kesimpulannya.. Orang kaya mah bebas.. emoticon-Malu (S)

Uang itu tidak mengenal istilah SARA dan larangan berkunjung.. emoticon-Malu (S)

Jadi jangan terlalu naif bilang kalo adil itu mesti sama rata sama rasa.. emoticon-Malu (S)


emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
Diubah oleh valkyr9 19-07-2021 07:47
galuhsuda
wiranata31
Somad.Monyong
Somad.Monyong dan 8 lainnya memberi reputasi
7
3.2K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan