Gunung Semeru, dengan puncak bernama Mahameru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Mahameru yang berketinggian 3676 mdpl ini kerap kali disebut-sebut sebagai Puncak Abadi Para Dewa. Letak Puncaknya bersebelahan dengan kawah Semeru yang merupakan salah satu kawah paling aktif di dataran Jawa, Kawah Jonggring Saloko. Sebagai orang yang senang berkegiatan di alam bebas, rasanya masih belum lengkap jika belum pernah ke Semeru. Alhasil, direncanakanlah sebuah rencana petualangan menuju kesana.

Gunung Semeru secara administratif masuk ke dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Selama pandemi Covid ini, jumlah pendaki yang ingin mendaki Semeru dibatasi hanya maksimal 300 orang per harinya. 



Perjalanan dimulai dari Kota Yogyakarta dengan menaiki kereta Malabar sekitar pukul 00.30 dini hari tanggal 24 Juni 2021. Perjalanan terasa biasa saja karena tidak bisa kaca kereta tidak menampakkan pemandangan apapun pada malam hari. Oiya untuk tiket kereta Yogya-Malangnya seharga 160 ribu ya + Genose 30 ribu. Kami tiba di Stasiun Malang sekitar jam 7.30 pagi . Sesampainya di malang, kami sarapan sejenak dan sedikit berkeliling di kota malang. 

Pada Malam harinya, kami beristirahat di TCA atau Tumpang Basecamp yang berada di dekat pasar tumpang. Alamatnya ada di Jl. Sadewa No.06, Ledoksari, Tumpang, Kec. Tumpang, Malang, Jawa Timur 65156. Kalian bisa istirahat di sini, masak, bersih-bersih dan sebagainya. Para pendaki pun sudah biasa beristirahat disini dan orang-orang di TCA keramahannya gk ada lawan . Terimakasih sudah menjamu kami kala itu nggeh mas. Yuk teman-teman jangan lupa berkunjung ke TCA ya sebelum teman-teman mendaki Gunung Semeru atau ke gunung-gunung lainnya di Malang 

Esok paginya, 25 Juni, kami memulai perjalanan dari Pasar Tumpang menuju Ranu Pani, Basecamp Pendakian yang merupakan desa terakhir sebelum mendaki Gunung Semeru. Kami pergi ke Ranu Pani dengan menggunakan Mobil Jeep, biasanya pendaki ke Ranu Pani dengan menggunakan Jeep atau Motor ya.. Jangan lupa pastikan kendaraan yang kalian gunakan dalam kondisi fit karena jalan yang akan dilalui berlika-liku dan naik turun . Kami juga berfoto--foto dulu di sepanjang perjalanan, kita berhenti di pinggiran salah satu kaldera tua Bromo yang Indah.

Lanjut lagi perjalanan dan sampailah kami di Ranu Pani yang sudah berketinggian sekitar 2100-2200 mdpl, di Ranu Pani juga terdapat danau Ranu Pani dan Ranu Regulo. Kami lalu registrasi tiket yang sudah dibooking online sebelumnya dan mendapatkan briefing pendakian dari Mas Cakyo, salah satu Ranger dari Saver (Sahabat Volunteer Semeru). Oiya guys, di Semeru, asuransi pendakian hanya sampai Kalimati ya, sebuah area camp bermalam terakhir di ketinggian 2700 mdpl sebelum puncak. Artinya, perjalanan dari kalimati - puncak kita tidak akan mendapatkan asuransi jika kita kenapa-kenapa di jalan. Jadi putuskan dengan baik apakah kita mau sampai ke Puncak atau tidak yaa. Kalau ragu jangan ya. Ikuti apa kata hati saja. Oiya Jangan sekali-kali mendaki Gunung Semeru ini tanpa izin dan ridha Orang Tua ya 

Sekitar jam 10.30 pagi, kami memulai pendakian. Rute Basecamp-Pos1-Pos2-Pos-3-Pos4-Pangonan Cilik-Ranu Kumbolo dapat ditempuh sekitar 4 jam perjalanan.Perjalanan dari BC-Ranu Kumbolo kebanyakan tanah dan masih enak nanjaknya masih santai dan banyak bonus datarnya . Di setiap posnya, ada warung warga, kita bisa makan gorengan, buah, atau sekedar ngopi di warung warga lokal tersebut. Jangan lupa dilarisin ya warung si bapak/ibu nya kalau ke Semeru. 

Sebelum pos 3, kita akan sampai di watu rejeng, dan sebelum pos 3 pula, kita akan melewati Jembatan Merah, konon katanya disini ya begitu rada mistis, tapi Alhamdulillah aman kok pas kita lewat, jangan lupa berdoa ya di setiap petualangan kita. Terus berfikir positif aja 

Mendekati pos 4, vegetasi tanamannya mulai menipis dan kita akan keluar dari hutan. Sebelum sampai di pos 4, kita sudah bisa melihat ranu kumbolo. Sebuah danau yang luasnya sekitar 15 hektar memanjakan setiap mata yang memandangnya. Sungguh indah ciptaan mu ya Allah.... Oiya, danau ini merupakan danau suci umat hindu, kita tidak boleh berenang atau langsung mencuci sesuatu di sana yaa, kalau mau bersih-bersih airnya silahkan diambil di botol lalu pergi menjauh dari danau sedikit ya kak. Mari kita jaga kebersihan Ranu Kumbolo. Danau ini berada di ketinggian 2400 mdpl dan terdapat shelter, warung, juga toilet di dekat ranu kumbolo. 

Lanjut lagi yuk, setelah menikmati keindahan Ranu Kumbolo, kami tidak bermalam disini pada hari pertama. Kami berencana lanjut dengan rute Ranu Kumbolo-Tanjakan Cinta-Oro-Oro Ombo-Cemoro Kandang-Jambangan-Kalimati. Rute ini akan memakan waktu sekitar 3-5 jam tergantung fisik masing-masing 

Tepat di dekat Ranu Kumbolo, terdapat Tanjakan ikonik bernama Tanjakan Cinta, Tanjakan ini panjangnya sekitar 100 meteran. Kemudian di ujung tanjakan, tibalah kita di Oro-Oro Ombo, hamparan padang luas membentang sepanjang mata. Kita bisa turun ke Oro-Oro Ombonya, atau memutar ambil kiri jika tidak ingin turun, perjalanan dari sini ke Cemoro Kandang sekitar 30 menit saja. 

Cemoro Kandang merupakan pos yang berada di ujung Oro-Oro Ombo. Mulai dari sini ke Jambangan merupakan perjalanan dengan kontur nanjak tapi pelan-pelan, jalurnya panjang jadi santai aja tidak usah terlalu cepat, hemat tenaga xixi. Semangattt 

Sesampainya di Jambangan, Semeru terlihat begitu megah di ujung sana, kebanyakan pendaki berfoto di sini dan jajan di warung dulu sebelum kembali melanjutkan perjalanan ke Kalimati, camp terakhir sebelum menuju Puncak. Di kalimati terdapat shelter tetap untuk beristirahat, warung lokal, dan dekat dengan sumber air yang bernama Sumber Mani. Kami beristirahat di sini sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak ke esokan harinya. 

Esok harinya, sekitar jam 00.00 dini hari, kami bangun, segera makan dan bersiap untuk summit. Summit semeru memakan waktu 4-6 jam tergantung fisik masing-masing. Karenanya, kita summit dini hari agar tidak sampai di atas pada waktu siang yang mana hawa nya sangat panas karena tidak ada lagi vegetasi tanaman dan kita tidak diperkenankan berada di Puncak di atas jam 11 pagi karena angin akan membawa Asap Belerang ke Puncak. Sangat Berbahaya untuk pendaki yang masih ada disana.

Perjalanan dengan rute Kalimati-Arcopodo-Cemoro Tunggal-Mahameru kami lalui bersama, trek didominasi oleh tanah, kemudian mulai dari batas vegetasi ke Puncak, hanya ada trek pasir dan batu-batuan saja. Dingin yang menusuk tulang membuat kami terus bergerak agar tubuh tetap hangat, di belakang kita, Gunung Kepolo dan Gunung Jambangan berdiri megah seakan menyemangati kita. Kami sempatkan tidur di balik batu besar karena mengantuk ketika summit, dan sambil nunggu cerahan dikit karena sedikit lagi sudah sampai puncak 

Tibalah kami di Mahameru, Puncak Abadi Para Dewa, Puncak yang Indah, Puncak yang Berat Diraih, Puncak yang Syahdu... Ketenangan dan kegembiraan menghiasi hati kami semua, saling mengucapkan selamat kepada teman-teman yang lain. Siapa sangka ? Dulu Ingin kesini terhalang dana, kemudian ketika sudah siap dana, terhalang Erupsi Vulkanik, dan baru pada 26 Juni 2021 inilah kami baru bisa sampai kesini. Setengah perjalanan sudah kami lalui, yakni tiba di puncak, tinggal setengahnya lagi adalah perjalanan turun dan pulang dengan selamat .  Oiya di puncak terdapat tempat umat hindu berdoa juga ya. Jangan dirusak dan hormati keberagaman Indonesia tercinta kita ini .

Kita tidak boleh turun ke kawah karena sangat berbahaya sekali, cukup kita pandangi dari jauh saja. Setiap 15-30 menit sekali, kawah Jonggring Saloko memuntahkan isinya. Biasanya pendaki langsung pada foto dengan latar belakang asapnya . Di Puncak Semeru ini juga sangat dingin ya, pastikan kamu membawa P3K dan Jaket yang mumpuni di atas sana xixi 

Perjalanan turun dari Puncak menuju kalimati diperlukan kehati-hatian yang tinggi. Pasalnya, jalur pasir + batu ini bisa saja menyesatkan pendaki, kita tidak boleh terlalu berbelok ke kiri atau kanan karena terdapat Blank/Jurang-Jurang yang cukup dalam, salah satunya Blank 75. Sudah banyak sekali pendaki yang meninggal di Semeru ini.. Semoga mereka tenang di alam sana. 

Sesampainya di Kalimati, kami makan, lalu bersiap turun ke Ranu Kumbolo untuk bermalam pada hari ke 2, lalu turun ke Basecamp pada hari ke 3. Perjalan turun tentunya lebih cepat dari pada waktu naik . Kami lalu kembali ke Yogya dengan kereta yang sama, Malabar 160 Ribu 

Sekian dulu nggih catatan perjalanan kami. Semoga yang belum pernah ke Semeru, bisa dipermudah kesini. Tetap ingat untuk menjaga Shalat selama petualangan, dan juga membawa turun setiap sampah yang kita bawa ya ! Jangan naik gunung kalau njenengan gk mau bawa turun sampah. 

Sampai Jumpa di Thread Lainnya Nggih. Bantu Cendol dan Rate Bintang 5 ya Gan ! 

Informasi Penulis :

Hai teman-teman, salam kenal nggih, penulis bernama Alif Kurniawan, saat ini bekerja sebagai pemandu/porter wisata Gunung Jawa Tengah. Apabila teman-teman ingin mendaki Gunung di Jawa Tengah dan Membutuhkan Guide, bisa hubungi Instagram @alifkurniawan3 atau WA ke 085716859116 nggih. Matur Sembah Nuwun Nggeh 

Stay Explore, Stay Write ~

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh