Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

masnukhoAvatar border
TS
masnukho 
Anda Demen dan Gila Belanja? Awas, Jangan-jangan Gejala Sindrome Shopaholic
Gila belanja tanpa tahu mana yang penting dan enggak penting?
Waspada gejala sindrome Shopaholic


emoticon-Hai
Hai GanSis, selamat pagi
Selamat mengawali hari dengan senyuman kebahagiaan.
Wah hampir gajian nih?
Biasanya pegawai perusahaan akan digaji setiap akhir bulan antara tanggal 23-30 setiap bulannya ya.

Saat tanggal gajian semakin dekat pasti rasa bahagia itu hadir, buru-buru pengen beli ini itu atau pengen kirim ke keluarga di kampung.

Mungkin menyisihkan sebagian uang gajian untuk dikirim ke orang tua atau keluarga di kampung itu masih wajar ya GanSis, tapi kalau untuk berbelanja yang gila-gilaan bahkan tanpa berpikir apa manfaat barang yang kita beli sampai uang gajian sebulan kerja habis dalam waktu sebentar itu sudah tidak wajar loh.

Bahkan pelakunya bisa diprediksi mengalami gangguan sindrome Shopaholic. Apa itu sindrome shopaholic?

Pasti Agan dan Sista yang demen belanja mulai deg-degan nih.
Tenang, simak penjelasannya di bawah yuk!




Bagi Agan dan Sista yang demen belanja tapi tidak terkontrol, tak tahu mana barang yang dibutuhkan, dan tidak dibutuhkan, cenderung membeli semua jenis barang yang disukai bahkan benda dengan fungsi yang sama, harap hati-hati ya.

Sindrome Shopaholic adalah situasi dimana seseorang sudah tidak lagi dapat mengontrol keinginannya untuk berbelanja semua barang-barang yang diinginkan atau dilihat bahkan tanpa berpikir manfaatnya seperti yang telah ane jelaskan di atas.

Anehnya setelah berbelanja semua barang yang diinginkan akan muncul rasa penyesalan pada pelakunya, mereka akan berpikir kenapa beli barang ini dan itu padahal mereka tidak butuh.

Sebenernya sindrome shopaholic ini adalah gangguan mental obsesif kumulatif GanSis.
Penyimpangan yang terjadi karena pelaku ingin mencukupi semua obsesinya dan akan was-was saat belum dapat melakukannya, dan lebih parahnya mereka akan tetap melakukan hal tersebut secara berulang-ulang meskipun setelah melakukan belanja gila-gilaan mereka mengalami penyesalan.


Spoiler for Penjelasan Dokter:


Selain berbahaya karena merupakan gangguan mental dan akan berdampak pada stres berlebih saat tidak dapat mencukupi atau membeli barang yang diinginkan, sindrome shopaholic pastinya juga akan berdampak pada ekonomi pelakunya.

Semua uang gajian akan habis dalam sekejap dan kebutuhan penting yang seharusnya dicukupi tidak tercukupi dengan baik.

Tapi tenang GanSis, dengan segera menyadari gejala-gejalanya dan melakukan tindakan tepat dengan datang ke psikolog atau psikiater untuk melakukan terapi dan sharing berkonsultasi.

Dengan melakukan konsultasi ke yang expert di bidangnya maka Agan dan Sista yang mengalami gangguan mental sindrome Shopaholic akan perlahan dapat berhenti dari kebiasaan berbelanja barang-barang yang tidak dibutuhkan.


sumber gambar

Nah bagaimana, apakah Agan atau Sista di sini ada yang merasa mengalami gejala sindrome shopaholic?
Jangan sampai terlambat, silakan konsultasi ke psikolog atau psikiater ya GanSis.

Oke, itulah sedikit informasi yang dapat ane sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat buat Agan dan Sista.

Terima kasih telah singgah, dan see you



Penulis: @masnukho©2021
Narasi: Ulasan pribadi
Sumber gambar & referensi

1, 2, 3, 4
Diubah oleh masnukho 23-05-2021 23:54
aygilagility
aygilagility memberi reputasi
1
2.5K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan