Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

muhammadgieAvatar border
TS
muhammadgie
Pakar UGM: Kemerdekaan Palestina di Tangan Amerika Serikat
Konflik antara Israel dengan Palestina tidak pernah selesai dan berlangsung hingga lebih dari 70 tahun.

Namun begitu, hingga saat ini Palestina merupakan negara yang belum mendapat hak kemerdekaannya untuk diakui sebagai sebuah negara.

Baca juga: Kematian Covid-19 Naik, Epidemiolog UGM: Pemerintah Perlu Evaluasi

Tidak cukup sampai di situ, luas wilayah Palestina semakin hari semakin mengecil karena dicaplok oleh negara Israel. Pendudukan wilayah oleh Israel ini seolah mendapat dukungan dari Amerika Serikat.

Meski PBB sudah turun tangan dan serangan Israel ke Palestina mendapat kecaman banyak negara, nampaknya Israel tidak bergeming.

Oleh karena itu, penyelesaian konflik yang berkepanjangan dan tercapainya impian rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan sangatlah bergantung dari Amerika Serikat.

Pasalnya, selama ini Amerika Serikat lebih banyak menjembatani diplomasi proposal perjanjian damai antar kedua negara.

Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Menurut Pakar Kajian Budaya Amerika dari Fakultas Ilmu Budaya UGM Ida Rochani Adi, dukungan Amerika Serikat bagi Israel selama ini tidak lepas dari keberadaan komunitas Yahudi di sana.

Apalagi, kata dia, komunitas Yahudi di Amerika Serikat hampir menguasai seluruh sektor bisnis di negara tersebut.

"Ketika ada konflik di luar Amerika maka komunitas diaspora Yahudi sangat solid," ucap dia melansir laman UGM, Kamis (20/5/2021).

Ida menegaskan, kelompok Yahudi di Amerika Serikat termasuk kelompok yang paling terdepan dibanding dengan kelompok masyarakat yang lain.

Meski Orang yahudi di Amerika sebagian besar mengaku tidak beragama, tapi mampu membangun identitas dalam mendukung sesama kelompok Yahudi.

"Pengalaman sosial, tradisi dan sejarah perjalanan sejarah Yahudi di Amerika Serikat sudah ada sejak zaman kolonial," jelas dia.

Baca juga: PSP UGM: Konten Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK Perlu Dievaluasi

Sementara Dubes Indonesia untuk Lebanon, Hajriyanto Y. Tohari mengatakan, ada lima alasan Amerika Serikat selalu mendukung Israel hingga saat ini, yakni:

Untuk pengamanan akses terhadap minyak di Timur Tengah.
Pemberian dukungan proteksi pada Israel.
Pengamanan basis militer di Timur Tengah.
Mempertahankan rezim berkuasa sebagai bagian dari aliansi Amerika di Timur Tengah.
Membendung radikalisme, terorisme dan fundalisme Islam di kawasan tersebut.

Tohari berpendapat kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah dalam rangka melindungi Israel agar Amerika tetap menancapkan kekuasaannya di kawasan yang kaya akan minyak itu.

"Jangan berharap pergantian Presiden Amerika Serikat membawa perubahan signifikan di Timur Tengah. Pasalnya, dalam pandangan Amerika eksistensi dan keamanan Israel sebagai landasan berpijak politik Amerika," jelas dia

Bagi Tohari, Amerika Serikat sekarang ini bukan lagi mediator atau makelar perdamaian, tapi perancang utama persoalan selesai dan tidaknya konflik antara Israel dan Palestina.

"Begitu dominannya peran Amerika dalam persoalan Israel dan Palestina. Bahkan, Amerika juga menginisiasi normalisasi hubungan Israel dengan Mesir, Yordania, Sudan dan Maroko," tegas dia.

Dukungan Amerika untuk memberikan kemerdekaan kepada Palestina menurutnya sangat bergantung dari itikad baik dari pemerintah negeri Paman Sam tersebut serta tekanan dari negara-negara di seluruh dunia.

Namun, yang menjadi pertanyaan apakah Amerika menginginkan kemerdekaan Palestina atau tetap menginginkan status quo seperti ini, antara ketenangan lalu konflik dan penyerangan?

Baca juga: TKA China Berdatangan, Dosen UGM: Pemerintah Harus Peka Buruh Lokal

"Kenyataan lebih besar bahwa kemerdekaan Palestina yang diinginkan lebih dari 70 tahun itu ada di pundak Amerika Serikat," tukas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2021...rikat?page=all

Lah kok bukan indonecia? bukannya Palestina bermimpi indonecia yang memerdekakan Palestina?
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
679
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan