Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pelatihbaruAvatar border
TS
pelatihbaru
Haaland itu Inzaghi yang dikasih steroid

Sumber: Getty Images


Filippo Inzaghi pernah menjadi nama besar di dunia sepak bola. Insting dan pergerakan tanpa bola Super Pippo selalu menjadi momok bagi pertahanan lawan.

Mantan kiper Jerman, Oliver Kahn, tidak sungkan mengakui kehebatan Inzaghi.

"Aku pernah bermain melawan Ronaldo yang kecepatan, kualitas atletik, dan kemampuan mencetak gol dari bermacam situasi menjadikannya brilian. Aku pernah melawan Thierry Henry, seorang penyerang luar biasa: licin, elegan, dan cerdik di depan gawang."

"Tapi penyerang yang paling tidak ingin aku lawan adalah Inzaghi," kata Kahn.

Inzaghi bukan striker seperti Ronaldo atau Henry yang punya kemampuan individu yang bagus. Pippo tak punya skill itu.

Hampir semua kemampuan mengolah bola Inzaghi tergolong standar. Dribel standar, kontrol bola standar, tendangannya enggak keras, operannya juga standar.

Inzaghi juga bukan striker yang punya fisik kuat. Tingginya hanya 181cm alias rata-rata pemain bola. Badannya juga ceking.

Fisiknya tak seintimidatif Zlatan Ibrahimovic, Adriano, Jan Koller, atau Peter Crouch. Artinya pemain bertahan tak perlu khawatir jika harus berduel di udara dengan Pippo.

Jadi, sekilas Inzaghi hanyalah striker yang keliatannya letoy. Bahkan ketika orang melihat caranya mengolah bola, tak ada yang perlu ditakutkan.

Tapi jangan tertipu pada semua itu. Sebab kemampuan utama Inzaghi bukan pada caranya mengolah bola, bukan pula pada postur fisiknya.

Kemampuan utama Inzaghi justru di saat ia tidak memegang bola. Konon orang-orang bilang setiap kali Pippo mencetak gol, ia selalu berada di waktu dan tempat yang tepat.


Sumber: Getty Images


Coba kita mengingat sedikit momen gol Inzaghi di final Liga Champions tahun 2007 melawan Liverpool. Di menit 45 AC Milan memperoleh kesempatan tendangan bebas.

Inzaghi yang berdiri di dalam kotak penalti, entah sengaja atau tidak, memantulkan bola hasil tendangan bebas Andrea Pirlo ke gawang dan berhasil mengecoh Pepe Reina.

Gol itu menjadi manifestasi dari istilah "orang yang tepat berada di waktu dan tempat yang tepat."

Teror Inzaghi tak selesai sampai di situ. Di menit 82, Inzaghi menunjukkan instingnya dalam mencari posisi dan menghindari offside. Umpan Kaka kemudian dikonversi menjadi gol.

Jamie Carragher mengakui bahwa gol kedua Inzaghi terjadi karena dirinya terlalu lelah mengamati pergerakannya. "Perangkap offside yang kami siapkan tidak sempurna," katanya.

Dua gol itu sudah cukup mendeskripsikan kemampuan Inzaghi. Sedikit saja pemain bertahan lengah, bisa menjadi kesempatan emas buat Inzaghi.

Di malam itu, Inzaghi tak hanya memenangkan Liga Champions bersama AC Milan. Inzaghi juga dinobatkan sebagai man of the match berkat dua golnya.


Sumber: Getty Images


Sir Alex Ferguson pernah melontarkan anekdot ke Inzaghi. "Dia pasti terlahir offside".

Di tahun 2010 Jose Mourinho pernah berkata sebelum laga Real Madrid vs AC Milan. "Bagi saya, mereka boleh menurunkan sepuluh striker asal mereka tidak memainkan Inzaghi," kata Mou.

Begitulah Super Pippo. Hanya dengan modal kemampuan penempatan posisi saja, Inzaghi mencetak 288 gol dari 623 penampilannya bersama klub. Bersama timnas Italia, Inzaghi mencetak 25 gol dari 57 penampilannya.

Erling Haaland

Pada masanya, saya suka membayangkan, "Apa jadinya jika Inzaghi di-upgrade menjadi lebih besar, lebih kuat, dan diberikan sedikit kemampuan mengolah bola?" 

Rupanya bayangan itu kini jadi kenyataan. Insting Inzaghi kini tertanam dalam sosok yang lebih besar, lebih kuat, dan sedikit lebih baik dalam mengolah bola.


Sumber: Getty Images


Sosok itu adalah Erling Haaland. Umurnya baru 20 tahun, tapi torehan golnya bukan main.

Bersama Red Bull Salzburg, Haaland mencetak 29 gol dari total 27 penampilan. Bersama Borussia Dortmund, Haaland mencetak 39 gol dari 41 penampilan.

Jika melihat gol-gol Haaland, saya kerap teringat gol Inzaghi.

Haaland adalah striker yang mampu bermain di garis offside. Haaland juga pemain yang mampu mencari posisi terbaik di dalam kotak penalti ketika serangan dilancarkan dari sayap.

Dari total 27 gol Haaland di Bundesliga, hanya satu yang dicetak dari luar kotak penalti. Caranya ini persis Inzaghi yang doyan mengeksploitasi kotak penalti lawan lewat pergerakannya.


Sumber: Getty Images


Perbedaannya, jika Inzaghi adalah tipikal pemain yang kena senggol sedikit jatuh, Haaland sebaliknya. Ia lebih berani mengadu fisik dengan pemain bertahan untuk mempertahankan bola.

Jadi kalau agan-agan sekalian berkenan, boleh lah saya mengatakan, Haaland sebetulnya Pippo Inzaghi yang dikasih steroid.
Diubah oleh pelatihbaru 19-02-2021 01:17
fc88
Sadhunter
tien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.4K
15
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan