c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Betawi Bedol Desa Di Senayan, Hingga Kisah Tebet Menjadi Tempat Orang kaya




Siapa yang tidak tahu komplek olahraga senayan, yang sekarang berganti nama menjadi Gelora Olahraga Bung Karno. Masih terekam manis kisah perjalanan stadion megah di Indonesia ketika baru beberapa tahun Indonesia merdeka, perhelatan Asian Games IVdi tahun 1962.

Senayan kini berada di pusat kota dan banyak gedung tinggi yang mengelilinginya, senayan berubah dengan banyaknya mall mewah, graha niaga, taman hiburan, hotel sultan dan berbagai macam tempat bisnis lainnya.



Dibalik kemewahan senayan dan proyek ambisius Sukarno tentu meninggalkan kisah yang menarik didalamnya, untuk membuat komplek olahraga yang sangat luas dan juga besar tentu pemerintah membuat blue print yang tidak bisa dianggap remeh.

Dimulai perencanaan membangun senayan dari tahun 1959, bisa dibilang rencana ini tak akan bisa tanpa adanya penggusuran rumah warga. Maka bida dibilang ini adalah penggusuran pertama kali yang dilakukan pemerintah Indonesia.



Disini masyarakat Betawi di 4 kampung mau tidak mau harus dipindahkan dan digusur oleh pemerintah, dikenal dengan istilah Betawi Bedol Desa. Kampung-kampung itu bernama Kampung Senayan, Petunduan, Bendungan Udik, dan Pejompongan dimana luas kampung yang akan terkena proyek senayan itu mencapai 360 ha.

Mereka semua pun di alokasikan kw daerah baru, kira-kira 10km dari senayan yaitu di daerah Tebet. Yang menariknya penggusuran itu tak ada yang namanya penolakan, semua masyarakat setuju karena yang dilakukan pemerintah saat itu bukan ganti rugi tapi ganti untung.



Maka kawasan Tebet pun ramai dengan masyarakat penggusuran, perlu di ingat Tebet saat itu bukan seperti sekarang di tahun 1960an daerah Tebet masih jalan tanah yang belum teraspal.

Masih banyak pematang sawah, kebun dan juga rawa. Kampung itu masih jarang penduduknya, akibat Bedol desa 4 kampung tadi kawasan Tebet pun ramai dan menjadi kawasan padat penduduk.

Tebet itu awalnya banyak daerah rawa karena dekat dengan sungai ciliwung, dan dijadikan daerah resapan air hujan. Akibat bedol desa itu rawa-rawa pun diuruk agar bisa menjadi tempat pemukiman warga, dimana pemerintah memberikan uang dan menyiapkan ribuan kavling tanah untuk dibangun rumah oleh pemerintah.



Tentu saja warga gusuran ini senang bukan kepalang, sudah dapat tanah dapat uang yang nominalnya disebut menguntungkan. Zaman itu tukang sunat dana negara sepertinya belum lahir.

Maka masyarakat di Tebet banyak dibilang OKB alias Orang Kaya Baru, dan dikenal tahun 1970an sebagai warga gusuran senayan. Namun efeknya jadi banyak rampok akibat warga gusuran senayan ini punya uang banyak, maklum warga masih menyimpan uang mereka di rumah bukan di bank.

Hal ini membuat mereka tak betah dan menjual kavling mereka dengan harga murah, lalu warga Betawi sendiripun hijrah ke Bogor dan Depok.



Disini Tebet menjadi lebih heterogen, karena semakin sedikit warga Betawinya dan lama-kelamaan daerah Tebet seperti yang kita lihat saat ini penuh sesak dan tempat kongkownya anak muda. Mereka yang punya rumah di Tebet juga rata-rata orang lumayan berada.

Lantas bagaimana dengan Senayan? Seperti yang kita lihat stadion megah itu tak bisa memberikan piala untuk kemenangan timnas di pentas manapun. Mungkin senayan menangis, karena bangsa Indonesia ini seting ribut tentang isi perut.



Padahal Sukarno pernah berkata,

Quote:


Silahkan dicaci maki tulisan ini sesukanya, see u next thread.


emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





Diubah oleh c4punk1950... 03-02-2021 06:16
nirankara
Daniswara92
tien212700
tien212700 dan 34 lainnya memberi reputasi
35
7.7K
76
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan