Dengar - dengar mobil listrik mau masuk Indonesia. Eh udah masuk apa belum sih? Ane baca - baca di berita sudah mulai penetrasi ke dalam negeri. Lihat - lihat spesifikasinya keren juga! Tapi harganya juga keren. Tesla dihargai 1 miliar ke atas, Nissan 600 juta ke atas, dan Hyundai 490 juta-an. Memang mobil listrik masih tersedia untuk target market orang dengan penghasilan besar. Sebanding dengan teknologi canggih yang melengkapinya. Panel solar alias tenaga surya yang terpasang di bagian atas mobil untuk yang harganya Milyaran rupiah, sensor canggih yang bisa melakukan pengereman otomatis, cara isi daya tanpa bensin, semuanya tidak bisa ditemukan di mobil berbahan bakar minyak/mobil konvensional seperti pada umumnya.

Geliat pertumbuhan perusahaan otomotif yang perlahan tapi pasti mulai memproduksi banyak mobil listrik tidak sebanding dengan fasilitas yang ada di negara kita. Di Luar negeri mereka sudah produksi dan gembar gembor produk baru ini dengan penyesuaian fasilitas umum yang mendukung pemakaian mobil listrik, sedangkan kita? Belum ada 20% persiapannya.

Walau bagaimanapun, perawatan mobil listrik tidak bisa disamakan dengan mobil biasa. Jika mobil biasa butuh bensin sebagai energi mesin, mobil listrik perlu baterai berkapasitas ribuan mAh yang terisi daya listrik karena bersifat chargable. Bila mobil listrik sudah memenuhi sebagian besar jalan raya, adanya bengkel profesional dengan mekanik berketerampilan umum akan menjadi masalah.


Selama ini mekanik dididik untuk mempelajari mesin kendaraan konvensional. Ini hal yang akan jadi masalah besar jika mobil listrik membutuhkan perawatan khusus dimana tidak semua montir dan mekanik mesin kendaraan paham. Akan ada malpraktik di bengkel terkait penanganan mobil listrik.


Kesiapan kita tidak melulu hanya berkutat pada bidang ketersediaan pasokan listrik di tanah air, tapi juga human skill. Pemerintah Indonesia perlu memberikan pelatihan bagi para tenaga ahli di bidang otomotif sebelum meluncurkan mobil listrik ke masyarakat. Jika hal itu tidak dilakukan, Indonesia betul - betul dalam masalah besar. Indonesia belum siap menghadapi teknologi mutakhir ini.


Saran ane sebaiknya mulai ditambahkan kurikulum atau mata pelajaran maupun mata kuliah mengenai maintenance mobil listrik pada siswa maupun mahasiswa yang mengambil fokus jurusan otomotif di tempatnya menimba ilmu demi terciptanya kesiapan masyarakat Indonesia untuk mengoperasikan mobil listrik.