SemutLincahAvatar border
TS
SemutLincah
Bonjour!
Bonjour, Mme, Mlle & Monsieur!


Renungan.

Terkadang, kita terlalu sibuk mencari. Hingga lupa menunggu dan ditemukan.
Adakalanya, kita terlampau memberi. Namun alpa ingin diberi.
Biasanya, kita terfokus pada satu hal. Kemudian lupa banyak hal lainnya.

Diamlah sesaat -- satu waktu tak untuk selamanya, kok. Diam dan nikmati tanpa melakukan apa-apa. Dalam hening, sampai bisa mengenali diri sendiri; mau apa, akan pergi ke mana, lalu esensi keberadaan diri di semesta ini untuk apa? Setelah kenal dan tahu akan kapasitas dan kualitas serta kelemahan dan batas-batas diri sendiri, maka biarkanlah kebahagiaan yang menemukan kita; tak usah payah kita mencari-cari kebahagiaan kita lagi.

Rekatkan saku hatimu. Pelitlah sesekali. Pada si dia yang meminta lebih upah kasih sayang dan cinta dari kita. Kikir dalam proses belajar arti kepada siapa yang layak kita beri, akan menjadikan kita tak boros berbagi kasih. Karena, ada jenis orang yang memang layak kaucintai dan kasihi, namun ada pula yang sepatutnya kau katakan, "Tidak, maaf. Bukan untuk Anda."
Dari menjadi pelit membagi kasih, maka kita sadar dan akan hemat energi tak kemudian kecewa berujung sakit hati karena salah memberi.
Dirimu -- diri kita, sangat layak menerima kasih dan cinta dari kita sendiri. Dengan cara menjaga hati-hati. Ya, menjadi pelit itu tadi.

Tanggalkan perhatianmu.
Abaikan kekasihmu. Beri ruang baginya sekali-kali agar dia belajar bahwa dirimu memiliki banyak hal selain satu hal: dia.
Sebelum kau kenal dirinya, kau lebih dulu punya duniamu: teman, kolega, hobi, keluarga, dan lain hal yang kekasihmu tak ada andil daripadanya. Maka, kenapa harus lupa hal-hal itu setelah kau punya satu hal? Kekasihmu.
Jangan lupakan dirimu. Sayangi dirimu. Tetap jalani hobimu, tetap jadi dirimu, tetap peduli dan pergi nongkrong dengan kawan-kawanmu, tetap ada menyapa bahkan saling adu hujatan menggemaskan bersama adik / kakak atau bahkan sepupumu, bantu ibumu ganti lampu dapur, bantu ayahmu perbaiki genting bocor, ajak koelga makan dan tertawa bersama, lalu kembalilah pada dirimu sendiri sebelum ke pelukan sang kekasih.
Jalanlah di tepian trotoar. Tenang, sendiri, selepas minum atau bermain dengan temanmu. Dan pikirkan sejenak selagi kakimu melangkah pelan.

"Apa yang kurang dari hidupku?"

Tak ada. Karena kau memiliki rasa bersyukur atas kamu memilikimu. Ya! Bersyukurlah karena kamu ada bersama kamu. Yang sesungguhnya mencintai dan tulus tak membantah, mengingatkan kala salah, ya diri kamu sendiri. Lalu pulanglah.

Dan....

Bilang pada kekasihmu.
"Aku mencintaimu."

Itulah cara mencintai orang lain, kekasihmu dan semua banyak hal di hidupmu. Dengan cara mencintai diri sendiri. Karena jika isi kepala dan di rumah sendiri kau tidak bahagia, maka di tempat mana pun kau tak akan bahagia; jika kepada diri sendiri kau tak mampu mencintai dan menghargai, maka kepada siapa pun kau tak akan mampu mencintai dan memberi pernghargaan.

Lapar anyway.

Udah dulu.

odyhasan
.ID.2949OOO.
bukhorigan
bukhorigan dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.7K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan