Tampang Gangstar Namun Aslinya Seorang Santri Salafi #AslinyaLo



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ok to the point...
Introduct my self
I'm Alankfrom Aceh

Saya bermula dari keluarga yang sangat sederhana, hidup pas-passan tanpa ada gemerlapan dunia yang menjulang.
Tinggal di sudut kampung kecil dekat dengan perkebunan dan persawahan yang jauh dari perkotaan.

Di desa BK lah saya mulai mengenyam pendidikan Sekolah Dasar.
Ketika itu saya belum tahu apapun tentang lifestyle dan model.
Yups.. Jadinya saya berpenampilan serba apa adanya layaknya seperti anak-anak desa lainnya. Wajar saja bila saya berpenampilan yang tidak terlalu mencolok dan bisa dibilang juga agak kuno. Maklumlah anak Kampung.




Dulunya di sekolah saya hobbinya berantam dengan teman-teman, yah itu karena saya yang merasa so kuat, so hebat, so jagoan dan so cool.
Ya tapi walaupun begitu saya paling suka belajar dan menghafal pelajaran di sekolah, apalagi yang terkait dengan pelajaran Agama, paling suka banget kalau disuruh tampil dan ngerjain tugas sama guru, sehingga Alhamdulillah saya mendapatkan nilai yang sangat memuaskan.


Dulunya saya pernah bercita-cita menjadi seorang Tentara Militer, Namun lama kelamaan cita-cita itupun pudar dan tak lagi saya inginkan, disebabkan setelah menamatkan pendidikan Sekolah Dasar di Kampung BK saya berhijrah ke suatu tempat yang dinamakan dengan PESANTREN.

Apa itu Pesantren ?
Pesantren adalah satu kata yang meliliki arti berjuta makna.


Disitulah saya memulai hobby baru saya, yakni menekuni dan mendalami ilmu Agama, seiring berputarnya waktu, detik berlalu detik, hari demi hari, minggu berganti minggu, bulan berpindah bulan dan tahun berubah tahun, saya terus istiqamah dan stay di pesantren hingga saat ini.

Banyak dari teman-teman saya bilang bahwa tampang saya ini seperti Gangstar yang sangat grahar kejam dan bengis.


Tapi Asli Hatinya bagaikan Doraemon




Yups..!
Inilah wujudnya yang terlihat beda, namun asliya juga beda.
Memang sulit dipercaya dan dicerna antara Gangstar san Santri Salafi yang sangat bertolak dengan latar belakangnya. Tapi itulah realita yang terjadi.

So The point...
Tampang dan penampilan bukanlah menjadi satu patokan dan tolak ukur terhadap penilaiaan kepribadian seseorang.

"Innallaha La Yandzuru Ila Suwarikum Wa Amwalikum, Walakin Yandzuru Ila Qulubikum Wa A'malikum"

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw bersabda : Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa dan harta kalian, namun Allah memandang kepada Hati dan perbuatanmu"

Nah.. Itulah sebenarnya hakikat standarisasi terhadap penilain kepada diri seseorang. Lifestyle dan penampilan bukanlah menjadi tolak ukur yg utama untuk dinilai.
Kok malah jadi ceramah ???




Ok dah yang intinya
Inilah AslinyaLo
Wassalam