evywahyuniAvatar border
TS
evywahyuni 
[COC Reg. Sukabumi] Mengulik Pusat Konservasi Penyu Di Kabupaten Sukabumi
Eksotika Penyu Pantai Pangumbahan


Pantai Pangumbahan termasuk ke dalam daftar pantai favorit yang ada di Jawa Barat, walaupun tidak memiliki banyak fasilitas seperti penginapan mewah dan lainnya. Selain itu, di pantai ini juga terdapat daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yaitu keindahan alamnya yang masih asri. kealamian pantai yang masih asri.

Pusat Konservasi Penyu di Kabupaten Sukabumi terletak di Desa Pangumbahan Kecamatan Ciracap. Konservasi ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Sukabumi. UPTD Konservasi Penyu mengelola kawasan sepanjang 2,4 Km daerah tempat penyu bertelur.



Kawasan sepanjang 14 km tersebut dibagi kedalam 6 titik pusat bertelornya Penyu. Apa saja yang ada di Pusat Konservasi tersebut ? 
Pemkab Sukabumi mempunyai respon yang baik untuk pelestarian Penyu. Untuk itu, telah dibangun UPTD yang mengelola tempat penetasan telor penyu.

Terdapat dua tempat penetasan penyu. Pertama, yang terbuka dan satunya lagi tertutup. Tiap tempat penetasan, dapat menampung  sekitar 1500 telur penyu. Selain itu, terdapat perkantoran dan penginapan. Khusus penginapan, dapat disewakan kepada umum, teruatama para pelajar yang ingin melihat proses bertelur dan penetasan.



Selain penetasan, UPTD ini melakukan pengawasan dan penjagaan terhadap penyu-penyu yang bertelur. Setiap harinya khususnya dibulan Oktober sampai Januari ada sekitar 60 Penyu yang bertelur di kawasan pantai pangumbahan. Setiap satu ekor Penyu yang sedang bertelur harus ditunggui oleh minimal satu orang petugas.

Mengapa harus ditunggui ? Sebelum bertelur, Penyu terlebih dahulu menggali lubang di pasir pantai.  Kedalaman lubangnya sekitar 30 sd 40 cm. Penyu punya insting yang baik untuk mengukur kedalaman lubang tempat menyimpan telurnya. Di kedalaman itulah sebanyak rata-rata 100 buah telur dikeluarkan  dalam waktu dua jam. Usai bertelur, lubang tersebut ditutup kembali  oleh Penyu (tidak boleh oleh petugas). Usai istirahat sekira 30 menit, Penyu-Penyu kembali ke laut.



Apabila telur-telur itu tidak diawasi, maka dipastikan akan muncul predator Biawak dan Anjing yang akan memakan telur tersebut. Dua jenis binatang predator tersebut memiliki kemampuan mengendus telur Penyu dan dapat memakan habis ratusan telur.  Selain predator hewan tersebut, juga predator lainnya, yaitu orang-perorang yang sengaja mengambil telurnya untuk dijual.

Usai Penyu menuju laut, petugas langsung mengambil telur-telurnya dan dibawa ke pusat penetasan untuk ditetaskan dalam pasir dalam kedalaman 40 cm. Tiap satu lubang terdapat 100 butir telur dan dalam waktu satu bulan (30 hari) telur-telur tersebut akan menetas serta Tukik-tukik (anak Penyu) keluar sendiri.
Anak Penyu atau Tukik yang berumur sehari langsung dilepas lagi ke laut.



Menurut petugas konservasi, Tukik-tukik harus segera dilepas ke laut, agar dapat langsung beradaptasi dengan habitatnya. Tukik tidak boleh berlama-lama hidup di penangkaran, karena akan terbiasa mendapat makanan. Padahal makanan yang sesungguhnya adalah di laut itu sendiri.

Dari seribu ekor Tukik yang dilepas ke laut, maka yang akan kembali ke Pantai Pangumbahan sampai berumur dewasa paling banyak hanya 10 ekor, yang lainnya akan habis dimakan predator laut. Sekiranya, kita tidak melepas lagi ke laut, maka semakin tahun Penyu akan habis.

Sekian ulasan threadane kali ini, sampai jumpa di pembahasan thread lainnya. Wassalam.

Quote:


phyu.03
Cahayahalimah
putzz
putzz dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan