Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menilai ancaman reshuffle kabinet yang dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanyalah pengalihan isu.

Menurut dia, isu tersebut sengaja dilontarkan untuk menutupi polemik Rancangan Undang- Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), yang membuat gelombak aksi protes dan penolakan terhadap RUU tersebut.

"Menurut saya isu reshuffle kabinet adalah isu untuk mengalihkan RUU HIP yang rezim ini sudah sangat terdesak," katanya kepada wartawan, Rabu (1/6).

Lanjutnya, ia mengatakan pengalihan isu tersebut dapat dilihat dari video Jokowi yang Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada 18 Juni lalu, namun baru diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6).

"Pengalihan isu itu sudah bisa dibaca dari pidatonya Jokowi yang baru di-share ke publik setelah kurang lebih 10 hari setelah pidatonya," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa masyarakat saat ini menginginkan Jokowi mundur dari kursi Presiden.

"Karena masyarakat justru maunya Jokowi yang turun dengan cara yang elegan yaitu mengundurkan diri. Karena biang permasalahan negara ini yaitu dari awal ketika Jokowi jadi presiden yang akhirnya krisis multidimensi," pungkasnya.


Heboh Isu Reshuffle, Cetus Orang 212: Rakyat Maunya Jokowi Mundur

Gw dukung pernyataan Ustadz Habib Novel Bamukmin SH. Sekaligus saya juga melengkapi pernyataan Beliau.

Seharusnya sesuai garis perjuangan para Mujahid dan juga visi misi FPI dan perintah IB HRS, tidak hanya Jokowi yg hrs mundur, PDIP harus dibubarkan dan seluruh sistem hrs diganti. Khilafah harus ditegakkan, minimal NKRI Bersyariah.