Ngomongin soal kehidupan dalam konsep new normal, rasanya kecil sekali kemungkinan kita untuk berkumpul-kumpul dengan leluasa di tempat hiburan malam seperti tahun lalu. Apalagi kalau di Indonesia sendiri (khususnya di DKI Jakarta), tempat hiburan malam atau bisnis yang sejenisnya bakal dibuka paling terakhir dari berbagai jenis sektor usaha yang lain. Kalau kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemprov DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, sektor hiburan malam itu risiko penyebarannya terbilang tinggi. Jadi terpaksa dibuka paling terakhir.

Berbeda dengan Indonesia, Belanda sudah selangkah lebih cepat dalam membuka sektor usaha hiburan malam. Tentunya diiringi juga dengan berbagai aturan yang menghindari risiko penyebaran virus corona Gan. Salah satu aturan yang unik tersebut adalah penerapan physical distancing yang hanya memperbolehkan partygoers berjoget dan menikmati sajian hiburan di klub malam hanya dari kursi saja.

Pastinya partygoers butuh adaptasi banget dengan cara having fun di klub malam yang berada di Belanda sekarang. Tapi meskipun begitu, para pengunjung disana ternyata merasa puas dengan kebijakan tersebut.



Beberapa pengunjung di klub malam Doornroosje yang berada di kota Nijmegen masih tetap merasakan keseruan saat menikmati hentakan musik meski hanya dari tempat duduk saja. Banyak dari partygoers yang datang ke klub malam tersebut mengatakan jika aturan tersebut menjadikan bentuk social distancing yang seru. Malah ada yang membuat lucu-lucuan dengan menyebut ini sebagai “Social Dis-dancing”.




Sebenernya sih pemilik klub malam Doornroosje itu berencana hanya akan membiarkan partygoers untuk melakukan jaga jarak sejauh 1,5 meter saja. Jadi mereka masih bisa untuk joget sambil berdiri. Tapi karena ada aturan yang tegas dari pemerintah setempat yang cuma mengizinkan partygoers untuk duduk di kursi klub malam selama masa pandemi Covid-19 ini.



Sekarang klub malam tersebut cuma bisa menampung 30 orang tamu saja Gan untuk menghindari kerumunan orang. Tapi pemilik klub berencana untuk memperluas kapasitas ruangannya agar mampu dikunjungi hingga 100 orang di bulan Juli mendatang.



Kelihatannya sih asyik ya Gan, meskipun cuma mengayun-ayunkan tangan, ngehentakin kaki, dan gerakin sedikit badan doang.

But, ane ada satu pertanyaan nih:
Lalu cara bungkus mangsa buat dibawa ke apartemennya gimana yah?





* * *
R E F E R E N S I
* * *

Jangan lupa kasih Cendol dan Bintang 5 di thread ini ya Gan.